" Qi..!" Tahan Dimas.
" Nggak papa kak. Biar dia tau diri, biar dia nggak gangguin kita lagi, dan biar dia sadar bahwa dia bukanlah orang baik dan seharusnya dia bukan disini..!" Jawab Qiara.
" Lo nggak tau malu tau gak, Ms. Anastasia..!" Kata Adlen.
" Gue atau lo yang nggak tau malu. Dan ini satu kali untuk Panti Asuhan yang kemaren lo berantakin...!" Qiara menampar Adlen sekali tetapi bunyinya terasa 100 kali.
Teman - teman Adlen membantu Adlen berdiri, termasuk Gisel.
" Kenapa kalian nggak ngelawan orang yang sepadan sama kalian? Kenapa kalian sok berkuasa di atas orang - orang yang gak punya apa - apa. Apalagi itu panti asuhan, lo sama papa lo sama aja tau gak? Sama - sama nggak punya harga diri..!" Bentak Qiara.
" Gue nggak bisa diemin kalian memperlakukan kami kayak tadi. Kalian ngeroyok temen - temen gue sampe muka mereka pada bonyok..?" Lanjut Qiara.
" Udahlah Qi, kita balik aja sekarang..!" Kata Dimas.
" Aku belum selesai, kak..?"
" Qi dengerin aku atau kamu akan kemanakn ego kamu sendiri..!" Bentak Dimas.
Qiara hanya menghela nafas, lalu memperingatkan Adlen dan teman - temannya.
" Sekali lagi gue denger kalian nindas orang yang nggak bersalah, gue nggak main - main. Bakal gue tembak mati kalian di tempat...!" Ancam Qiara.
Setelah itu Dimas menarik lengan Qiara dan mereka kembali ke kelas. Masih berkumpul Rombongan mereka, yang terlihat sedang menahan sakit.
" Lo apain tuh si Alden, Qi..?" Tanya Azriel.
" Di gampar, di tendang, di pukul sama Qiara, udah itu aja cukup plus makian dari Qia...!" Jawab Dimas sambil menatap Qiara yang terlihat mau menjawab tetapi sudah didahului oleh Dimas.
" Ihhh..!" Kata Qiara.
" Pissss..." Dimas memberikan tanda vis dengan tangannya.
" Beneran lo Qi, babak belur juga dia..?" Tanya Rama.
" Babak belur sih nggak? Tapi udah gue sadarin dia. Kalo perlu biar gue yang bawain dia Ustadz buat nge-Ruqyah in dia..!" Jawab Qiara.
" Bagus deh kalo kayak gitu. Jadi dia nggak semena - mena lagi sama kita..!" Sambung Azriel.
" Makasih yah Qi...?" Kata Santy diiringi oleh anggukan Qiara.
" Kitakan keluarga..!" Kata Qiara.
Justin dan Alifia masih berseteru. Qiara akhirnya mendekati Alifia dan menariknya ke dalam kelas.
" Apaan sih...?" Alifia masih marah.
" Lif lo salah paham. Orang yang di deskripsikan Justin itu bukan cewek lain, tapi lo..!" Kata Qiara.
" Lo main percaya aja sama cowok - cowok. Mereka punya 1001 macam omongan yang bikin lo nggak bisa membohongi mereka. Jangan terlalu lembut sama cowok...!!" Jawab Alifia.
" Lif, lo ngomong apaan sih...?"
" gue jauh lebih berpengalaman daripada lo tentang hubungan cinta..!"
" Oh yah? Kalo lo lebih berpengalaman seharusnya lo bisa terima kesalahan Justin. Toh Justin juga nggak salah, jangan mutusin orang karena ego lo semata..!"
" Gue nggak egois..!"
" Lo egois kalo kayak gini. Lo nggak peduli perasaan orang lain, lo nggak tau orang lagi mikirin lo. Lo mau buat Justin bunuh diri? Nggak kan? Jangan cuma karena egonya lo, bikin hidup lo hancur..!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Impressive Senior [COMPLETED]✅ [REVISI]
Ficção AdolescenteDON'T BE PLAGIARISM. THIS MY REAL IMAGINATION AND MY FIRST STORY, READ AND VOTMEN. Laavv you ♥♥♥ **************** "You're my Impressive senior" Terima kasih atas bahagia yang selama ini kamu berikan. Aku bukan hal yang abadi, jatuh cinta padamu saj...