PART - 10

3.2K 112 0
                                    

"your time and your life so different"
Don't make that be meaningless

***
Mobil Lamborgini merah melaju di jalanan dengan kecepatan tinggi menuju kantor perusahaan Perbankan di jakarta. Dimas mengemudikan mobil itu dengan cepat agar sampai ke kantornya untuk mengadakan rapat gabungan.
Setelah sampai, dia turun dari mobil. Menyandeng tas kerja dan jas hitam di tangan kanannya.

Dimas memang orang yang tepat waktu. Wajar saja, setiap wanita pasti betah jika dia mengajaknya berkencan atau urusan yang menyangkut waktu lainnya. Security tempat itu segera membuka pintu untuk Dimas.

" Siang pak Dimas."

" Siang."

" Siang Pak Dimas."

" Siang."

Semua orang menyapa Dimas secara keseluruhan. Dia kemudian memasuki lift dan memencet tombol 4 yang berarti tujuan Dimas adalah lantai 4. Setelah berada di lantai 4, Dimas segera memasuki ruang rapat dan mendapati ruangan itu masih kosong.

" Gue benci orang yang nggak tepat waktu. Udah jam berapa ini? Gue nggak punya waktu lagi." Keluh Dimas sambil meletakkan jasnya di atas kursi.

Sudah hampir setengah jam Dimas menunggu sampai membuatnya penat. Tiba - tiba, Tiffany datang memberi tahu keluhan Dimas.

"Maaf pak, klien tidak bisa datang karena ada masalah mendadak. Bagaimana jika kita undur beberapa hari pak?" Kata Tiffany, selaku sekretaris Dimas.

" Kalo begitu kenapa tidak di beri tahu lebih awal. Kalau tau seperti ini, tidak masuk akal aku menunggu mereka!!" Dimas marah lalu keluar meninggalkan tasnya. " Ambil jam rapat ketiga besok! Tolong kau gantikan aku rapatnya. Setelah itu kau langsung kabari aku apa hasilnya." Lanjut Dimas.

" Mengerti pak." Jawab Tiffany.

Dimas segera keluar dari kantornya dan mengarah ke lapamgan basket di pusat kota. Entah apa yang membawanya menuju lapangan basket itu.
*

Qiara turun dengan mengenakan pakaian basket dari kamarnya. Randa dan Aris sudah pergi ke kantor sejak lama. Jadi dia tak perlu meminta izin pada siapapun kecuali hanya memberikan Randa pesan SMS.

Qiara : Kak gue latian. Kalo mau cari gue, di lapangan basket pusat yah.

Aranda : Oke! Hati - hati di jalan.

Qiara : 😒👍👌

Qiara mengeluarkan motor besarnya dari dalam garasi dan mengemudikannya menuju lapangan. Sesampainya di lapangan, dia sudah menemukan banyak anak basket yang mayoritas laki - laki. Anak basket itu sudah kenal lama dengan Qiara maka dari itu, Qiara tidak perlu takut lagi untuk bertemu mereka.

" Hallo guys." Sapa Qiara sambil memberikan salam Toss pada teman - temannya.

Rambut Qiara saat itu masih di gerai. Jadi jika rambutnya di gerai, ia akan kesulitan bermain basket. Maka dari itu, Qiara segera mengikat rambutnya dan mulailah mereka bermain basket.

" oper, kesini. " Kata Qiara setelah mendapat bola.

Dan, masuk.
Bola basket itu masuk ke dalam ring basket dan poin pertama untuk tim Qiara. Mereka bermain sampai sore, waktu break tiba. Qiara berjalan menuju bangku di dekat lapangan dan duduk disana sambil mengibas - ngibaskan tangannya agar mendapat angin. Menghapus keringatnya dan ia benar - benar merasa sangat lelah.

Tiba - tiba sebuah tangan memberikan Qiara minuman. Qiara terkejut dan langsung berdiri untuk melihat siapa yang memberikannya minum. Siapa lagi, Dimas.

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang