4. Ujian Cinta

226 13 7
                                    

"cinta itu memang banyak ujiannya, jika kita bisa menyelesaikan persoalannya, maka kita akan lulus."


***

"Gis,  sebenarnya..." ia menggantung kata-katanya.

"sebenaranya, aku... "


***


"apa kak, ngomong aja, aku gak papa kok." ucap Gisa mencoba menenangkan dirinya. jujur, ia juga sangat takut dengan apa yang akan dikatakan Karis. Ia takut jika itu menyangkut hubungannya dengan Karis. Bagaimana kalau ia benar - benar akan jauh dari Karis? Bagaimana jika ucapan Karis justru kata yang tak pernah mau ia dengar? Dan bagaimana jika ucapan Karis itu akan membawa luka bagi dirinya lagi?

"Gis, maaf. Tapi aku harus menuruti kata mamahku. Jujur aku gak mau ini, tapi aku..." lagi-lagi Karis menggantung kata-katanya dan membuat Gisa semakin takut. Bagaimana jika hal yang ia takutkan benar - benar terjadi? Dan saat itu terjadi, ia takut tak bisa melakukan apa-apa lagi.

"aku... Dijodohin sama mamah aku."

Deg!

Kata yang tak ingin ia dengar, Kata yang paling ia takutkan, dan kata yang tak pernah ia bayangkan, Kini telah sukses meluncur dari mulut Karis. kata yang membuat hatinya kembali terluka, luka ini begitu menyayat hati.  Apakah ini ujian lagi bagi dirinya? Apakah harus sesulit ini untuk bisa bersama dengannya? Apa ia tak bisa bahagia sedetik saja? Kenapa harus ada kesedihan lagi?  Kenapa dia harus diuji kembali?bisa bersama dengan Karis bukanlah hal yang mudah, karena ia harus melalui banyak rintangan yang gak mudah. Dan sekarang, ia harus menghadapi ujian lagi. Ujian yang lebih sulit, bahkan dari sekedar pengorbanan Cinta biasa. Apakah ia harus melakukan,

pengorbanan cinta lagi?

"aku udah berusaha nolak, tapi. Mama aku gak pernah mau mengerti. Aku bingung Gis... Aku bingung,  sekarang harus apa?" jelasnya pada Gisa. Dibalik pesta kebahagiaan Irdan dan Iren, ada dua hati yang dirundum kesedihan dan kebimbangan. Merasa suasana gak nyaman, Karis membawa Gisa ke tempat yang agak sepi, agar mereka bisa ngobrol lebih nyaman lagi.

"Gis, aku gak bisa nerima perjodohan ini, aku cintanya sama kamu Gis, cuma sama kamu..." ucapnya dengan nada berat. Ia gak bisa hidup tanpa Gisa, baginya Gisa adalah cewe yang sangat berarti baginya. Karena Gisa, cewe yang berbeda, dia yang telah memperjuangkannya, ia yang telah sabar menunggunya dan dia pun yang selalu membuatnya bahagia.

Gisa memeluk Karis untuk menenangkannya, bukan hanya hatinya saja yang hancur, tapi hati kekasihnya ini pun mungkin lebih hancur lagi. Karena ia harus memilih antara orangtua dan dirinya. Gisa gak bisa melakukan apa-apa, ia juga gak tahu harus berbuat apa? Ia bingung, ujian ini terlalu berat bagi Gisa dan Karis. Bahkan sangat berat untuk dihadapi. Mereka harus apa? Ini menyangkut orangtua, dan kita sebagai anaknya hanya bisa mematuhi tanpa boleh membantah.

"ya ampun... Ni pasangan penuh drama malah pelukan disini." ucap seseorang yang dengan santainya mengganggu suasana mencekam ini. Oke, Gisa dan Karis memang pasangan yang penuh dengan drama.  Karena dari awal mereka kenal, jadian, sampai sekarang hubungan mereka tengah diambang keretakan pun kisah cinta mereka pun tetap seperti drama.

"lo apaan sih dy, jones sih makanya ganggu orang pacaran." ejek Karis setelah mengusap kasar air matanya agar dirinya tidak terlihat habis menangis, kan gak lucu seorang most wanted kampus nangis ditengah kebahagiaan sahabatnya sendiri.

"lo kenapa Gis, habis nangis ya?" tanya Gandy yang tanpa sengaja melihat Gisa mengusap pelan air mata dipipinya.Cewe sama cowo itu beda, cowo itu sok kuat, sok tegar, tapi nyatanya ia memendam perasaan yang tak disangka. Sedangkan cewe, ia akan lebih terang-terangan menunjukan kesedihannya. Karena pada dasarnya, cewe itu susah menyembunyikan sesuatu, apalagi masalah besar dan berat seperti ini.

"nggak kok dy, disini anginnya kenceng, mata gue kelilipan." jawab Gisa berharap Gandy gak curiga kalau dia memang habis menangis.

"jangan bohong Gis, gue kenal lo udah lama. Gue tau lo, lo gak bisa boong." benar saja, Gandy tak mempercayainya. Karena Gandy tahu, kalau Gisa gak pernah bisa menutupi kebohongannya, Karena Gisa gak pandai berbohong.

"gak ada papa. Oh ya, lo ngapain ke sini?" tanya Gisa mengalihkan pembicaraan. karena kalau tidak, maka Gandy akan menjadi sahabat yang posesifnya melebihi sepupunya, Utam.

"oh iya, gue hampir lupa." jawabnya sambil menepuk jidatnya karena ia lupa akan tujuannya karena melihat Gisa menangis. "itu, disuruh Irdan ke sana. Ayo!" ajaknya.

Gisa dan Karis menuruti perkataan Gandy, mereka kini berjalan dengan hening membuat Gandy tambah curiga, kalau diantara mereka ada yang disembunyikan.









"meski kau tak mengatakannya, tapi gue tau, pasti ini ada hubungannya dengan Karis." - Gandy

***

Tbc

Vomment😘

Pengorbanan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang