" Tapi gue takut, kak. Dia nggak suka sama gue!! Dia cuma anggap gue temen dan dia cuma mau buat Sarah cemburu dengan dekat sama gue..!!"
" Lo nggak kenal dia, Qia. Gue yakin itu!!"
***
" Mencintai dalam diam itu, menyakitkan "
***
Justin memegang bahu Qiara yang sedang termenung." Gue tunggu pernyataan lo tentang hati lo sama Dimas. Dia pasti butuh kepastian..!!" Justin pun pergi dari sana meninggalkan Qiara sendirian.
Tiba - tiba ponsel Qiara berdering menandakan adanya telpon masuk. Qiara segera mengangkatnya tanpa melihat siapa yang sedang menelponnya.
" Hallo...!!" Kata Qiara.
" Hallo! Qia, lo dimana? Kok lo ngilang sih..??" Suara itu seperti suara orang yang lelah.
" Kak Dimas, kok kayak orang capek sih..??" Tanya Qiara.
" Gue abis nyari lo!! Lo di mana...??"
" Oh-h gitu!! Gue di lantai atas! Di depan kelas Kesenian!!" Jawab Qiara.
" Coba aja dari tadi lo ngangkat telpon gue, gue nggak mungkin panik. Ya udah! Gue kesana sekarang..!!"Telpon itu di akhiri. Qiara tercengang ketika melihat 23 panggilan tak terjawab di handphonenya dan semua itu beratas namakan Dimas Natapradja. Dia hanya meninggalkan lekukan cembung di bibirnya sambil menunggu Dimas mendatanginya.
" Nah kan disini lo!! Lo nggak kasian apa gue nyariin lo sampe keringetan..!!" Dimas akhirnya sampai di tempat Qiara.
" Siapa nyuruh nyariin gue. Memang penting banget yah!!"
" Lo penting buat gue, Qia..!!"
Qiara tertegun sebentar lalu sadar lagi atas ucapan Dimas yang menusuk di relung hatinya.
" Nggak usah gombal deh, ini nggak lucu..! Penting apaan coba..!!" Kata Qiara, kembali menatap ke arah lapangan yang masih di gunakan untuk lomba.
" Gombal apaan? Nggak gombal, Qia.
Lo memang penting banget...!!"" Bodoh..!!" Gumam Qiara.
" Gue tau, lo cemburu kan sama cewek - cewek yang tadi minta foto sama gue! Cie cemburu...!!!" Goda Dimas.
" Ih sorry yah nggak pernah ada kata cemburu dalam kamus gue..!!" Jawab Qiara dengan sinis. Padahal apa yang di katakan Dimas itu benar adanya.
" Kok lo marah sih? Gue salah yah? Gue paling nggak suka ngeliat cewek marah. Please-lah bilang ke gue kalo gue salah...!!" Dimas pun mulai sadar jika Qiara benar - benar serius.
' Lo harus tau, kak. Gue sayang sama lo...!!' Kata Qiara dalam hati sambil menghela nafasnya.
" Qia, please look at me..!!" Pinta Dimas.
Qiara pun dengan pelan membalikkan tubuhnya dan sedikit mencongakkan kepalanya agar bisa menatap wajah Dimas.
" apa ada yang salah dari gue...??" Tanyanya kemudian. " Jawab, gue akan memperbaiki diri...!!"
" Nggak ada yang salah kok dari lo kak. Lo sempurna dan jauh lebih sempurna untuk wanita yang beruntung nantinya untuk memiliki lo. Ini bukan cerita Cinderella kak, ini bukan cerita Snow white, ini juga bukan cerita Beauty and the beast. Dan ini bukanlah dunia dongeng, ini dunia nyata kak. Jadi gue nggak banyak berharap lebih dari kakak. Hanya saja, gue ingin kakak bahagia sama wanita impian kakak...!!" Jawab Qiara.
" Lo kenapa, Qia...?? Gue mau tau...!!"
" Gue nggak papa kak? Gue baik - baik aja!?"
" Oke kalo lo nggak mau jujur, gue nggak maksain kok. Kalo lo mau cari tempat curhat, gue adalah tempatnya yang paling baik jadi pendengar lo!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/106559292-288-k254111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Impressive Senior [COMPLETED]✅ [REVISI]
TeenfikceDON'T BE PLAGIARISM. THIS MY REAL IMAGINATION AND MY FIRST STORY, READ AND VOTMEN. Laavv you ♥♥♥ **************** "You're my Impressive senior" Terima kasih atas bahagia yang selama ini kamu berikan. Aku bukan hal yang abadi, jatuh cinta padamu saj...