*2

3.5K 302 10
                                    

Amber POV

"Hiks,,Hiks,,Hiks,,Dasar Brengsek! Aah!Kai Brengsek!" teriak Krystal keras.

Aku membawanya ke taman setelah kejadian dimana aku dan Kai bertengkar.Aku yakin hatinya sedang kacau saat ini.Jadi aku putuskan untuk membawanya ke taman yang sepi.Dan kami sedang duduk berdampingan di kursi taman ini.

Hei!Sepi disini maksudnya agar dia bisa merasa lebih tenang.Aku yakin setelah ini ia akan mengurung dirinya di kamar.Wanita kan memang begitu.

"Sabar Krys" aku mencoba menenangkannya sambil mengelus pundaknya."Terus saja kau bilang Sabar!Tidak adakah kata lain?!" ia berucap marah.Aihh,salah lagi.Tapi memang benar sih,sudah sekitar 5 kali aku berkata seperti itu,hehe.

"Wanita sepertimu tak pantas menangiskan lelaki sepertinya. Simpanlah air matamu.Air matamu sangat berharga Krys" ucapku.Tapi ia tetap menundukkan kepalanya dan menangis sesenggukan.

"Hei,angkat kepalamu Princess.Nanti mahkotamu jatuh" aku mencoba membuat ia mendongakkan kepalanya menatapku dengan jari telunjukku.Dan berhasil!Ia mengangkat kepalanya!

Ia menatapku dengan air mata yang terus mengalir.Aku tak bisa melihat wanita menangis!Dasar Kai bodoh! Sudah beruntung bisa mendapatkan hati wanita beku seperti Krystal, malah disia-siakan!

Aku mengusap airmata yang jatuh dari pipinya dengan ibu jariku."Kau terlihat jelek saat menangis" candaku. Dia memukulku,tapi pelan.Mungkin tenaganya sudah tak cukup kuat karna lelah menangis.

"Stupid!" dia mengataiku.Tapi dia terkekeh.Ah!Teruslah tersenyum Krys, sungguh.Kau sangat cantik."Sudah merasa lebih baik?" tanyaku.Dia mengangguk.Aku berdiri.

"Mari Princess saya antar pulang" mengulurkan tanganku dan menunduk. Layaknya seorang Servant pada Princessnya.Ia menerima uluran
tanganku dan berdiri.Kami berjalan bersama menuju mobil.

Tapi tidak ada!

Astaga!

Mana mobilku?!

"Astaga Krystal!Dimana mobilku?" aku bertanya heboh.Kulihat dia tertawa.Aish! Masih sempat-sempatnya ia tertawa dengan keadaan seperti ini.

Sungguh,aku sangat panik saat ini! Jika mobilku masih kredit dan belum lunas bagaimana?Ah!Tapi sepertinya sudah lunas,hehe.

"Kau salah arah Stupid!Lihatlah,kau memarkirkan mobilmu disana.Bukan disini" ucapnya menunjuk mobil yang berada di bawah pohon besar. Yaampun!Bisa-bisanya aku lupa!Aku menggaruk rambutku yang tak gatal.

"Aku hanya berakting tadi Krys. Jangan terlalu dianggap serius" ucapku mencoba santai."Ayo" aku menarik tangannya."Ngeles" kudengar dia bergumam.Aku hanya terkekeh.

"Amb" panggilnya saat aku sedang mengemudi."Ya?" jawabku."Mmm Terimakasih" mendengar ucapannya aku langsung menoleh."Untuk apa?" tanyaku.Dia terlihat bingung.

"Yaa intinya terimakasih" ucapnya lagi.Aku terkekeh.

"Tak perlu kau mengucapkan terimakasih. Memangnya aku ngapain?"

"Issh!Pokoknya makasih!" dia sedikit kesal.

"Mengucapkan terimakasih saja marah-marah.Menyeramkan" gumamku.Dia langsung menoleh. Sepertinya ia mendengarnya.Ah!Dia memandangku tajam!Aku ingin melompat dari mobil sekarang juga!

Appa!Eomma!Tolong anakmu ini!

"Apa kau bilang?" dia memandangku tajam dan bertanya dengan setiap penekanan disetiap katanya."T t tidak. Aku tak berkata apa-apa" elakku. Kulihat tangannya sudah bersiap untuk memukulku.Tapi ia tarik lagi. Dia kenapa?

"Kenapa tak jadi memukulku?" tanyaku heran."Kau mau aku pukul?" tanyanya balik."Tidak,terimakasih" tolakku.Mana ada orang yang mau dipukul?

Tak lama kemudian aku sampai dirumahnya.Aku keluar dari mobil dan membukakannya pintu.Aku benar-benar seperti Servant sekarang. Tapi aku menyukainya.

Stupid Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang