Amber POV
Siang ini aku sudah rapih dengan pakaianku.Kemeja hitam,celana jeans,dan sepatu converse hitamku. Ditambah jam tangan sebagai tambahan.Tekatku sudah bulat untuk meminta Jessica nuna menjadi kekasihku.Dia wanita baik,cantik,dewasa,pintar, menyukai anak-anak.Dan itu sangatlah tipeku.
Krystal?
Kalau boleh jujur,aku menyukainya. Tapi apa boleh buat?Dia tidak menyukaiku.Dia selalu memandang diriku seorang playboy.Dia dingin. Tapi aku tahu,dibalik sifatnya yang dingin dia adalah pribadi yang hangat.Dia hanya butuh seseorang yang mengerti dirinya.Seseorang yang selalu ada untuknya.
Aku ragu.Kuakui aku ragu saat ini.Jika bisa memutar waktu,aku berharap tidak 'menembak' Jessica nuna malam tadi.Ah!Mulut ini susah sekali untuk diajak kompromi.Ingin rasanya membatalkan pertemuan ini.Tapi aku tau,itu akan membuatnya sedih.
Bisa kudengar dengan jelas nada kebahagiaan yang terucap dari bibir Jessica saat aku memintanya untuk menjadi kekasihnya.
Semoga aku tak salah dengan pilihanku.
"Ingin kemana kau rapih sekali?" tanya Jackie yang tengah menonton tv di ruang tengah."Kencan" jawabku singkat.Jackie langsung menoleh dan berlari kearahku yang sudah sampai di ambang pintu keluar.Dia memegang kedua bahuku dan menatap ku serius.
"Kencan?" ulang Jackie."Lebih tepatnya menembak seseorang" ucapku."Kau serius?Atau hanya ingin bermain-main dengannya?Jika hanya untuk bersenang-senang batalkanlah niatmu itu!Sudah kubilang,cobalah untuk serius menjalani sebuah hubungan" Jackie berucap panjang lebar.
"Kau ini cerewet sekali.Aku serius.Kali ini aku serius.Aku tidak main-main" ucapku sungguh-sungguh.Tapi tidak dengan hatiku.Jackie menatapku intens sebelum akhirnya tersenyum dan menepuk-nepuk pundakku.
"Baguslah,jika kau sudah mau serius. Semoga beruntung llama!" ucap Jackie dan kembali menonton tv.Aku pun kembali melangkahkan kakiku menuju mobil.
.
.
.
Saat sampai di cafe aku melihat sosok Jessica nuna yang sedang duduk dengan satu cangkir kopi diatasnya.Apa aku terlambat?Dia tersenyum saat melihat kedatanganku.
Ah,dia sangat cantik.
"Apa aku terlambat?" aku duduk di hadapannya.Dia menggeleng masih dengan senyum yang terukir di wajahnya.Saat ini dia memakai rok hitam selutut dan kemeja putih.
"Kau terlihat berbeda" aku terkekeh mendengarnya.Dia benar.Aku terlihat berbeda.Jarang sekali aku menggunakan kemeja kecuali di sekolah atau ada acara penting. Kalaupun aku memakai kemeja,pasti kancingnya aku buka dan memperlihatkan baju dalamanku.
"Kau terlihat cantik" ucapku tulus.Dia menunduk,bisa kulihat pipinya memerah."Kau tidak ingin pesan kopi dulu?" tanyanya.Benar juga.Aku memanggil waitress dan memesan segelas kopi dingin.
"Apa enak meminum kopi panas di siang hari?" tanyaku melihat asap mengembul dari atas kopinya.Dia menggeleng."Akan terasa enak jika kita menikmatinya" aku tersenyum dan mengangguk setuju.
Tak lama kemudian kopiku datang. Aku langsung meneguknya hingga tersisa setengah.
"Kau haus?" aku mengangguk mendengar pertanyaannya.Dia tersenyum.Kenapa dia suka sekali tersenyum?Coba saja Krystal seperti Jessica nuna.Selalu tersenyum disetiap waktu.Pasti akan terlihat cantik.Ah,tapi walaupun memasang wajah dingin juga dia tetap cantik. Tapi dilihat-lihat,senyumnya sekilas mirip Krystal.
Tunggu.Kenapa aku membicarakan Krystal?
Jessica terus menatapku penuh arti. Dan aku tau arti dari tatapan itu.Aku tau.Dia sedang menungguku mengucapkan sesuatu yang sudah kujanjikan kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Boyfriend [Completed]
Fanfiction"Am i Stupid?" "Yes.You're my Stupid Boyfriend"