Kandungan Krystal sudah memasuki bulan ke 8.Perutnya-pun sudah membesar. Dan tentu Amber lebih bersikap protektif terhadap istrinya yang tengah hamil tua itu.
"Amb,tolong aku ambilkan air putih" pinta Krystal yang tengah duduk di kursi halaman belakang rumah mereka. Amber mengangguk dan bangkit dari duduknya untuk mengambil segelas air putih.
Krytal langsung meneguk air yang Amber sodorkan hingga tersisa setengah. "Kau haus?" tanya Amber. "Sedikit" jawab Krystal. Amber mengangguk-anggukan kepalanya.
Amber berjongkok di hadapan Krystal dan mendekatkan telinganya di perut Krystal. "Dia sedang bermain bola" mendengar gumaman Amber,Krystal tertawa.
Krystal juga merasakan,bahwa bayi yang dikandungnya saat ini tengah menendang-nendang.
"Dia akan menjadi pemain bola profesional" celetuk Amber."Tapi jika dia menjadi pemain bola,siapa yang akan meneruskan perusahaanmu?" tanya Krystal.
"Ah,ya.Kau benar juga.Tapi aku tidak bisa menghentikan mimpinya jika itu benar-benar menjadi cita-citanya nanti" Krystal mengangguk setuju mendengar perkataan Amber.
"Amb,aku ingin ke bioskop milik kita"
"Mau menonton apa?" tanya Amber.
"Titanic" jawab Krystal menyebut film favoritnya. Amber mengangguk. Mereka berjalan menuju bioskop mini dirumah mereka yang berada di lantai dasar.
Mereka menonton ditemani beberapa cemilan dan soft drink.Berbeda dengan Krystal yang hanya memakan cemilan yang dianggap sehat dan minum air putih saja karna Amber yang menyuruhnya.
Setelah sekitar 1 jam lebih menonton, Krystal disuruh berisitirahat di kamar oleh Amber. Dan Krystal menurutinya. Sedangkan Amber pergi menuju ruang kerjanya.
Selama di rumah,Amber mengerjakan pekerjaan yang tak ia kerjakan di kantor. Karna Amber harus menjaga Krystal. Takut terjadi apa-apa pada istrinya.
Amber membaca berkas demi berkas. Lalu menanda tangani beberapa dokumen. Senyumnya mengembang mengetahui perkembangan perusahaannya yang terus meningkat.
Amber menekan salah satu tombol di telfon dan mengucapkan sesuatu.
"Hana,tolong antarkan secangkir kopi hitam panas ke kantorku" suruh Amber pada salah satu pelayan perempuan muda yang baru bekerja di rumahnya selama satu minggu.
Setelah mengatakan itu,Amber kembali berkutat dengan laptopnya.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" teriak Amber dari dalam. Pintu terbuka, masuklah pelayan wanita dengan umur yang masih muda dan parasnya yang cukup cantik.
"Ini,tuan" Hana meletakkan secangkir kopi diatas meja kerja Amber. "Terimakasih. Kamu bisa kembali ke dapur" ucap Amber."Baik. Hubungi saya jika ada yang diperlukan lagi, tuan" Hana membungkukkan badan sopan dan keluar.
Saat sedang serius mengerjakan sesuatu, sesekali Amber menyeruput kopinya. Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Amber.
Setelah Amber mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk, muncullah Dae dengan piyama dan boneka teddy bear di pelukannya.
"Dad,aku tidak bisa tidur" ucap Dae murung. Amber bangkit dari duduknya dan berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Dae.
"Mau dad bacakan dongeng?" mendengar itu Dae tersenyum dan langsung mengangguk. Amber dan anak pertamanya itu berjalan menuju kamar Dae.
Berbeda dengan anak kecil kebanyakan, kamar Dae didominasi oleh warna putih. Mulai dari dinding, kasur, lemari, kursi,meja belajar. Semuanya berwarna putih.
Dae sendiri yang memintanya.
Dae menyukai warna putih,karna menurutnya warna itu menenangkan.
Amber mengambil salah satu buku dongeng di rak buku Dae saat Dae sudah tiduran di kasurnya.
"Beauty and the beast" gumam Amber membaca judulnya.Dae tersenyum tak sabar menunggu Amber membacakan dongeng untuknya.
"Ah,daddy bosan dengan cerita ini. Cerita yang lain saja ya?" tanya Amber. Dae mengangguk masih dengan senyumnya.
Amber meletakkan buku tersebut diatas nakas dan menghadap Dae.
"Pada suatu saat hiduplah lelaki tampan bernama Josh.Dia adalah lelaki yang playboy"
"Playboy itu apa,dad?" potong Dae..
"Lelaki yang sering berganti-ganti kekasih. Misalnya,hari ini dia berpacaran dengan satu wanita, besoknya dia sudah berpacaran dengan wanita lain,sampai seterusnya" jelas Amber.
"Itu kejam!Dia mempermainkan hati wanita!" protes Dae.Amber tersenyum dan membelai rambut Dae penuh kasih sayang.
"Jika sudah dewasa nanti,lebih selektif-lah memilih pasangan. Jangan hanya menilai seseorang dari fisiknya,Dae.Tapi lihat juga dari sikap dan hatinya.Percuma jika dia tampan tapi memiliki sikap yang buruk.Aku lebih setuju jika kau memiliki pasangan yang tidak memiliki wajah tampan,tetapi hatinya lembut dan penuh kasih sayang" ucap Amber menatap Dae lekat.
"Ne,daddy.Aku pasti akan selalu mengingat ucapanmu" Dae mengangguk.
"Baik.Kita lanjutkan.Sebenarnya,Josh mempunyai satu wanita yang ia cintai bertahun-tahun lamanya.Tapi wanita itu tidak pernah peka dengan perasaan Josh. Bahkan wanita itu sangat membenci Josh karna kelakuan Josh yang playboy. Sampai suatu hari wanita yang dicintai Josh berpacaran dengan lelaki lain.
Membuat Josh sakit hati.Tapi Josh tidak pernah menunjukannya.Josh selalu mendoakan kebahagiaan wanita yang ia cintai.Josh selalu menjaganya dari jauh.Josh selalu mencintai wanita itu dalam diam. Dan Josh selalu berharap jika suatu saat nanti rasa cintanya terbalaskan.
Sampai hari dimana Josh mendengar kabar bahwa hubungan wanita yang ia cintai putus.Tentu itu membuat hati Josh senang.Peluang untuk mendapat hati wanita itu terbuka lebar. Disaat wanita itu menangis dan membutuhkan seseorang untuk bersandar, Josh selalu berada disampingnya.
Josh selalu mendengarkan keluh kesahnya. Josh merelakan dengan senang hati bahunya dipakai untuk wanita itu bersandar.Karna kejadian itu, mereka semakin dekat.Josh merasakan bahwa wanita itu mulai membalas perasaannya.
Singkat cerita,Josh memutuskan semua pacarnya dan bertekat untuk menyatakan cintanya pada wanita tersebut. Diluar dugaan.Wanita itu menerima Josh.Dia benar-benar merasa sangat bahagia.
Merekapun berpacaran.Tapi hubungan mereka tidak berjalan lancar. Banyak masalah yang menghadang. Tapi mereka berhasil melalui semua rintangan itu.
Hubungan mereka berjalan 7 tahun. Josh memutuskan untuk meminang cinta pertama dan terakhirnya itu. Mereka-pun menikah dan hidup bahagia" Amber selesai bercerita.
"Woahh.Aku ingin memiliki kekasih seperti Josh.Mendoakan kebahagiaanku setiap malam.Selalu ada disaat aku membutuhkannya. Dan tentunya setia padaku" balas Dae dengan wajah berbinarnya.
"Jika kau mempunyai kekasih seperti Josh apa kau benar-benar akan mencintainya setulus hatimu?" tanya Amber.
"Tentu!" Dae mengangguk yakin.
"Tapi bagaimana disaat kau tengah berbahagia, kau mengetahui fakta bahwa Josh sudah mempunyai anak?"
Mendengar itu Dae terdiam.
"Pertanyaanmu terlalu berat untuk anak kecil sepertiku,dad" jawab Dae. Amber terkekeh mendengarnya.
"Mianhe" ucap Amber.
"Apa itu kisah nyata?" tanya Dae dengan raut wajah penasaran.Amber mengangguk. Mata Dae terbelalak.
"Woahh!Apa aku boleh tau siapa wanita beruntung yang dicintai oleh Josh?"
Amber mendekatkan mulutnya ke telinga Dae dan berbisik.
"Your Mommy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Boyfriend [Completed]
Fanfiction"Am i Stupid?" "Yes.You're my Stupid Boyfriend"