[27]-Lu, cowok GGP!

6.1K 290 10
                                    

Mungkin, manisnya mimpi akan menghadirkan manisnya kenyataan, Kelak.

-Tania Putri Nasution-


Happy reading❤

"Reno...."

Teriakan itu mengalihkan pandangan Reno dari Tania. Gadis cantik dengan dress selutut melangkah ke arahnya dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.

Seketika Reno mengernyitkan dahi bingung bisa-bisanya gadis itu menemuinya dalam keadaan yang tidak tepat, mungkin.

Di lain tempat, hati Tania seperti tertusuk ribuan duri saat melihat adegan yang ada di depannya.

Gadis cantik itu melangkah ke arah Reno dan seketika memeluk Reno dengan eratnya. Reno, laki-laki itu hanya membeku di tempat tidak tahu harus melakukan apa.

Tetesan air mulai keluar dari mata hitam Tania, Tania langsung berlari keluar cafe untuk menutupi air matanya yang tidak bisa dia dibendung lagi.

Sakit.

Satu kata yang saat ini Tania rasakan, entah apa yang membuat Tania menangis. Apa karena dia melihat gadis itu memeluk Reno tepat dihadapan semua orang termasuk dirinya?! Tapi, apa maksud dari itu semua? Bukannya Tania dan Reno tidak ada hubungan apa-apa! Tapi kenapa disini hati Tania yang merasa sakit?!

Lara, Syifa dan Lena yang melihat Tania keluar dari cafe langsung mengejarnya. Tetapi sebelum mereka benar-benar keluar dari cafe. Syifa mendadak memberhentikan langkahnya kemudian melangkahkan kakinya ke arah Reno yang masih dipeluk erat oleh gadis itu.

"Reno! Maksud lu apa sih?!" ujar Syifa memandang Reno dan gadis itu lekat-lekat.

Reno mengerutkan dahinya bingung, tidak mengerti akan ucapan Syifa. "Hah? Lu ngomong apa sih Syif?"

"Pikir sendiri Ren! Males gua ngomong sama orang yang enggak peka!"

Syifa kembali berlari ke arah luar cafe berharap Tania masih bisa dia kejar.

Setelah kepergian Syifa, Reno masih belum sadar dengan kelakuannya.

Arga menepuk bahu Reno pelan mencoba menyadarkan Reno. "Ren, Lu beneran enggak peka?"

Reno mengacak rambutnya frustasi tanpa melepas pelukan gadis itu ditubuhnya. "Emang kenapa sih? Engga ngerti gua!"

"Tania Reno! Tania!"

Seketika, Reno melepaskan pelukan gadis itu. Gadis itu menatap Reno dengan tatapan yang susah dijelaskan dan malah mengeratkan pelukannya.

Reno menggeram sambil mencoba melepaskan pelukannya. "Lepas!" ucap Reno lantang dengan suara tinggi.

"Kamu kenapa sih Reno?" ucap gadis itu sambil menatap Reno dengan tatapan bingungnya.

"Gua bi- lang lepas!" ujar Reno dengan menekankan disetiap kata-katanya.

Reno menghempaskan tubuh gadis itu sampai dia tertunduk ke lantai. Sorot matanya menatap tajam atas kepergian Reno.

Gua bakal balas lu Ren! Gumam gadis itu.

Setelah terbebas dari gadis itu Reno langsung menyusul  ketiga sahabat Tania untuk mencari keberadaan Tania. Sedangkan ketiga sahabat Reno melemparkan senyum penuh arti.

"Ternyata, wanita ular itu udah tahu keberadaan Reno." ucap Dimas serius.

"Gua takut Reno enggak bisa milih yang terbaik." ujar Arga khawatir akan nasib percintaan sohibnya itu.

"Kita lihat aja nanti." ucap Agung sambil menatap ke depan.

"Lah, Sekarang kita kemana guys?" tanya Arga, Agung hanya mengedikkan bahu.

Ketua Osis Killer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang