PART - 16

2.4K 110 2
                                    

Film itu habis, Dimas dan Qiara keluar dari gedung bioskop. Dimas membiarkan Qiara berjalan duluan, karena takut kehilangan Qiara ditempat ramai, Dimas menarik baju Qiara dan secara sadar menggengam tangan Qiara, membuatnya melotot.

" Entar lo ilang lagi, rame nih tempat tau gak." Kata Dimas, basa basi.

" Bilang aja modus." Kata Qiara sambil tertawa.

" Filmnya bagus, kan?" Kata Dimas setelah keluar dari studio.

" Hmm bagus," Jawab Qiara sambil tersenyum.

Perasaan apa ini? Qiara belum pernah merasakannya sebelum ini. Dimas masih menggengam tangannya dengan erat. Sampai mereka berada di parkiran, barulah mereka melepaskannya.

" Kita mau kemana lagi?" Tanya Dimas.

" Hmm ke Coffee shop yuk," Ajak Qiara.

" Oke. Cepetan naik."

Qiara mengangguk dan naik ke atas motor Dimas. Motor itu berjalan menuju tempat yang diinginkan oleh Qiara.

Sesampainya di Coffee Shop, Qiara masuk duluan dan memesan tempat di lantai atas agar lebih tenang. Dimas mengikutinya saja dengan senang sebelum dia di tabrak orang dari depan. Dimas menatap orang yang menabraknya tadi dengan saksama termasuk juga Qiara.

Adlen dan Sarah, mereka juga disana dan mereka masih bersama.

" Hai-i Dim, kamu disini juga," Kata Sarah, bernada manja.

" Iya, gue disini. Memang nggak boleh." Jawab Dimas, tajam dan jutek.

" Sama siapa kamu kesini? Sendirian kan? Gabung sama kita di atas yuk."

" Nggak, gue nggak sendiri. Gue sama Qiara. Udah yah gue nggak ada waktu buat kalian. Nikmati hidup kalian."

Dimas pun pergi bersama Qiara yang menunggunya di tangga. Tibalah mereka di lantai dua dan duduk di bangku yang dekat dengan jendela. Seorang waiter mendekati mereka dan menulis pesanan Dimas dan Qiara.

" Kakak mau apa?" Tanya Qiara.

" Hmm Coffee latte aja sama Salmon Steak." Jawab Dimas.

" Oke, saya Coffee latte juga, sama Tuna Cheese Sauce. Makasih mbak." Kata Qiara.

Mereka pun menunggu pesanan datang.

" Hmm, maaf yah gue tadi lancang megang tangan lo." Kata Dimas.

" Hehe-he. Nggak kok kak, i'ts okay. Nggak usah di pikirin banget, so calm down." Jawab Qiara manis.

" Udah ah, nanti gue G-R ngeliat senyum lo itu." Kata Dimas sambil mencubit pipi Qiara.

" Aw, Hahah-a biasa lah, cewek cantik."

Dimas kembali tertawa melihat kelakuan Qiara yang terlihat bahagia saat bersama dengannya. Tak lama kemudian, waiter yang tadi datang membawa pesanan mereka tadi. Setelah mengucapkan rasa terima kasih, Dimas dan Qiara langsung melahap makanan mereka.

"Eh kak Steak salmonnya enak nggak? Boleh cobain?" Kata Qiara.

" Enak lah, ini kan nggak pedes." Jawab Dimas. " Sini gue suapin."

Qiara membuka mulutnya dan menerima suapan dari Dimas. Ia merasa jika makanan Dimas enak tapi kurang sesuatu.

" Ah enak kak, tapi kayaknya kurang sesuatu, deh." Kata Qiara.

" Apaan?"

" Pedes, kakak nggak suka pedes yah?" Goda Qiara. " Nih cobain punya aku, nggak pedes kok."

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang