"Sas. Ada yang harus kamu tau! Ikut aku," Samuel yang baru saja datang ke villa langsung menarik Sasya penuh paksa.
"Sam! Kamu apa-apaan." tentu saja ia memberontak. Karena sikap Samuel benar-benar membuatnya terkejut.
Samuel tetap menariknya dengan kuat. Sasya tidak bisa melepaskan genggaman itu. Lalu Samuel menaikinya kedalam mobil.
Diperjalanan Sasya tak henti-hentinya marah. Ia kesal sekaligus benci akan tindakan gila Samuel yang seperti penculik.
"Setelah tau semuanya kamu akan bilang makasih," ucap Samuel dengan yakin.
Sasya melirik Samuel lalu membuang tatapannya lagi. Ia benci diperlakukan seperti ini.
Setelah sampai Sasya terkejut. Melihat berbagai macam botol minuman tersempar, pria dimana-mana, mobil yang biasa untuk berbalap ia lihat dengan jelas dan yang lebih buruknya lagi ketika ia melihat seorang pria yang membawa seorang wanita dengan tidak wajar.
Sasya perlahan menatap Samuel. Curiga.
Samuel terkekeh, "aku gak akan apa apain kamu. Aku cuma mau kasih tau kamu yang sebenarnya!"
Beberapa detik setelah Samuel berkata Sasya meneteskan air matanya.
"Sas!" Ucap Samuel terkejut sekaligus panik.
"Ini tempat apa, Sam. Aku... Takut."
Samuel menghela nafasnya. Ia lupa jika Sasya bukan wanita malam yang tahu beginian.
Samuel memegang bahu Sasya pelan namun Sasya mencekalnya. Samuel tahu, saat ini pikiran Sasya buruk terhadapnya.
"Steve. Tolong..." Sasya menutup wajahnya dengan kedua tangan nya seraya menangka dan menyebut nama Steve.
Samuel merasa jijik mendengar nama itu. Ia langsung saja mengambil jaket hitam yang berada di jok belakang. Membuka pintu untuk keluar lalu menutupi wajah sekaligus kepalanya. Yaa.. Itu untuk menghindari kekacauan pada anggota Steve.
Samuel mengitari mobil dan membuka kenop pintu yang diduduki Sasya. Ia mengajak Sasya keluar. Sasya menahan namun Samuel memaksa.
Hati Sasya begitu perih. Ia hanya bisa diam kali ini. Hatinya begitu terpukul melihat tindakan per tindakan yang Samuel lakukan. Ia bersumpah setelah ini ia akan membenci Samuel seumr hidupnya.
Setelah sampai didepan sebuah ruangan yang seperti kamar. Samuel langsung saja mendobrak. Sasya tekejut atas tindakan Samuel namun lebih terkejut lagi dengan apa yang ia lihat.
"Haha. Selalu bersembunyi dibalik topeng yang protagonis. Memalukan..." Ucap pria yang sudah lama ia kenal dengan diiringi tawa canda.
Daren.
Mereka kemudian terkejut mendengar dan melihat dobrakan pintu. Setelah itu diam.
Daren dan Steve sangat tidak percaya dengan apa yang ada dihadapan mereka saat ini.
Daren tersontak lalu berdiri. Steve masih tidak bergerak.
"Sekarang kamu bisa liat sendiri gimana kelakuan pacar kesayangan kamu itu!" Ucap Samuel tersenyum puas.
Sasya menurunkan airmatanya tiada henti dalam diam. Sedangkan Steve sedang merasakan perasaannya yang kacau. Perlahan kekacauan itu berubah menjadi amarah ketika tatapannya teralih pada Samuel.
"Berani lo bawa Sasya kesini. Anjing!"
Debug!!
Tinjuan keras dari Steve berhasil membuat Samuel tersungkur jatuh karena tidak ada persiapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Love Me - Sasteve
Teen FictionKeputusan yang paling sulit dalam cinta adalah ketika aku harus memilih antara tetap bertahan atau harus melepaskanmu. - T A M A T -