PART - 42

1.3K 57 4
                                    

Semua orang terlihat senang melihat Dimas sudah kembali. Mereka semua masuk kedalam kecuali Justin dan Alifia yang sudah berjanji malam itu.
Justin menarik Alifia menuju taman belakang yang lebih memiliki scene yang lebih indah. Sambil duduk di ayunan Justin mulai menghela nafasnya.

" Lif, seneng banget rasanya bisa berdua aja sama lo...!!" Kata Justin.

" Hhmm, mmm...!!"

" Sebenernya, udah lama gue mau ngelakuin ini sama lo tapi baru tercapai sekarang, nggak papa kan...?"

" Yah nggak papa, lagian kita udah lama kenal kan!! So why..?"

" Kalo misalnya semua orang liat hal ini, gue nggak akan bisa ngomong sama lo selancar ini. Lo harus tau kebenarannya...!!!"

" Untuk waktu yang membuat kita deket ini, gue jadi sayang sama lo!! lo mulai membuat gue jatuh cinta lagi setelah beberapa kali gue jatuh karena cinta!! Beberapa kali tombak panas menghujam jantung gue, tapi lo? semua perhatian lo? Semuanya? Lo bikin gue sayang sama lo..!!

Would you be my girlfriend, Just be mine..?" Justin mulai mengatakan maksudnya.

" Sorry tapi gue...??"

" Kalo lo nolak nggak papa, gue ngomong kayak gini, soalnya nggak enak mendem rasa ini sendirian..! Gue udah berusaha ngasih yang terbaik tapi tentu ini juga keputusan lo..!!"

" Atau lo salah pilih cewek, gue bukan orang yang seperti lo pikirin. Gue cuma cewek yang berasal dari desa di Jerman, dan pindah karena Ardheta. Jika bukan karena Ardheta, gue nggak akan ketemu sama lo dan nggak akan nunjukin jati diri gue..!!"

" Intinya, terima atau tolak..?"

" Gue nggak bisa?..."

" Udah gue duga, ternyata lo ng---"

" Sttt,  gue belum selesai ngomong..!! Maksud gue, nggak bisa nolak karena cinta lo nggak bertepuk sebelah tangan...!!"

Semua orang yang melihat mereka dari lantai atas berteriak dan bersiul.
" cie yang nggak jomblo lagi..!!" Teriak Ardheta dari atas balkon.

" Ah nggak asik, Justin main sembunyian sekarang...!!" Lanjut Rama.

" gue kapan yah...??" Teriak Azriel dari atas.

" Para jomblo sirik aja...!!" Balas Justin sambil menatap Alifia.

Semua orang pun turun ke bawah. Meninggalkan kenangan dimana Justin sudah menyatakan cintanya. Dia mengajak Alifia masuk dan bergabung dengan yang lain.

Setelah berada di dalam, mereka langsung duduk di sofa yang sama, bagai pranko saja, tidak ingin lepas pada kertas.

" Kak lo dari tadi kemana..?" Tanya Alifia.

" Nggak, gue nggak kemana - mana..!!" Jawab Dimas. " Disekitaran bundaran juga!! Nenangin diri...!!"

" Udah dong guys, Rik. Nggak papa kalo udah kayak gini mau lo apain lagi, maksain kehendak sepihak itu nggak baik. Lo tau sendiri kan, nggak baik untuk gue, lo, dan kakak gue? Lo mau maksain Qiara tapi nggak direstuin sama Dimas yang ada kalian bakal sebunuhan!!" Kata Ardheta yang duduk tepat di tengah - tengah Dimas dan Erik.

" Gue janji akan nemuin orang yang tepat selain Qiara...!!" Kata Dimas.

" Mau nyari kemana lo? Nyari ke lobang buaya? Nyari ke makam bung Karno? Mana ada yang gratisan sekarang!! Gue tau lo punya perusahaan sukses, lo nggak bisa hargain itu...!!" Lanjut Erik.

" Gue nggak ngomong sama lo yah? Lo nekan - nekan gue terus yang ada kita nggak akan kelarin nih masalah..!!" Kata Dimas.

" Oh My God please stopped!! I wan't be peace!! Kita hidup bakal mati, kalo gue mati udah selesai. Kalian berdua kehilangan gue...!" Ardheta mulai geram. Dia berdiri dari duduk nya dan masuk ke dalam kamar.

My Impressive Senior [COMPLETED]✅  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang