SamuelReza : Pulang sekolah aku jemput. Gak ada penolakan.
Sasya menghela nafas berat.
"Samuel lagi?" Sasya terkejut saat melihat Nabita berada di belakang nya dengan tiba-tiba.
"Sebenernya lo mau sama yang mana sih Sas. Kasih gue satu kek, lumayan kan ganteng...hehe." Nabita benar-benar keterlaluan.
"Sas. Lo harus nentuin, jangan buat situasi seperti ini buat lo salah pilih jalan."
Sasya menatap Nabita.
"Gue--"
"Sas. Ayolah! Jangan jadi Sasya yang labil. Karena Sasya yang gue kenal, gak pernah kekanakan." Ucap Nabita menegaskan.
Bahkan Sasya sendiri masih bingung. Jujur, belakangan ini pikiran nya selalu pada Steve. Sasya menyukai Steve. Namun rasanya belum lebih dari itu. Lagipula, Steve juga belum menyatakan apapun. Sasya tidak ingin kecewa lagi nantinya.
Nabita terkekeh lalu tertawa. Sasya bergidik ngeri melihat sikap Nabita yang seperti orang aneh.
"Lo, gila ya?"
"Tinggal lo select my idol aja susah!" tiba-tiba tawa Nabita memudar bersamaan dengan kalimat tersebut.
"Idol?"
"Ya, Steve lah! Siapa lagi. Dia itu udah jelas-jelas suka dan care sama lo. Gue yakin hidup lo bahagia seketika kalo Steve jadi pacar lo!"
Sasya menutup mulut Nabita kuat-kuat. "Lo gila ya Nab! Jangan sembarangan. Kalo nanti ada yang denger, gak selamet gue pulang nanti!"
Nabita mengira ucapan Sasya barusan itu hanyalah lelucon. Ternyata Sasya serius, seketika itu juga tawa Nabita pecah lagi dibuat Sasya.
"Malah mikirin gosip. Lagian tuh ya, kalo lo jadi pacar Steve. Dijamin aman!" Nabita berucap dengan yakin.
"Sebenernya lo itu peramal bukan sih. Sok nebak kalo Steve suka sama gue?"
"Nggak percaya!"
"Kalo iya kenapa sampe sekarang dia gak bilang."
**
"Sekarang gimana? Apakah anda merasakan ada getaran-getaran cinta?" ucap Sandi mendramatisir.
"Korban sinteron!" Refi menimpuk kepala Sandi dengan sedotan.
"Gue ngerasa. Ada getaran hebat waktu gue temepelkan jari gue ke lubang-lubang listrik!" Ucap Arpan dengan bodoh nya.
"Itu bukan getaran cinta, pan. Tapi getaran setrum!" jawab Refi menoyor kepala Arpan.
"Shhh sakit oy!"
"Seriusan dulu ae!!"
Steve terkekeh sendiri melihat kelakuan teman-teman nya.
"Steve?"
"Gue gak tau!"
"Aeeelaahh Steve. Jangan buat kita kecewa lagi dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Love Me - Sasteve
Teen FictionKeputusan yang paling sulit dalam cinta adalah ketika aku harus memilih antara tetap bertahan atau harus melepaskanmu. - T A M A T -