Krystal POV
"Krystal?Kenapa kau hanya diam?" tanya Luna yang berada di depanku sekarang.Guru pelajaran saat ini tidak masuk karna sedang sakit."Lalu aku harus apa?" tanyaku balik."Amber sudah berkali-kali menolong dan membelamu!Tapi kau hanya diam tanpa berucap terimakasih.Dimana otakmu Krystal?Kau bahkan seakan tak peduli dengan kebaikannya selama ini!" Victoria berkata geram padaku.
Aku terdiam.Dia benar.Aku tak pernah peduli dengan kebaikannya selama ini.
"Dia hanya mencoba merebut perhatianku Vic.Jangan terlalu berlebihan.Kalian kan tau dia itu Playboy" ucapku.Dia kan memang playboy?Mungkin itu salah satu cara yang ia lakukan agar aku bisa menjadi korbannya.
"Itu berbeda!Apa kau pernah melihat Amber melakukan hal seperti ini dengan wanita lain?Apa kau pernah lihat Amber membela wanita terus menerus walaupun ia seakan tak dianggap dengan wanita itu?!Apa pernah Krystal?!" Victoria meninggikan suaranya.Itu membuatku takut.Ya,dialah yang paling dewasa diantara kami bertiga.
Aku terdiam tak tau harus menjawab apa.Victoria benar.Amber tak pernah melakukan itu semua kecuali denganku.
"Yang ada difikiranmu hanya Amber seorang Playboy?Bukalah sedikit pikiranmu untuknya Krystal!Banyak hal baik yang sudah ia lakukan kepadamu.Kepada kita.Kepada seluruh murid Star International School.Kepada semua orang!Dia memang playboy,tapi setidaknya dia masih mempunyai hati dan menggunakan otaknya.Tidak seperti mantanmu yang brengsek itu" ia berucap lagi.
"Apa yang harus kulakukan?" tanyaku lagi."Kami tidak perlu menjawabnya. Karna kami yakin kau sudah tau jawabannya" jawab Luna.Tak lama kemudian Amber datang dengan wajah murungnya.Dia kenapa?
Dia sempat melirik ke arahku.Tapi ia kembali berjalan ke kursinya.Ia mengambil tas dan ingin berjalan keluar kelas.
"Kau ingin kemana Amb?" kudengar Ilhoon bertanya."Aku ingin pulang" jawabnya."Kenapa kau pulang?" kali ini Sungjae yang bertanya."Hanya ingin" jawabnya singkat dan kembali berjalan keluar kelas."Ayo kami antar" Sungjae dan Ilhoon menghampiri Amber.
"Kalian tidak perlu melakukan itu. Karna aku yang akan mengantarnya" ucapku.Sungjae,Ilhoon,dan Amber memandangku bingung.Sedangkan Luna dan Victoria tersenyum.
"Ayo" aku menarik tangannya keluar kelas."Kau ingin membawaku kemana Krys?" ia bertanya saat melihat jalan yang kami lewati bukan kearah gerbang sekolah."Ikut saja" jawabku sambil terus menarik tangannya.
Kami berhenti didepan pintu uks.Ya, aku membawanya ke uks.Karna aku ingin mengobati lukanya.Kulihat raut wajahnya yang masih terlihat bingung.
Aku mengambil tas yang ia panggul dan meletakannya di kursi. "Duduklah" suruhku.Ia pun duduk di kasur yang sudah di sediakan uks.Aku mengambil kapas dan alkohol.
Aku duduk disebelahnya."Kau ingin ngapain Krys?" tanyanya."Menurutmu kita sedang berada di uks dan aku memegang kapas dan alkohol untuk apa?" tanyaku jengkel. Dia menggeleng."Stupid!Tentu aku ingin mengobatimu" ucapku dan menuangkan alkohol ke kapas.
Matanya sedikit terbelalak."Kau ingin mengobatiku?" aku mengangguk. "Woah!Ada angin apa yang membuatmu mau mengobatiku?" dia tersenyum."Sudahlah.Diam saja.Mau aku obati tidak?" tanyaku.Dia mengangguk semangat dan tersenyum.
"Awh!" dia meringis ketika kapas yang sudah ada kandungan alkoholnya mengenai sudut bibirnya."Ini menyakitkan!" ucapnya."Tahanlah sebentar" ucapku dan kembali mengusap sudut bibirnya dengan kapas."Sshh" dia merintih kesakitan.
"Nah,selesai!" aku membuang kapas tadi ke tong sampah.Dia masih terlihat kesakitan."Apa masih sakit?" tanyaku.Dia mengangguk."Tapi rasa sakit ini tak sebanding jika melihatmu menangis hanya karna bajingan sepertinya" ucapnya menatap mataku.
Aku menunduk.Kurasakan pipiku memanas.
"Dia tak baik untukmu Krys" ucapnya tiba-tiba.Aku mengangkat kepalaku menatap matanya bingung.Apa maksudnya?"Dia itu bajingan keparat" lanjutnya lagi."Tapi kau kan juga brengsek Amb.Sering memainkan hati perempuan" kataku sinis.
"Ya,aku akui aku memang brengsek. Tapi setidaknya aku tidak sebejat dia. Dia sudah meniduri puluhan wanita. Apa kau tau?" dia memandangku serius.Aku menggeleng.Astaga! Benarkah?!
"Mungkin yang kau tahu hanya ada 1 wanita yang pernah tidur dengannya. Tapi,sebenarnya sudah banyak sekali wanita yang menjadi teman tidurnya" mataku membulat sempurna mendengar penjelasan Amber barusan."Dan aku sangat bersyukur kau sudah putus dengannya.Karna aku tahu dari awal ia memacarimu hanya ingin tubuhmu" lanjut Amber.
"Benar-benar brengsek!" gumamku. Dia tersenyum.
"Lain kali,lebih selektiflah memilih kekasih.Jangan tertipu dengan tampangnya. Kebanyakan wanita mencari lelaki tampan.Tanpa dia peduli sifat sebenarnya lelaki tersebut.Jika sudah disakiti,baru mereka menyesal"
Dia dewasa.Sejak kapan dia jadi bijak begini?
"Kau sendiri?Kenapa berganti-ganti pasangan?" tanyaku menatapnya. "Aku kurang mendapat kasih sayang dari kedua orangtuaku.Mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya.Dan itu salah satu cara aku melampiaskan nya" jawabnya dengan tatapan sendu.
Bisa kulihat raut kecewa dan sedih yang terpancar dari matanya.Hatiku sakit melihatnya seperti ini.Aku seakan bisa merasakan apa yang ia rasakan.Kurang mendapat kasih sayang?Itu sangat tidak bagus.Setiap anak pasti butuh kasih sayang dari kedua orangtuanya.
"Orangtuaku seakan dibutakan oleh harta.Bahkan sampai sekarang aku berfikir.Apa mereka masih ingat jika mereka mempunyai anak,disini? Lagipula saat manusia meninggal harta tak akan membantu apa-apa. Tapi kenapa banyak sekali orang yang berlomba-lomba mendapatkannya? Bahkan dengan cara licik sekalipun"
Jadi karna ini dia bersifat playboy? Jadi karna ini dia berganti-ganti pasangan?
"Setidaknya,aku tidak melampiaskan kekesalanku dengan lari ke club, minum-minuman keras,drugs,atau bermain dengan wanita" Amber menoleh ke arahku dan tersenyum.
"Tapi tetap saja Amber,caramu salah. Berganti-ganti pasangan bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.Kau menyakiti hati para perempuan yang menjadi kekasihmu.Mereka bukan boneka yang ada ketika kau butuh. Dan kau buang saat kau sudah bosan dengannya.Kami,para wanita. Mempunyai hati.Dan seharusnya,para laki-laki menjaganya.Bukan mempermainkannya.Apa lagi menyakitinya"
Amber terdiam dan menunduk. Terlihat raut penyesalan di wajahnya.
"Jika kau menyakiti wanita.Sama saja kau menyakiti ibumu" lanjutku.Amber langsung mendongakkan kepala dan menatapku terkejut.
"Benarkah?!" tanyanya.Aku mengangguk."Astaga!Aku benar-benar tak mengetahuinya!Aku menyesal sekarang!Aku menyayangi eommaku!" dia menangkupkan kedua wajahnya dengan telapak tangan.
Aku tersenyum melihatnya.
"Ngomong-ngomong,kenapa wajahmu terlihat murung saat memasuki kelas tadi?" tanyaku."Aku discors 3 hari oleh Mr.Kim" dia menatapku."3 Hari?!" aku terlonjak kaget.Selama ini ia mendapat hukuman paling lama hanya discors 1 atau 2 hari.
"Aku sudah mendapat surat peringatan ketiga.Kau tau kan?Sekali lagi aku membuat kesalahan,aku akan langsung di keluarkan oleh pihak sekolah"
"Nah!Kalau begitu jangan buat masalah lagi!" dia tersenyum mendengar ucapanku."Perintah dilaksanakan Princess!" dia berdiri dan memberi hormat padaku.Aku tertawa melihatnya.Dasar Stupid!
"Hei,kau tahu tidak?" dia menatapku serius."Apa?" tanyaku.
"Kau sangat cantik saat tersenyum dan tertawa. Maka dari itu,teruslah begitu"
"Tapi aku tidak bisa.Aku hanya tersenyum dan tertawa jika aku ingin"
"Baiklah,aku tidak memaksamu. Walaupun kau memasang wajah dingin kau tetap terlihat cantik"
Lagi-lagi aku dibuat salah tingkah olehnya.
--------------------------------
Spesial apdet 2 Chapt karna seneng un udah selese :v
#SuksesUN2K17! 🙌
Vomentnya kak 😁✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Boyfriend [Completed]
Fanfiction"Am i Stupid?" "Yes.You're my Stupid Boyfriend"