Merasa di perhatikan, Dimas membalikkan badannya yang membelakangi Qiara yang sedang detail menperhatikannya. Qiara segera mengalihkan pandangan ketika Dimas menatapnya juga. Tatapannya penuh keheranan, tak pernah ada senyum di antara bibir manis Dimas.
" Guys, pergi yuk.." Kata Qiara sambil berdiri menuju tempat pembayaran.
" Yuk.." Jawab teman - temannya.
Qiara berjalan tanpa menatap belakang. Ia segera mencari tempat untuk menghela nafas. Dimas yang dari tadi memperhatikan kepergian Qiara tersenyum ikhlas. Manis seperti aslinya, lebih baik untuk menatap wajah Qiara.
Qiara dan teman - temannya berjalan menuju kelas dan pasti melewati lapangan basket. Dia melihat segerombolan anak basket sedang berlatih di lapangan untuk mengikuti kejuaraan Basket. Qiara langsung meminta izin pada sahabat - sahabatnya itu untuk berlatih juga. Bima, Kelsea, Afaf, dan Aron mengangguk dan duduk di pinggiran lapangan menyaksikan aksi Qiara.
Qiara memegang bola basket, lalu beberapa tim lawan mengejarnya untuk merebut bola yang di pegang oleh Qiara. Namun dengan mudah Qiara menyelamatkan bolanya dan bahkan Qiara melempar bola basket dengan keadaan membelakangi ring basket.
" 1...2...3... hah masuk...!!!" Seru Qiara.
Semua orang bertepuk tangan termasuk Dimas. Dia juga menyaksikan apa yang di lakukan Qiara.
" Gila keren banget lo, Cuk.." Kata Bima sambil meraih bahu Qiara.
" Siapa dulu dong? Qia gitu loh.." Seru Afaf.
" Apaan sih guys, biasa aja kali.." Qiara hanya tersenyum manis. " Yuk kita ke kelas."
" Lo nggak latian lagi apa?? Kan minggu depan ada pertandingan basket..??" Kata Kelsea sambil mengejar langkah Qia.
" H-mm bisa gua atur waktunya. Eh guys kita ke panti Asuhan Mutiara Bunda lagi yuk, kita nyantuni adek - adek disana sama makanan." Ajak Qiara.
" Boleh, ntar kita beli makanannya terus kita pergi kesana, ok.." Ujar Bima sambil menghela nafas lega.
Merekapun berjalan riang sambil sesekali mendendangkan lagu. Qiara begitu tampak senang bisa berteman dengan mereka yang humoris untuknya, yah untunglah jika ada mereka, Qiara tidak terlalu kesepian.
***
Bel pulang berbunyi, satu per satu penghuni sekolah bubar menuju rumah masing - masing. Qiara dan Kelsea tampak tergesa - gesa mengejar ketiga teman mereka yang sudah duluan pergi ke parkiran. Qiara lantas langsung melempar kunci mobil pada Bima. Mereka pun segera pergi memesan nasi kotak dan berlalu menuju panti asuhan yang sering mereka datangi.
Sesampainya di depan Panti, Qiara segera masuk. Sementara Bima, dan Aron mengangkat nasi kotak yang tadi mereka pesan. Para anak yatim piatu yang menempati panti segera berhamburan memeluk Qiara beserta kawan - kawannya.
" Kak Qia, udah lama nggak kesini, Aku kangen.." Ucap Aza.
" Iya kak, kami kesepian nggak ada kakak.." Lanjut Era.
" Duh, Aza, era udah pada gede yah.. Nih kakak ada makanann buat kalian.. yuk makan yuk.." Hibur Qiara agar tidak menampakkan rasa sedihnya.
" Nak Qia, Nak Kelsea? Kapan sampai? Aduh ngerepotin aja nak. Nggak usah bawa makanan segala." Ibu Umma keluar dari dalam sambil memasang jilbabnya.
" Ah nggak papa buk. Kami kan juga udah lama banget nggak main kesini.." Jawab Kelsea.
" Iya, lagian kita juga rindu sama anak - anak panti. Mereka aja rindu sama kita buk.." Sambung Qia.
" Baiklah, ya sudah. Ayo masuk.."
Qiara dan teman - temannya masuk ke dalam panti. Bima dan Aron membagikan makanan pada anak panti. Qiara dan Kelsea membantu Ibu Umma untuk membuatkan minuman.
Seharian penuh sstelah pulang sekolah Qiara dan Teman - temannya bermain ke panti. Akhirnya waktu menjemput, mereka pulang setelah sholat maghrib bersama.
Setelah mengantar teman - teman, Qiara langsung pulang ke rumah. Saat sampai di rumah, keluarga Qiara sudah mengadakan acara makan malam bersama kekasih kedua kakaknya. Melihat Qiara pulang, mereka behenti. Mama dan Papa Qiara terlihat marah.
" Qia, dari mana kamu? jam segini baru pulang.." Kata Pak Hudson.
" Apa yang papa pedulikan tentang Qia? Nggak usah kayak peduli didepan tamu.." Jawab Qia.
" Qiara..." Bentak mamanya.
" Qia capek, mau tidur. Oh iya Qia tadi habis dari panti asuhan. Bagiin makanan sama mereka. Kemungkinan nanti kalian bakal ngirim Qia juga ke sana.." Qiara pun langsung menaiki tangga menuju kamarnya.
Setelah berada di kamarnya, Qiara langsung membuka pintu dan mandi agar segar. Usai mandi, Qiara membanting dirinya di atas kasur empuk bermotif Kristen Stewart itu. Dia menarik selimut dan memilih tidur daripada ikut makan bersama keluarganya.
Tak ada lagi keinginan Qiara selain memiliki waktu bersama keluarganya.
**
Haihai guys,
gimana ceritanya? Kalo bagus commen yah! Kalo jelek juga commen.
Terima kasih udah nyempetin baca!!
Votmen oke..😆😆😆
See you
- R
KAMU SEDANG MEMBACA
My Impressive Senior [COMPLETED]✅ [REVISI]
Teen FictionDON'T BE PLAGIARISM. THIS MY REAL IMAGINATION AND MY FIRST STORY, READ AND VOTMEN. Laavv you ♥♥♥ **************** "You're my Impressive senior" Terima kasih atas bahagia yang selama ini kamu berikan. Aku bukan hal yang abadi, jatuh cinta padamu saj...