Pembatalan pernikahan Maudina-Karis benar-benar telah menghebohkan awak media. Apa yang dikhawatirkan Fadlan kini terjadi, dan benar saja keputusannya ini membuat image nya sedikit tercemar. Ya, memang ini salahnya yang terlalu cepat menyebarkan undangan pernikahan tersebut tanpa mengonfirmasikan terlebih dahulu kedua belah pihak. Namun apa daya, ia harus meredakan ini.
Fadlan Fadillah, CEO dari Fadillah's Corp tiba-tiba membatalkan pernikahan anaknya sendiri setelah undangan tersebar, ada apa gerangan?
Karis membaca artikel setelah diberitahu oleh Dina kalau pembatalan pernikahannya telah diputuskan. Namun ia tak menyangka justru batalnya pernikahannya menyorot semua publik. Ia bahkan baru tahu, kalau perusahaan papanya itu ternyata masuk dalam daftar salah satu perusahaan tersukses di Indonesia. Kini ia mengerti mengapa papanya begitu tak mau jika sampai perjodohan ini dibatalkan, ternyata inilah alasannya. Tapi ia senang, ternyata papanya memang menyayanginya, ini yang ia korbankan demi dirinya, dan ia sudah tahu kalau papanya sekarang pasti sedang uring-uringan pada mamanya karena telah memutuskan pertunangan.
Karis menatap Gisa, sedetik kemudian ia tersenyum. Membayangkan bagaimana dirinya dan Gisa sampai saat ini membuat Karis mensyukuri karena apa yang banyak dibicarakan orang memang benar, usaha takkan mengecewakan hasil dan inilah buah perjuangannya dengan Gisa. Ia sangat mensyukuri kesabaran cewe yang sudah ia pacari selama setahun lebih ini.
"kenapa?" tanya Gisa karena sejak ia bangun lima belas menit yang lalu, ia malah dicuekin Karis karena sibuk dengan ponselnya.
"kamu tahu, perjuangan, pengorbanan dan kesabaran kamu akhirnya membuahkan hasil." jawabnya yang membuat Gisa justru malah menciptaan kerutan dikeningnya.
"apa?"
"aduh... Kamu boleh amnesia, tapi otak kamu juga jangan loading dong." ucapnya sedikit kesal karena Gisa tidak langsung mengerti perkataannya, apalagi Gis, ya perjuangan, pengorbanan dan kesabaran kamu yang tetap mau bertahan sama aku. Batinnya.
"oh iya, kamu kan udah lupa sama semuanya." lirihnya.
"apa ini artinya kita direstui?" ucap Gisa yang membuat Karis kaget, apa ingatan Gisa telah kembali?
"apa kamu mulai ingat dengan semuanya?"
"aku tau, aku melupakan usaha kita, dan aku juga gak tau apa yang telah kita lewati selama ini. Tapi melihat tingkah papa kamu waktu itu, aku tau pasti kita pasangan tanpa restu orangtua."
Bukan hanya orangtua gue, Utam juga.
"apa yang terjadi?" tanya Gisa karena Karis tak kunjung menjawab pertanyaan awalnya.
"papa aku udah batalin pernikahan aku." ucapnya dengan kegirangan dengan replek langsung memeluk Gisa saking senangnya. Ia benar-benar sangat bahagia, entah kapan papanya memutuskan hal itu, tapi terpenting sekarang ia bisa bebas bersama Gisa sekarang.
"aku gak bisa nafas, Karis." kata Gisa serasa menepuk-nepuk punggung Karis minta dilepaskan.
"ya ampun, maaf sayang."
Sekarang aku mengerti, setelah apa yang banyak terjadi, kini aku tahu kalau cinta yang sejati itu adalah cinta yang penuh dengan tantangan. Tak peduli sesulit apa itu, tapi jika dilakukan bersama itu akan terasa lebih ringan dan hasilnya pun akan dirasakan bersama.
***
Hari ini seperti biasa Utam pergi ke kampus, sendiri. Iya, hari ini Utam tak menjemput Dina karena ia ada kelas pagi dan terpaksa harus jalan sendiri menelusuri lorong-lorong kampus yang membuatnya benar-benar ingin berlari bak atlet. Tapi apa daya, dirinya hanya seorang mahasiswa biasa yang tak terlalu menyukai olahraga, apalagi lari. Mau tak mau ia harus melihat banyak pasang mata yang memandangnya penuh selidik, ah tidak entah kenapa tatapan warga kampus sekarang sangat menakutkan baginya. Apalagi ia harus mendengar bisik-bisik yang sungguh tak mau ia dengar lagi.
"Tam." seseorang memanggilnya, membuat Utam menoleh ke belakang dan mendapati Irdan yang berjalan ke arahnya. Ia kini bernafas lega karena setidaknya ia akan melewati lorong ini dengan Irdan.
"keadaan Gisa gimana? Katanya dia pingsan ya?" tanyanya yang sepertinya baru mengetahui kabar itu.
"dia udah siuman semalem, biasalah kambuh lagi." jawabnya sembari berjalan menuju kelasnya.
"tapi kok bisa sampe pingsan, biasanya kan nggak."
"dokter bilang, Gisa nginget banyak kejadian, karena gak tahan jadi pingsan."jelasnya, Irdan hanya manggut-manggut tanda ia mengerti dengannya.
"oh iya, gue denger-denger lo balikan sama Dina? Gile... Jadi trending topic di Instagram juga dikampus. Nih, liat." katanya menunjukan ponselnya dan melihat video yang berdurasi satu menit menampilkan Utam yang tengah menembak Dina dua hari yang lalu.
"lo kok bisa romantis gini sih Tam, sejak kapan?"
"ini tuh gara-gara saran Gisa tau gak, arrgh... Gue ke kelas sekarang." katanya frustasi dan langsung bergegas menuju kelasnya. Sedangkan Irdan tersenyum melihatnya, ia senang akhirnya sepupu keras kepalanya itu hatinya kini sudah sedikit melunak dan ia juga sudah mulai melupakan masa lalunya dan membiarkan Gisa bahagia bersama Karis. Ini membuatnya sangat bahagia, masalah yang dialami Gisa dan Utam pasti sangat sulit dan ia tak bisa membayangkan jika ia yang mengalaminya, mungkin ia takkan sekuat sepupu-sepupunya itu.
"Irdan." panggil seseorang yang sudah dua tahun terakhir membuat hidupnya terasa lebih berwarna. Dialah, Irena Olivian, cewe yang selalu setia menemaninya yang membuat ia selalu bersyukur karena bisa mendapatkan cewe seperti Iren.
"hai..." sapa Irdan ketika Iren sudah ada dihadapannya dengan wajah yang sangat ceria. "udah makan?"
"udah dong, kamu?" tanya kembali pada Irdan.
"udah, ayo ke kelas. 5 menit lagi kelas dimulai nih."
"yuk."
Bagi Irdan Cinta adalah tentang mensyukuri, apa yang kita miliki sekarang harus kita jaga, karena kita tidak tahu kapan tuhan akan mengambil kebahagiaan kita. Melihat bagaimana susahnya Gisa dan Utam dalam mempertahankan hubungannya membuat ia berfikir kalau cinta memang tak selamanya akan berjalan mulus, akan ada saatnya hubungan yang kita jalani di uji seberapa besar kita mampu bertahan melewati itu semua.
***
TbcKayak mau ending ya, padahal nggak. Wkwk
Belum tahu kan nasib Gandy, cinta pertamanya Gisa dan Nathan, sahabat Gandy sekaligus teman dekat Dina ketika ia masih jadi mantan Utam. Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Cinta
Teen FictionSeq. Cinta Pandangan Pertama "Berjuang..." itulah yang sedang ku lakukan untuk mempertahankan hubungan kita. "Bertahan..." itulah yang aku lakukan demi hubungan ini tetap ada. "Terluka..." itulah yang selalu aku rasakan karena memilih tetap bers...