PART - 11

3.1K 111 7
                                    

" Tuhan tolong aku, ku tak dapat menahan rasa di dadaku, ingin aku memiliki. Namun dia ada yang punya."

" Tuhan bantu aku ternyata dia kekasih sahabatku, entah apa yang harus ku katakan? Hatiku bimbang jadi tak menentu."

Aksi panggung cherrybelle di televisi menemani malam Qiara bersama Randa. Mereka hanya menonton konser Cherrybelle. Tak ada ulah lain, tiba - tiba handphone Qiara kembali berdering menandakan seseorang sedang menelponnya.

' Kak Dimas Natapradja ' ngapain malem - malem nelpon gue? '
Batin Qiara. Ia segera mengangkat telpon itu.

" Hallo " Kata Qiara, suaranya begitu mempesona.

" Hai, Qia. Gue ganggu gak?" Tanyanya.

Qiara menjauhi ponselnya dari mulut dan berbicara pelan pada Randa.

" Kak, gue keluar dulu yah. Mau ngangkat telpon. Nggak papa kan?"

Randa hanya mengangguk sambil tersenyum.

" Hallo kak, maaf tadi lagi turun tangga." Kata Qiara membuat Dimas percaya.

" Iya nggak papa. BTW lo lagi ngapain malem - malem begini?"

" Nggak ada kak. Cuma nyari angin di taman doang. Besok kan kita lomba kak." Kata Qiara.

" Iya. Lo ke sekolah diantar aja sama Randa, kita kan pergi bareng.."

" Oh iya kak! Siip deh." Jawab Qiara. " Sekarang kakak lagi ngapain? "

" Nggak ada, cuma lagi nyanyi di depan sama anak - anak. kita seneng - seneng bareng."

" wah keliatannya seru tuh kak! Boleh request nggak?" Tanya Qiara.

" Boleh, lagu apa?"

" Emm apa yah? Asalkan kau bahagia aja kak."

" Videocall aja deh ya, biar seru.."

" Iya."

Qiara menekan mode videocall dan tampaklah wajah Dimas dari samar - samar cahaya. Di belakangnya ada teman - temannya yang sedang bergelut senang karena mereka terdengar seperti sedang tertawa.

" Guys diem. Gue mau nyanyi nih." Kata Dimas dan teman - temannya mengikuti permintaanya.

" Yank. Kemarin ku melihatmu, kau bertemu dengannya. Ku rasa sekarang kau masih memikirkan tentang dia. Apa kurangnya aku di dalam hidupmu, hingga kau curangi aku."

Lirik pertama dari mulut Dimas terdengar halus dan tak membosankan. Suara lantang yang indah itu menyatu dengan perasaan Qiara saat ini.

" Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia, aku punya ragamu tapi tidak hatimu, kau tak perlu berbohong kau masih menginginkan nya. Ku rela kau dengannya asalkan kau bahagia." Qiara tampak menikmati hidangan lagu yang di nyanyikan oleh Dimas.

" Wah bro sweet banget lo nyanyi buat nona Cantik." Goda Justin.

" sok kegantengan banget sih lo Dim!!" Sambung Erik.

" Hai Qiara, sendirian aja di sana??" Sapa Rama dan Azriel.

" Hai kak, enggak sendirian kok. Nih ada temen." Qiara berusaha membuat mereka ketakutan.

" Ih lo bisa ngeliat hantu yah?" Kata Azriel.

" Haha nggak kok kak. Hmm ngomong - ngomong suara Kak Dimas bagus juga, nanti boleh nih minta duet bareng." Kata Qiara memuji Dimas.

" Thanks Qia. Udah malam nih, Qia nggak istirahat buat besok?" Dimas begitu memberi perhatiannya pada Qiara.

" Iya kak. Gue juga udah ngantuk. Kakak juga istirahat yah, dah kak Dimas. Good Night kak Azriel, Rama, Justin, dan emm kak Erik." Qiara melambaikan tangannya dan mengakhiri video callnya dengan Dimas.

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang