PART - 6

3.4K 148 2
                                    

Kelsea, Bima, Arif dan Afaf sudah keluar dari kelas pertama sekali untuk mengeluarkan uangnya di kantin bu Ijah. Sementara Qiara masih berada di dalam kelas sambil mengobrak abrik isi tasnya. Ia mencari gelang yang bertuliskan namanya. Ketika ingat lapangan, Qiara segera keluar dan bergegas mencari gelang itu di lapangan.

" Duh, setan banget. Dimana sih tuh gelang? Duh masa ilang sih." Katanya.

Dia terus menyusuri jalan lapangan mencari - cari kalau saja gelangnya tadi terjatuh di lapangan atau saat ia selesai latian tadi sampai Qiara menabrak seseorang karena tak memperhatikan jalanan.

" Maaf.." Kata orang yang di tabraknya.

" sorry - sorry gue yang nabrak.." Balas Qiara segera mengangkat kepalanya.

Yang ia lihat masih sebidang dada seorang lelaki yang tinggi dan jangkung. Ia  menghadap Qiara sambil menyodorkan tangannya membantu Qiara bangkit.

" Maaf gue salah.." Katanya.

" Ah nggak papa kok kak, Lagian juga gue yang nabrak." Balas Qiara.

" Lo pasti nyari ini." Dimas menyodorkan gelang yang tadi di cari oleh Qiara.

" Ya ampun. Makasih banget kak, Udah nemuin gelang ini. Ini gelang berharga yang gue punya.."

" Iya-iya. Lain kali hati - hati aja..!!" Dimas pun berlalu membuat bahu Qiara sedikit miring untuk membiarkan Dimas lewat.

Ada apa dengannya? Kenapa dia malah memikirkan Dimas yang bukan siapa - siapa? Kenapa juga ia harus takut tak mengenalnya? Apa yang salah?

" Kenapa dengan gue yah? Kok di depan Dimas gue malah takut akan sesuatu? Kayaknya ada hati deh? Ihh apaan sih Qia! Tolol banget tau gak..." Kata Qiara dalam hati.

Yang terpenting sekarang ialah gelang yang ia cari sudah kembali. Ia tak ingin kehilangan benda berharga itu lagi. Gelang itu terdiri dari huruf - huruf bertuliskan namanya dan berasal dari emas murni. Hanya keluarga Anastasia saja yang memiliki gelang itu. Neneknya memberikan gelang itu tepat di hari ulang tahun Qiara yang ke 14 dan berharap jika Qiara bisa menjadi anak yang mandiri, disiplin, taat pada agama, dan sayang pada keluarga.

Qiara pun laju melangkahkan kakinya menuju kelas. Sesampainya di kelas, kelas masih kosong. Jam istirahat masih berlanjut, Qia masuk lalu mengambil buku novelnya dari dalam tas dan membaca novel itu di depan koridor. Tiba - tiba saja banyak anak - anak berlarian menuju kelas IPS menggangu Qiara membaca buku. Qiara segera bangkit dan menengok ada kejadian apa yang akan terjadi lagi.

Banyak anak bergumbul di depan kelas XI IPS 1. Di dalamnya terdengar suara orang yang dikenal oleh Qiara, Adlen. Adlen adalah mantan Qiara yang di putusi Qiara karena dia berselingkuh. Sepertinya dia sedang memperebutkan seseorang. Jelas, Qiara menanggap jika Adlen sudah bukan siapa - siapa lagi.

" Cukup yah! Lo jauhin dia, Lo nggak pantes sama dia men. Dia itu cocoknya buat gue!" Kata Adlen pada orang di depannya.

Dimas?

" Bro, maaf gue nggak ada hubungan apa - apa sama dia. Tadi gue cuma balikin gelang dia doang. Nggak ada maksud lain.." Balas Dimas.

Qiara segera menyerobot masuk dan menghentikan pertengkaran yang di lakukan oleh Adlen terhadap Dimas. Adlen sudah memukul wajah Dimas beberapa kali hingga bibir Dimas berdarah. Itu membuat Qiara kesal dan segera menghentikan pertengkaran itu.

" Cukup, Adlen. Cukup." Kata Qiara segera menarik baju belakang Adlen dengan paksa.

" Qia?" Kata Adlen.

" Lo tolol banget, ngapain lo berantem lagi. Nggak ada gunanya Adlen.." Qia meninggikan suaranya. " jelasin sama gue, kenapa lo marah - marah sama Kak Dimas."

" Dia deketin lo lah wajar gue marah." Jawab Adlen.

" Wajar lo marah? Hei kita nggak ada hubungan apa - apa lagi, dlen. Kita udah putus! Makanya jangan pacaran sama orang lain selagi lo masih pacaran sama gue. Kan yang rugi lo, udahlah nggak ada gunanya lagi lo ngeharapin apa - apa dari gue. Yuk kak, kita pergi dari sini." Kata Qiara sambil mengandeng tangan Dimas keluar kelas.

Dimas terbelalak kaget ketika tangan Qiara menariknya keluar. Selama perjalanan menuju kelas, tangan itu masih saja menyatu. Tanpa sadar, Qiara segera melepas tangan itu.

" Maaf kak, lancang." Qiara menundukkan kepalanya di depan Dimas.

" Iya- gue juga minta maaf. Adlen itu siapanya lo?" Tanya Dimas.

" Adlen itu dulunya pacar gue, kak. Tapi dia ketauan sama gue selingkuh sama anak SMA 46 JAKARTA. So, gue putusin dia." Jawab Qiara.

" Anak SMA 46 JAKARTA, memang namanya siapa?"

" Nggak tau juga kak, kalo nggak salah namanya itu Arnelia Sarah atau Agraria Sarah? Nggak tau lah..??"

Dimas hanya menghela nafas.

" Lo tau? Arnelia Sarah itu dulunya gebetan gue. Gue sakit hati banget sama dia, dan gue nggak mau lagi deketin dia.."

**

Maaf guys ceritanya kurang
Greget.
Habis part ini pasti banyak yang baper,
Insya Allah sih.
Makasih udah baca,
Votmen yah..🙏🙏🙏
-R

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang