PART - 23

2K 81 0
                                    

Ngebut Update yeyyey
Semoga suka yahh
-------

Beberapa kali Qiara menyeka air matanya sambil menunduk. Rasa sayang yang selama ini ia rasakan berubah total. Dimas langsung bisa terkecoh dengan paras anak baru yang memang perfect itu.

" Gue nggak bisa buat benci sama dia. Qia, lo itu bukan siapa - siapanya Dimas. Buat apa coba lo cemburu..!!" Bisik Qiara dalam hati.

Qiara membendung rasa sayangnya pada Dimas. Seandainya adalah dirinya yang sedang bersama Dimas menggantikan Ardheta. Dia memegang lehernya, namun....

" Kalung gue..??" Qiara meraba - raba lehernya dan mencoba mencari kalungnya di sekitar tempat ia duduk.

" Dimana? Ya ampun, gue teledor lagi..!!"

Qiara berdiri, kemudian mulai berjalan dan menelusuri setiap ubin untuk memastikan kalungnya itu ada. Tiba - tiba, ia terpeleset dan gerakan slow motion itu datang, dan secara cepat, Dimas sudah menangkap Qiara yang hampir jatuh. Tangan kanan Dimas menangkap pinggang Qiara dan tangan kirinya memeluk Qiara. Mereka saling bertatap, kejadian itu terjadi beberapa menit dan sebelum akhirnya mereka sadar.

" Maaf.. "

" Makasih..!!"

Mereka mengucapkannya secara serentak.

Qiara tak memandang wajah Dimas, sementara Dimas memandangi wajah Qiara yang tertunduk. Diapun menyodorkan kalung yang di cari oleh Qiara.

" Kenapa ini bisa sama lo??" Tanya Qiara, lebih dingin dari es.

" Tadi jatuh dari baju lo! Makanya lain kali hati - hati yah mag- eh Qi..!!" Jawab Dimas, tak kalah dinginny.

" Makasih..!!" Qiara segera menarik kalungnya dan pergi namun tangan Dimas menahan tangannya.

" Lo yakin nggak sayang lagi sama gue..?" Bisik Dimas.

" Apaan sih..?"

Qiara menarik lengannya yang di genggam oleh Dimas dengan paksa. Dia pun pergi dari hadapan Dimas sambil terus berusaha menarik tongkat berjalannya.

Ardheta mendekati kakaknya yang sedang terpaku itu. Dia memukul bahu Dimas dengan kencang.

" Dia cemburu, kan kak?" Tanya Ardheta.

" Keliatannya, begitu..!!" 

Ardheta hanya menyunggingkan senyumnya dengan miring.

" Gue hebat kan.!!" Kata Ardheta.

" Gue mau cepet - cepet buat hari ulang tahun gue, gue mau mengakhiri semuanya..!! Yuk gue antar ke kelas..!!

Ardheta mengikuti Dimas dari belakang. Kemudian sampailah mereka di depan kelas Ardheta. Satu yang di cari Dimas, kemana Qiara? Dia tidak ada di kelas. Rasa cemas mulai menggerogoti hati Dimas, dia segera meninggalkan Ardheta dan pergi mencari Qiara.

Di perjalanan ia bertemu dengan Kelsea yang tampak tergesa - gesa.

" Kel, Lo liat Qiara..?" Tanya Dimas.

" Gue mau nanya sama lo, liat Qiara atau kagak!! Lo malah nanya balik ke gue, lo apain sih dia? Sampe nangis gitu..??"

" Nangis? Qia nangis?"

" Nggak dia ketawa!! Udah tau nangis, lo gimana sih..!!"

" Maksud lo..?"

" Dia cerita, katanya segitu mudahnya elo terkecoh sama kecantikan anak baru itu. Sementara dia yang udah lama lo deketin lo buang aja!! Lo pikir Qiara mainan apa..?"

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang