Tugas (Part I)

997 123 70
                                    

Author's Note: Kali ini, aku nyoba sedikit action dan hey! ada karakter baru XD Judul chapter jadi agak boring tapi. Bingung. Lol. Silakan menikmati~

Note: Pict by Kinnoyagi :)

Prev Chap: Pembicaraan mengenai surat lamaran terhadap Putri Ester dimulai setelah Raja Herberth datang. Rupanya ada pangeran dari kerajaan luar berhasil masuk ke Exolia dan memberikan surat itu kepada Tuan Meyr. Sementara itu, Satsu yang masuk ke Wilayah Bayangan, dihadapkan pada serangan Droxa.

Auman Droxa membuat Satsu tertegun. Itu benar! Masih ada musuh yang harus dihadapinya. Beberapa meter hanya berselang beberapa detik. Satsu menarik tangan ke belakang. Gigi Droxa hampir menyentuhnya. Permukaan tanah siap menyambut tubrukan.

Satsu menghantamkan tangan kanan. Pedang hitamnya menembus melalui mulut hingga ke kepala Droxa. Lengannya sedikit tergores gigi monster itu. Tubuh mereka jatuh menembus tanah, melewati kegelapan, lalu kembali ke angkasa.

Dalam tempat bergravitasi aneh itu, berat Droxa masih mampu menekan Satsu ke bawah. Pergerakan terhenti beberapa meter dari atas istana. Meski sudah enam bulan, Satsu masih belum terbiasa dengan pengulangan pemandangan di Wilayah Bayangan. Tanpa konsentrasi penuh, Satsu tak dapat mengendalikan pijakan. Di sisi lain, dia bersyukur tubuhnya tidak perlu membentur tanah dan terluka parah karenanya.

Droxa menggeram. Putus-putus. Tangannya hendak meraih Satsu dalam gemetar.

Satsu mengeritkan gigi. Dengan pedang masih tertancap, tangannya mengepal semakin erat. Otot-ototnya mengejang, kekuatannya terpusat pada tangan itu. Dipadu dengan perputaran tubuh, Satsu melempar Droxa jauh ke samping. Asap hitam tertinggal di ujung pedangnya.

Droxa yang melayang masih menggeram. Pelan. Duri-duri mulai keluar dari punggungnya. Perlahan, sosok harimau bersayap kembali berubah, tak berbentuk. Melawan dorongan, duri-duri meluncur kembali ke arah Satsu.

Satsu mengentakkan kaki. Dia menghindar ke samping, lalu melayang rendah melewati gerbang istana.

Geram lain mulai bertambah. Asap bermunculan dari permukaan tanah, membentuk wujud seperti tikus dengan mulut menganga dan gigi yang tajam. Tidak hanya satu, tapi bergerombol.

Dengan sigap, Satsu memutar tubuh. Kedua pedang di punggung tangannya mengikuti perputaran, membuat tubuhnya bagai tornado berpisau. Dia menebas habis Droxa kecil di sepanjang jalur. Putarannya berhenti tak lama setelah Droxa terakhir pecah menjadi asap. Kakinya mengerem. Satsu kembali menghadap istana. Posisinya saat ini tak jauh dari seberang jembatan, penghubung antara kota Loka dengan tempat itu.

Duri-duri sudah berhenti mengejar. Harimau bersayap kembali terbentuk. Kepala yang tadinya sudah hancur pun kembali utuh. Hanya saja, ukuran Droxa itu lebih kecil.

Satsu tak membuang waktu. Dia memelesat, tangan kanan terangkat, lalu menebas tubuh Droxa menyilang, dari punggung hingga ke perut, membelahnya dua. Belum selesai, tangan kiri Satsu bergerak ke arah berlawanan. Pedangnya membelah kepala Droxa tepat di bagian mulut. Satsu kembali memutar tubuh, kali ini secara vertikal. Tornado hitam berpisau membelah tubuh Droxa itu lebih jauh.

Putaran berhenti di belakang Droxa yang menggeram lemah. Satsu mengerem. Dia membungkuk dengan kedua tangan turun lemas. Napasnya cukup tak teratur, tapi Satsu berhasil menenangkannya dalam hitungan detik. Detak jantungnya kembali normal.

Padatan Droxa perlahan kembali membentuk duri-duri.

Sialan! Aku paling benci Droxa tipe ini! Satsu kembali bersiap.

"*Are you stupid?"

Suara seorang gadis mengejutkan Satsu. Sebelum dia menoleh, beberapa mulut bertaring melahap dan memotong tubuh Droxa di depannya lebih jauh. Tubuh makhluk-makhluk bergigi itu meliuk-liuk bagai ular, berputar di sekitar potongan Droxa, memotongnya lagi, lagi, dan lagi. Bahkan duri-duri pun tak luput. Setelah pecahan-pecahan tubuh Droxa hingga hanya sebesar kepalan tangan, akhirnya monster itu pecah menjadi asap dan menghilang. Ular-ular hitam turut hilang hampir bersamaan.

Exolia (Trace of A Shadow #1) - [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang