PART - 15

2.4K 108 0
                                    

" Boleh!! Itu baterenya habis jadi sambil di charger aja." Kata Randa.
" Oke makasih kak. Hai Julia." Qiara menyapa kekasih Randa dengan hangat karena baginya Julia tipe wanita yang mirip sepertinya.
Tidak seperti Alessia yang kepalang sombong.

Qiara berjalan ke arah dapur dan mengambil beberapa susu kotak merk Ultramilk. Dia membawanya ke kamarnya setelah mengambil laptop milik Randa. Karena menyukai film action, Qiara segera menyetel film Fast and Forious. Dia sangat menikmati film itu sementara keadaan di bawah sedang bising - bisingnya.

" Ya ampun Paul Walker." Kata Qiara di sela - sela film.

Qiara masih sangat menikmati film itu. Dia tak mengubris apapun yang sedang terjadi. Malam itu dia bergairah untuk menonton film action saja.
*

Azriel dan yang lainnya sudah tidur kecuali Dimas. Dia masih berdiam diri di depan balkon kamarnya memikirkan Qiara. Banyak pertanyaan dalam benaknya, apakah Qiara sudah tidur nyenyak, atau apa. Dia hanya tidak tenang malam itu.

Dimas segera membuka applock ponselnya dan mencari nama Qiara. Setelah dapat ia segera menelponnya. Sambil menunggu ia tetap memandang langit sambil merubah posisinya yang tadi berdiri sekarang berbaring di atas hammock.

" Hallo. " kata suara di seberang telpon, akhirnya tersambung.

Dimas menjadi lega ketika mendengar suara yang di nantinya sejak tadi mengangkat panggilannya.

" Hallo." Kata Qiara lagi.

" Hallo, Qia. Em-m gue ganggu gak?" Tanya Dimas.

" Nggak kok kak. Gue lagi nonton tapi nggak papa, kakak yang telpon." Jawab Qiara.

" Oh gitu, lo belum tidur?" Tanya Dimas lagi.

" Belum kak, malam minggu bukan jadwal gue buat tidur cepet. Di rumah lagi ada pestanya Aris, gue jadi nggak bisa tidur beneran." Jawab Qiara.

" Hmm, kalo gitu besok mau nemenin gue ke kantor nggak besok?"

" Hmm boleh kak. Tapi bukannya besok libur yah kak?"

" Iya, ada beberapa dokumen gue yang penting tinggal di dalam ruangan. Jadi setelah kita ambil dokumen itu, gue bakal ngajak lo nonton di bioskop."

" Ah kakak. Nggak usah repotlah. Bantuin lo aja gue udah seneng."

" Jadi, besok, gue jemput jam 10 pagi. Oke." Kata Dimas.

" Boleh kak. Gue tunggu yah."

" Ya udah, kalo gitu gue tidur dulu yah Qia. Good night Magic Panda." Kata Dimas lagi.

" Good night too My Impressive Senior." Qiara pun tersenyum setelah mematikan sambungan telponnya.

Dimas bangkit dari hammocknya dan berlari membanting tubuhnya di atas kasur yang sama dengan Justin. Justin segera sadar dan memukul Dimas menggunakan bantal.

" Apaan sih lo cuk, gue enak - enak tidur lo gangguin. Njirr lo." Kata Justin marah.

" yeh maaf deh. Besok lo sama anak - anak jagain rumah ye, gue ada perlu besok."

" Ah sama siapa juga sih keperluan lo."

" Qiara Anastasia."

Justin membuka mata lebar - lebar lalu menampar pelan pipi Dimas. Ia bingung berdecak kagum dengan sahabatnya itu.

" Lo mau nembak dia yah?" Tanya Justin.

" Apaan sih, gue cuma mau ngajak dia nonton. Doyan banget sih ngomong soal pacaran."

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang