Satsu menginjak mati sebuah sosok hitam kecil. Di Wilayah Bayangan, Droxa justru berkeliaran semakin banyak. Satsu menggosok-gosok kakinya tanpa ampun hingga asap pun tak tersisa. Napasnya memburu. Dahinya mengerut. Matanya menatap tajam ke bawah tanpa berkedip.
Dia merasakanku?! Dia merasakanku, dia merasakanku, dia merasakanku?!
"Grraaargh!"
Belati hitam keluar dari punggung tangan Satsu. Burung hitam tertusuk tepat di dadanya. Droxa itu pecah menjadi asap sebelum berhasil bicara. Satsu memelototi jejak asap yang masih tersisa tak jauh di depannya. Para Droxa itu memang tak pernah belajar. Mereka tak bisa menembus pertahanan Exolia dari bawah kaki orang-orang itu. Entah kenapa, hanya Shadow yang dapat keluar-masuk Wilayah Bayangan.
Shadow adalah makhluk spesial di dunia ini.
Meski begitu, ada seseorang yang mampu merasakan keberadaan Satsu selain Pembuat Kontraknya?
"MmaNUsssIAaa ...."
Lagi-lagi Droxa?! Satsu berbalik kesal. Ia sudah muak dengan banyaknya Droxa hari itu.
Namun matanya sontak membelalak. Sesosok hewan berkaki empat dengan tinggi separuh dirinya berjalan mendekat. Satsu mampu mengenali sosok itu sebagai harimau, mungkin, tapi sayap kelelawar di punggungnya menghentikan pikiran Satsu sesaat. Droxa Level 3? Setetes keringat turun dari pelipisnya.
Satsu menggores punggung tangan kirinya dengan belati hitam di tangan kanannya. Asap keluar dari luka, lalu memadat seketika. Kini Satsu memiliki sepasang belati. Dengan pikirannya, ia memperpanjang belati itu, mempertimbangkan besar musuh.
Droxa itu menganga, yang kemudian dalam sepersekian detik kehilangan bentuk, lalu meluncur. Geram mengiringi.
Satsu menahan. Dentingan menggema. Gumpalan Droxa mengeluarkan duri-duri, merayap melewati pertahanan.
Satsu mengentakkan kaki. Ia mundur jauh ke belakang. Hukum gravitasi tidak berlaku di Wilayah Bayangan. Satsu menendang kehampaan berkali-kali, meluncur, menembus lorong dan tembok istana satu per satu.
Aturan menghadapi Droxa Level 3: kabur sampai ada kesempatan.
Duri-duri meluncur menyusuri atap lorong, melewati dua orang sosok penjaga, menyusuri tangga memutar, hingga sampai di balkon menara.
Satsu menatap duri-duri yang mengejar bagai landak berjalan. Tubuhnya sudah siap meluncur melewati dinding balkon, ketika ia menyadari siluet seorang gadis bergaun.
Mata Satsu membulat perlahan. Di antara geram Droxa, ia bisa mendengar bunyi yang tiba-tiba muncul.
Bunyi itu sudah tak asing baginya, tapi juga sudah lama tak ia dengar.
Karena bunyi itu seharusnya tak mungkin ada di dunia ini.
Duri-duri Droxa kembali membentuk sosok harimau bersayap. Mulutnya siap menerkam Satsu yang tengah meluncur turun.
Author's Note: Satsu nongol lagi dikit, ada gambar baru juga dari p3ndra9on untuk Satsu yang baru. Hehe. Jangan lupa tinggalin vote dan komen untuk support author :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Exolia (Trace of A Shadow #1) - [COMPLETED]
Fantasy[Fantasy - Romance - Adventure - Action] - Highest Rank #62 on June 22nd 2017. 17+ Warning, karena ada violence. - Exolia (Trace of A Shadow #1) - COMPLETED - Onogoro (Trace of A Shadow #2) - ONGOING - Savior (Trace of A Shadow #3) - Februari...