PART - 9

2.7K 121 0
                                    

" Dia mama Qia! Kenapa lo nggak bisa sopan sama dia." Kata Qia selama ia memukuli kepalanya.

Qiara terus menyesali perlakuan kasarnya terhadap ibunya. Dia berjalan keluar balkon menyaksikan ibu dan ayahnya pergi ke Argentina. Setelah mereka pergi, Qiara merasa sangat sepi. Keadaan rumah sudah sangat sepi, sekarang tambah sepi lagi.
**

Tiba - tiba ponsel Qiara berdering di sampingnya. Qiara segera mengangkat telpon kalau saja itu penting. Yang di dapatnya adalah nomer seri asing. Terpaksa ia harus mengangkatnya.

082310111213 ( anggap aja nomer seri) yang di lihat oleh Qiara.

082310111213 : Qia, kan?

Qiara : Iya, maaf ini siapa..?

082310111213 : Dimas..

Qiara : oh kak Dimas. Hallo kak😊

082310111213 : Hai Qia. Kamu lagi ngapaian..?

Qiara : Oh nggak ada kak. Lagi di kamar nih.

082310111213 : Gitu yah. Ganggu nggak?

Qiara : Oh nggak kak. Nggak ganggu kok kak

082310111213 : Bagus deh. Kayaknya pertanyaan ini nggak bakal berakhir sampe sore deh.

Qiara : Ah kakak bisa aja! Bentar yah kak, Qia mau makan dulu. Entar kalo udah selesai, Qia hubungin lag

082310111213 : Oh oke deh! Ditgg yah.

Qiara mematikan handphonenya lalu beranjak dari tempat tidur menuju dapur. Ketika sudah di lantai bawah, ternyata sudah banyak orang yang tak di kenalnya. Mungkin teman - teman kakaknya. Qia tak mengubris apapun, ia segera berjalan menuju lemari es dan mengambil beberapa nugget ayam yang sudah di goreng.

" Eh itu adek lo yah bro! Wah body nya seksi banget." Goda Roma, salah satu teman Aris.

" Ngomong apa lo barusan! Sekali lagi gue gampar mulut lo." Jawab Randa dengan wajah kesal.

" Santai bro! Kalo gitu boleh gue deketin nggak?"

" Nanti rusak tuh anak orang kalo lo deketin, sampah." Kata seorang perempuan dari salah satu teman Aris dan Randa.

" Apaan sih! Pada ngomong apa kalian." Bentak Randa lagi.

Roma mengusap dada Randa yang sedang kesal dengannya. Ketika Qiara akan kembali ke kamar, Roma menghadang jalannya. Menggoda Qiara dengan mata genitnya.

" Cantik, Gabung yuk." Kata Roma.

" Apaan sih?" Qiara menghindar dari tangan Roma.

" Jangan gitu dong. Kenalan sama kita."

" Apaan sih! Nggak sopan di rumah orang."

Randa memasang wajah marah. Giginya berbunyi dan segera ia mendorong tubuh Roma menjauhi Qiara.

" Sekali lagi lo megang adek gue, abis lo sama gue!" Ancam Randa.

" Santai dong bro." Kata Roma.

Aris kemudian masuk ke dalam rumah setelah mendengar suara keributan.

" Ada apa ni?" Tanya Aris.

" Lo bawa temen gatel ke rumah! Qiara lagi sendirian, gila lo." Ucap Randa marah.

" Apaan lo ngomong temen gue gatel. Memangnya dia ngapain Qia? Nggak ada kan?" Jawab Aris santai.

" Lo bener - bener yah. Sekarang juga kalian semua tinggalin rumah gue atau gue pake kekerasan." Bentak Randa.

Qiara hanya terpaku menatap punggung Randa yang ada di depannya. Aris hanya bingung menatap kelakuan Randa yang berbeda dari biasanya. Aris sedang mengadakan Afternoon Party di rumah. Dia memgajak teman - temannya dan pacarnya yang bernama Alessia. Randa juga mengundang kekasihnya yang bernama Julia.

Teman - teman Aris termasuk Julia dan Alessia keluar dari rumah. Randa kembali membalikkan badannya dan memeluk Qiara. Ia kaget, ada apa dengan Randa. Selama yang ia tahu, Randa tak pernah menginginkan keberadaannya. Ada apa dengan Randa hari ini.

" Are you okay..?" Tanya Randa.

" Yah, Gue nggak papa." Jawab Qiara penuh pertanyaan.

" Kenapa? Bingung?" Randa menarik tangan Qiara menuju sofa di depan televisi.

" H-mm."

Randa memandangi wajah adiknya yang sedikit pucat. Aris mengikuti mereka dari belakang dan duduk di samping Qiara.

" Ada apa..??" Tanya Qiara.

" Gue seneng lo baik - baik aja. Balik ke kamar gih." Kata Randa.

Qiara dan Aris semakin bingung saja. Aris terus memandangi Randa yang tersenyum datar melihat anggukan kepala dari Qiara.

" Lo kenapa sih dek?" Tanya Aris ketika Qiara sudah kembali ke kamarnya.

" Kak, Dia satu - satunya orang yang harus kita lindungi. Ingat kan kata mama! Dia adik kandung kita." Jawab Randa.

" Tapi nggak dengan ngusir pacar sama temen gue dong." Aris mengelak.

" Loh kak! Wajar dong gue marah ngeliat kelakuan temen - temen lo? Kalo nggak ada gue, Qiara bisa di apa-apain sama Roma." Bulu kuduk Aris merinding.

Aris hanya menghela nafas sambil memegangi bahu Randa. Dia menganggukan kepala dan tersenyum haru menatap adiknya yang lebih berfikir dewasa dari pada dirinya.

" Gue bangga punya lo." Kata Aris.

**

Hai guys
Apa kabar nih.
Udah mau part 10 nih
Aku bakalan tambah part yang banyak. Terus juga akan tembus 1000 kata. Jangan lupa buat vote and comment yah happy people
Thanks for reading😋😋😋
See you
-R

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang