PART - 39

1.4K 60 0
                                    

" Oh iya, kata Bu Sriyani tadi, band kalian akan tampil besok pas perpisahan...!!" Kata Qiara.

Dimas dan teman - temannya menyeka setiap air mata yang jatuh dari pipi mereka.

" Ya ampun alay sumpah nih bocah yah!!" Kata Alifia.

" Tau kayak gini aja. Ntar kalo gue udah nggak ada mungkin satu persatu pada gantung diri kali yah..!!" Ardheta membuat semua orang menatapnya. " Why..?"

Dimas menabok kepala adiknya itu dengan tangannya, "Sekali lagi lo ngomong kayak gitu, gue sendiri yang bakal ngebunuh lo..!!"

" Ya elah nih abang ganas banget sih..!!" Ardheta mencolek pipi kakaknya.

" Udah ah! Kita lupain masalah ini. Sekarang kita fokus sama besok. Qi, aku sama anak - anak ke ruang musik dulu yah..!!" Kata Dimas sambil mengelus kepala Qiara.

" Aaaaa, baper...!!" Sontak perkataan itu serentak di ucapkan oleh Alifia dan yang lainnya.

Dimas dan Qiara hanya tersenyum lalu Dimas meninggalkan Qiara bersama Alifia, Ardheta, dan Santy.

" Lo beruntung bisa milikin cinta abang gue, Qi..!!" Kata Ardheta.

" Gue udah berjuang sampai saat ini, dhet. Gue pikir, lo juga harus berjuang!! Kalo nanti saatnya udah tepat, gue bakal kasih apa yang lo butuhkan..!!" Ucap Qiara.

" Gue nggak mau nerima apapun dari lo, atau dari siapapun. Gue benci di kasihani...!!"

" Gue nggak ngasihani lo! Gue cuma mau lo semangat, ini awal kan..?"

" Makasih, Qi!!"

Qiara hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya di gerombolan anak - anak lelaki. Sepertinya...

" Ada apaan tuh..?" Tanya Santy.

" Wah nggak beres nih..! Berantem kali tuh..!!" Lanjut Alifia.

Qiara dan Santy berdiri, lalu berlari mendekati kerumunan itu. Benar saja, lelaki yang kemarin say Hai sama Qiara bertengkar dengan Adlen.

Lelaki itu tidak pernah sekali saja tidak membuat masalah.

Qiara masuk ke dalam kerumunan yang sedang riuh kemudian memisahkan mereka berdua. Karena tak bisa menahan, Adlen ingin melempar tinjunya ke wajah lelaki tadi namun...

Prakkk....!!!
Tinjuan Adlen mendarat di pipi kanan Qiara. Serasa di hujam saus cabai pipi Qiara membiru. Riuhnya suara tadi langsung hening. Tangan Qiara terangkat lalu menepis tangan Adlen yang masih menempel di pipinya.

" Q-Qiara...!!" Adlen kelabakan.

" Ini hadiah yang manis buat gue??" Kata Qiara.

Santy hanya menatap kuku nya seolah tau apa yang akan dilakukan Qiara.

" Maafin gue, gue nggak sengaja..!!" Adlen tambah gugup.

" Rasain lo, mukul cewek em..!!" Lelaki yang menjadi lawan Adlen berhentu berbicara setelah tinjuan keras tangan Qiara mendarat di hidungnya. Untung saja tidak berdarah.

" hahaha, rasain lo nertawain gue.. mak..!!" Adlen juga menghentikan ucapannya setelah tinju Qiara mendarat tepat di hidungnya yang mancung itu juga. Hidungnya berdarah.

" Gue bisa lebih kejam dari ini, kalo kalian semua nggak bubar, kayak gini muka kalian nanti..!!" Kata Qiara.

Belum Qiara menghitung hanya tinggal Adlen dan lawannya yang masih berdiri di kiri kanan Qiara.

" Makasih yah, atas pukuan lo...!!" Kata Qiara lalu pergi meninggalkan mereka bersama Santy.

" Cowok kok takut ama perempuan, Transgender aja kalian! Pengecut..!!" Kata Santy sambil mengunyah permen karetnya dan pergi.

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang