PART - 44

1.1K 59 1
                                    

" Lo kenapa..?" Tanya Santy.

" Nggak, emang gue kenapa..?" Qiara bertanya balik.

" Gue tau, pasti Gisel..!!" Sambung Alifia.

" Tuh cewek nggak ada kapok - kapoknya yah deketin Dimas, liat aja nanti..!!" Kata Ardheta.

Qiara hanya tersenyum pasrah lalu ikut duduk bersama mereka.

Ada kala rasa sakit itu tiba - tiba mengejutkan dan ada pula kala di mana rasa sakit itu berubah menjadi kilauan baja yang membentengi semuanya.

" Dhet, gimana keadaan lo...?" Tanya Qiara.

" Yah nggak kayak gimana - gimana, gue udah sehat dan gue nggak pernah merasa sakit. Gue sehat banget..!!" Jawab Ardheta penuh semangat.

" Gue doain aja semoga lo cepet di operasi...!!"

" Amiinn...!!" Ucap mereka semua.

Tak lama kemudian, Justin datang menjemput Alifia yang sedang bersenda gurau bersama Santy.

" Lif, ikut aku yuk...!!" Ajak Justin.

" Oh mau kemana...?" Tanya Alifia.

" Kita ke taman sekolah, foto - foto..!!"

" Gitu, ya udah guys gue pergi dulu yah...!!"

Alifia mengikuti Justin menuju taman. Tersisa Qiara, Ardheta, dan Santy yang menjaga meja tamu.

" San, lo udah pacaran yah sama Randa..?" Tanya Qiara pada Santy.

" hah, emm gitu deh. Abang lo menggoda, nggak mungkin gue nolak..!!" Jawab Santy gugup.

" Hehehe,  nggak papa kok. Take care aja sama dia, dia over protectif banget sama cewek..!!" Bisik Qiara sambil tertawa.

" Hhha, iya pasti...!!"

Tak lama mereka bersenda, ada dua orang yang masuk lalu menulis di bagian buku tamu. Perawakan mereka agak aneh, mereka menggunakan sarung tangan dan cadar, padahal mereka lelaki. Dan pasti lelaki tidak menggunakan jilbab.

" Silahkan masuk...!!" Santy mempersilahkan mereka masuk.

" Ada yang aneh deh sama mereka berdua...!!" Bisik Ardheta.

" Iya, kayaknya ada yang nggak beres. Gue buntutin mereka yah...!! San lo disini aja sama Ardheta jaga pintu tamu..!!"

Qiara berjalan anggun membuntuti mereka yang tadi terlihat aneh. Dua orang tadi awalnya memang melihat penampilan - penampilan dari para pengisi acara, namun lama kelamaan, mereka seperti aneh. Mereka berjalan - jalan dan tujuan mereka adalah ruang administrasi sekolah.

Merasa ada yang ganjal Qiara dengan segera menyusul mereka. Qiara masih bersembunyi dibalik dinding dan hanya diam menatap dua orang tadi berhasil memasuki ruang Administrasi sekolah.

Ketika mereka keluar, Qiara menangkap mereka. Karena kaget dua orang itu mendorong Qiara hingga jatuh dan pergi berlari.

" Maliiinggg....!!" Teriak Qiara lalu berusaha berlari.

Dengan keadaan kaki yang masih memakai sepatu heels, Qiara berlari. Akibat berlari kakinya lecet dan berdarah. Dia terus berlari dan sampai akhirnya dua orang itu terjebak di antara keramaian.

" Mau kabur kemana kalian...?" Qiara menarik salah satu dari mereka.

Mereka masih berusaha keluar dan akhirnya Qiara kehilangan mereka lagi. Mereka mengajak Qiara berkeliling berkejar - kejaran namun belum ada yang mengerti.

Tanpa basa basi lagi Qiara melepas dua heels tajamnya dan akhirnya ia bisa berlari dengan kecepatan diatas rata - rata. Tak ada pilihan lain, Qiara melempar kedua heelsnya ke kepala maling itu dan..

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang