"Ingat, benci sama cinta itu beda tipis! Jangan salahin gua kalau akhirnya lu cinta sama gua."
-Reno Alamsyah-
Happy reading❤"Hahaha..."
Tawa membahana memenuhi ruang musik. Sudah beberapa jam mereka tak habis-habisnya tertawa.
"Gila ngakak gua anjir!"
"Parah lu Ren!"
"Pea bener lu!"
Arga, Dimas dan Agung terus saja menghujami Reno dengan geplakan dan ledekan bahkan gelitikan di perutnya. Saat ini mereka bukan seperti seorang remaja tetapi seperti anak-anak yang sedang bercanda gurau.
Reno pun tidak jauh dengan mereka, bahkan saat ini dia sedang tertawa terpingkal-pingkal dan air mata pun sudah membahasahi pelupuk matanya karena sudah tidak sanggup lagi dengan hujaman ketiga sahabatnya.
"Ren, lu kok pea banget sih?! Kira-kira Tante Bella ngidam apaan ya?" ucap Arga sambil terkekeh geli.
"Lah, gua kagak tahu lah somplak!" jawab Reno. "Tapi, Mamah gua katanya pernah ngidam makan baso sampai ludes lima mangkok."
"Pantes!" seru Dimas
"Pantes apaan?" tanya Agung penasaran.
"Pantes Si Reno tingkahnya somplak lah Tante Bella makan baksonya kebanyakan micin!" ucap Dimas tertawa, tetapi ketiga sahabatnya malah melongo melihatnya.
"Air! Air!" ucap Reno.
Arga mengerutkan keningnya. "Buat apa?"
"Seret tenggorokan gua!" ucap Reno dengan kekehannya yang langsung diikuti oleh Arga dan Agung. Sementara Dimas sedang mencebikkan bibirnya seperti bebek.
"Anjir songong lu!" ucap Dimas dengan raut muka melas.
Mereka kembali tertawa, tetapi suara bel membuat mereka menghentikan tawanya dikarenakan sekarang pelajaran seni budaya membuat mereka cepat-cepat bergegas ke luar dari ruang musik menuju kelas XI-Mipa 1. Perlu diketahui jika guru mata pelajaran seni budaya adalah Bu Mawar, guru termuda dan tercantik di SMAN 48 Bandung, usianya pun baru menginjak 21 tahun. Karena status nya yang masih lajang membuat para siswa menggandrunginya. Bahkan tidak segan-segan banyak siswa yang mencoba untuk merayu Bu Mawar dengan gombalan recehnya.
Tania langsung berdiri dari bangkunya seraya mengucapkan salam saat Bu Mawar melangkahkan kakinya ke dalam kelas. "Beri salam! Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh."
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh." ucap Bu Mawar sambil tersenyum. "Apa kabar anak-anak?"
"Alhamdulillah, luar biasa, allahu akbar, ajib!" ucap semua siswa dan siswi dengan semangat.
"Ibu, gimana kabarnya?" celetuk Dimas.
"Alah modus!" ucap Arga sambil memicingkan matanya ke arah Dimas, Dimas pun melihat ke arah Arga dengan tatapan tak berdosa.
Bu Mawar tersenyum seraya membuka buku absensi murid. "Alhamdulillah baik, Ibu absen dulu ya."
"Adita Nasyifa." ucap Bu Mawar
"Hadir Bu."
"Aldo Putra."
"Hadir Bu cantik" ucap Aldo dengan kerlingan matanya membuat para siswi ingin muntah melihat tingkah Aldo yang lebay, mungkin.
Bu Mawar terus saja mengabsen sampai siswa yang dipanggilnya tidak menyahut sedikit pun.
"Reno Alamsyah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Killer [SELESAI]
Teen Fiction[Cover by @kangnield] Memilih. 1 kata yang mendeskripsikan kisah tentang Ketua Osis yang harus memilih antara Dia dan Dia. Dia yang selalu ada disisinya atau dia yang dulu ada dihatinya. Copyright © 2017 by Siti Hafifah [SUDAH di REVISI]