Hari mulai fajar. Dimas sudah siap dan berada ditaman dan memetik helaian bunga yang bermekaran di taman. Dia merangkai bunga itu satu per satu dan memasukkanya kedalam plastik bunga ( Bucket ).
" Gue nggak mau Qiara marah sama gue...!!" Gumam Dimas dalam hati.
Ardheta keluar dari rumah dan menemui kakaknya.
" Ya elah kak alay banget sih pake acara ngasih bunga segala...??" Kata Ardheta menggoda Dimas.
" Biar Qiara nggak marah lagi...!!" Jawab Dimas optimis.
" Gue bilangin yah kak, nggak semua cewek suka sama bunga..!! Ada cewek yang phobia bunga, atau apalah. Yang jelas gue rasa Qiara bukan tipe cewek yang suka bunga deh..!!"
" Coba aja dulu..??"
Dimas masuk kedalam mobilnya. Lalu mengajak Ardheta, Alifia, dan Santy pergi kesekolah. Serentak dengan Justin dan kawan - kawan yang lainnya.
Mereka pun mengendarai mobil menuju sekolah besar itu. Sesampainya di sekolah, mobil Dimas terparkir disamping mobil Justin. Dimas segera berjalan menuju kelas Qiara.
" Kel...?? Qiara mana...??" Tanya Dimas saat melihat Kelsea keluar dari kelas.
" Qia nggak masuk, kak. Dia sakit..!!" Jawab Kelsea sambil memperbaiki dasinya.
" Sakit..?? Sakit apaan...??"
" Nggak tau juga kak, kata kak Aris tadi sih cuma demam..!"
" Demam...??"
Dimas berpikir lagi, apa mungkin Qiara demam karena menunggunya lama. Ia mulai merasa bersalah lagi. Pikirannya teracuni oleh Qiara, ia tak ingin terjadi apa - apa pada Qiara.
" Ya udah kalo gitu, gue ke kantin dulu yah kak..!! Duluan..??" Kata Kelsea.
" Iya, makasih yah...!!"
Dimas mengambil ponsel dari saku celanannya dan mencoba menelpon Qiara..
" Hallo...??" Akhirnya Qiara menjawab panggilannya.
" Halo Qi, kamu kenapa...??"
" Halo kak, aku nggak papa. Memang kenapa..?"
" Kamu sakit kata Kelsea. Aku mau kerumah kamu nanti malam. Jangan kemana - mana..!!"
" Basi tau gak, nggak usah bikin janji kalo nggak bisa ditepatin...!!"
" Qi... oke kita kelarin semua malam ini..!!"
" Terserah...!!"
Qiara mematikan telpon Dimas. Dimas langsung berubah murung. Ia merasa jika Qiara benar - benar kecewa dengannya. Ini membuat Dimas frustasi, ia berharap jika malam segera tiba.
Dari ujung tangga ia melihat wanita yang membuat hubungannya dengan Qiara nerenggang. Dimas mencoba kabur, ia berjalan dan lari. Sementara Gisel mengejar namun tak dapat.
" Ngapain sih tuh cabe cabean ngejar gue...?" Gumam Dimas dalam hati.
Serasa keadaan aman Dimas keluar dari toilet pria. Saat ia keluar ternyata Gisel sudah menunggunya.
" Hah..?? Kampret. Kenapa lo ada disini...??" Dimas merasa takut.
" Lo sih pake ngilang dari gue. Gue pasti tau dimana lo...!" Jawab Gisel.
Dimas keluar dari toilet tetapi Gisel mengikutinya kemanapun Dimas melangkah.
" Lo nggak ada kerjaan lain yah? Stop ngikutin gue...!!" Teriak Dimas didepan Gisel dan dilihat orang banyak termasuk Keluarganya, teman - temannya dan Geng dari Qiara.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Impressive Senior [COMPLETED]✅ [REVISI]
Genç KurguDON'T BE PLAGIARISM. THIS MY REAL IMAGINATION AND MY FIRST STORY, READ AND VOTMEN. Laavv you ♥♥♥ **************** "You're my Impressive senior" Terima kasih atas bahagia yang selama ini kamu berikan. Aku bukan hal yang abadi, jatuh cinta padamu saj...