*18

2K 228 15
                                    

Krystal terus mengurung diri di kamarnya dan menangis sepanjang hari.Sejak hari dimana Amber menyatakan perasaannya Krystal merasa sangat kacau.Bahkan Krystal pergi begitu saja saat Amber menyatakan cintanya.Karna jujur, Krystal merasa malu dengan apa yang selama ini ia lakukan pada Amber.

Krystal tak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri yang sudah bersikap tak layak kepada seseorang yang mencintainya dengan tulus.Seseorang yang selalu menjaganya tanpa ia tahu. Seseorang yang selalu mendoakan kebahagiaannya setiap malam.

Sudah 2 hari Krystal tak mau masuk sekolah.Membuat unnienya Jessica bingung dengan sikap adiknya itu. Jessica terus membujuk Krystal untuk membukakan pintu.Krystal membuat Jessica menjadi sangat khawatir karna adiknya tak mau makan selama 2 hari.

"Maafkan aku.Maafkan aku" Krystal terus berucap kata maaf seakan Amber berada di hadapannya sekarang.Bukan hanya Jessica,tapi Amber juga khawatir dengan keadaan Krystal saat ini.

"Soojung,unnie mohon buka pintunya" Jessica mengetuk pintu kamar Jessica."Makanlah.Sudah dua hari kau tak makan.Aku khawatir kau sakit" Jessica kembali mengetuk pintu kamar Krystal."Apa perlu aku telfon appa dan umma untuk segera pulang dan membujukmu makan?" mendengar pertanyaan yang seperti ancaman dari unnienya itu Krystal langsung berdiri dan membukakan pintu.

"Astaga Soojung!Kau terlihat sangat kacau!" Jessica memperhatikan wajah adiknya itu.Pakaian yang sudah kusut dan rambut yang berantakan."Ayo makan" ucap Jessica membawakan satu mangkuk bubur untuk Krystal."Aaaa" Jessica menyuapi adiknya itu saat mereka sudah duduk bersebelahan.Tak ada penolakan.Krystal menerima suapan itu sampai buburnya habis.

"Minumlah" Jessica menyodorkan segelas air putih dan langsung Krystal minum sampai habis."Apa masalah yang membuatmu sampai seperti ini Soojung?Apa kau patah hati?Siapa lelaki yang berani mematahkan hati adikku?" Jessica menatap Krystal.

Mendengar itu Krystal malah menangis dan memeluk unnienya. Jessica diam dan membiarkan adiknya itu menangis sepuasnya.

"Aku bodoh unnie" Krystal menatap unnienya itu."Apa maksudmu?" tanya Jessica."Dia mencintaiku.Tapi aku tak menyadarinya.Bahkan dia mencintaiku sejak bertahun-tahun yang lalu.Tapi aku selalu bersikap jahat padanya unnie.Aku menyesal" Krystal kembali meneteskan air matanya.

"Apa dia membalas semua perilaku jahatmu padanya?" tanya Jessica. Krystal menggeleng."Bahkan ia selalu berbuat baik padaku" jawab Krystal membuat Jessica geleng-geleng kepala mendengarnya.Ini sifat yang ia tak suka pada Krystal.Dia selalu bersikap seenaknya tanpa peduli orang yang ia jahati.

"Buat ini sebagai pelajaran.Jangan ulangi kesalahan yang sama Krystal. Hilangkan sifat burukmu itu.Banyak orang yang perhatian dan baik padamu.Tapi kau sama sekali tak sadar atau bahkan tak peduli dengan mereka" ucap Jessica.

"Apa kau mencintainya?" pertanyaan Jessica dibalas anggukan oleh Krystal.

"Minta maaf padanya.Bilang,kau menyesal sudah bersikap tak layak padanya.Bilang kau ingin memperbaiki semuanya.Dan tanya padanya.Adakah kesempatan untukmu untuk memperbaiki semuanya dari awal?" lanjut Jessica.

"Tapi dia sudah mempunyai kekasih unnie" ucap Krystal lirih.

"Percaya padaku.Jika ia benar-benar mencintaimu.Ia akan memutuskan hubungannya dengan pacarnya dan kembali memperjuangkan cintanya untukmu"

"Tapi aku tak mau kekasihnya sakit hati karna aku merebut pacarnya"

"Jika dia kekasih yang baik.Pasti dia akan mengerti,walaupun sakit"

Hati Krystal seakan tertusuk. Bagaimana unnienya tahu jika orang itu adalah dirinya sendiri?

"Tapi dia benar-benar mencitaimu kan?Aku tak mau kau jatuh pada lelaki yang salah lagi"

Krystal mengangguk.

"Dia seseorang yang mencintaiku sepenuh hati.Tanpa basa-basi.Namun tak pasti.Karna keberaniannya masih tersembunyi di balik bilik hatinya yang sepi"

***

Hari ini tekat Amber sudah bulat untuk menjemput Krystal ke rumahnya karna ia sudah benar-benar khawatir pada Krystal yang tak masuk sekolah 2 hari tanpa ada keterangan yang jelas.

Amber mencoba menenangkan dirinya yang tiba-tiba merasa gugup. Ia mengusap telapak tangannya dan menekan bel rumah Krystal.Tak lama kemudia seseorang membukakan pintu gerbang rumahnya.

"Amber?Ada apa pagi-pagi kau datang kemari?" tanya orang itu yang tak lain adalah Jessica."Aku,aku berniat ingin menjemput adikmu untuk berangkat bersama ke sekolah" jawab Amber jujur."Banyak guru yang bertanya-tanya kemana perginya Krystal karna ia tak masuk sekolah tanpa adanya keterangan yang jelas" lanjut Amber.

"Dia sedang patah hati" ucapan Jessica membuat Amber terdiam.Ia takut kekasih dihadapannya ini tau bahwa dirinya lah yang menyebabkan adiknya seperti itu."Baiklah,kau masuklah dulu.Krystal sedang bersiap-siap" Jessica menarik tangan Amber masuk kedalam rumahnya.

"Kau sudah sarapan?" tanya Jessica saya Amber sudah duduk di sofa. Amber tersenyum dan mengangguk. Langkah Krystal terhenti saat melihat sosok yang akhir-akhir ini memenuhi otaknya tengah mengobrol dengan unnienya.Bahkan Jessica terlihat bersikap sangat manja pada Amber. Membuat Krystal merasakan hatinya sakit.

"Eh,Krys" Amber langsung melepaskan rangkulannya pada Jessica dan berdiri.Jessica menatap Amber bingung karna sikapnya seperti seseorang yang ketahuan berselingkuh. "Amber menjemputmu agar kalian berangkat sekolah bersama" beritahu Jessica."Aku bisa naik taksi" ucap Krystal.

"Soojung,Amber sudah jauh-jauh datang kemari.Sangat tak baik jika kau menolaknya" Krystal menghembuskan nafas pasrah dan mengangguk.Jessica mengantarkan Amber dan Krystal sampai depan mobil Amber.

"Aku berangkat dulu unnie" pamit Krystal.Jessica mengangguk."Aku berangkat dulu nuna" pamit Amber. Jessica tersenyum dan mengangguk. Merekapun masuk kedalam mobil.

Suasana selama perjalanan sangat sepi dan canggung.

"Apa kabarmu?" tanya Amber memecahkan keheningan."Baik" jawab Krystal singkat."Kau membuatku khawatir" ucap Amber jujur.Krystal diam mendengar ucapan Amber.

"Bisakah kita seperti dulu?Aku tak suka seperti ini.Saling diam satu sama lain.Anggap saja tak terjadi apapun antara kita"

Krystal menoleh.

"Jalan bersamamu seperti dulu?" tanya Krystal.Amber mengangguk. "Jalan hanya berdua dengan kekasih unnieku.Apa itu pantas?" pertanyaan Krystal membuat Amber terdiam."Ini benar-benar menyiksaku" lirih Amber.

'Ini juga menyiksaku Amb' batin Krystal.

Amber mencekal tangan Krystal yang baru saja ingin turun dari mobilnya saat mereka sudah sampai di parkiran sekolah mereka.

"Apa?" tanya Krystal.

"Aku ingin bertanya satu hal padamu"

Krystal menautkan alisnya.

"Apa?" tanya Krystal dan kembali duduk.

"Apa kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?" Amber menatap lekat mata Krystal.

Stupid Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang