[Dua puluh] //: Mulai Bertindak

3.2K 156 1
                                    

***

Hari ini Galaxy masih sepi. Belum banyak murid atau guru yang sudah datang, baru ada beberapa dan Arnold salah satunya. Entah angin apa yang membuat Arnold datang sepagi ini. Pagi, pukul 06:15. Biasanya jam segini Arnold baru membuka matanya dan tak jarang menutupnya lagi.

Pintu lift terbuka dan terlihat sosok Arnold yang langsung berjalan menuju kelasnya. Arnold hanya menyimpan tasnya lalu pergi lagi dari kelas, tak lupa ia membawa benda pipih dan headset yang mulai ia pasang di telinganya.

Arnold akan kembali memasuki lift, namun langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok gadis yang berjalan ke arahnya.
"Hei,!" panggilnya.

Gadis itu berhenti dan melihat ke arah belakang untuk memeriksa apakah Arnold tidak sedang memanggilnya. Namun kosong. Tidak ada siapapun selain dirinya. "Iya gue manggil lo," teriak Arnold. Dengan langkah gemetar Riana berjalan ke arah Arnold. Ya, Riana. Siswi kelas X-4 yang hari senin lalu seragamnya ditumpahi jus mangga oleh Arnold.

"Kakak manggil saya?" Riana menunduk dan suaranya pun nyaris tidak terdengar. Untung sekarang masih sepi jadi Arnold masih bisa mendengarnya.

"Ikut gue!" Arnold menarik Riana memasuki lift. "Mau kemana Kak?" pertanyaan Riana tidak digubris sama sekali oleh Arnold.

Kini sampailah mereka di rooftop sekolah, Arnold membawa Riana duduk di bangku yang berada di sana dan Arnold pun ikut duduk di samping Riana. "Kak, kita ngapain kesini?" Riana kembali membuka suara.

Arnold lagi-lagi tidak menggubrisnya. Baiklah, Riana kamu sebaiknya tutup mulut karna kalau sampai Kakak kelas mu yang satu ini terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan mu, kamu hanya akan mendapat masalah.

Arnold memasangkan salah satu kepala headset pada telinga Riana dan satunya lagi sudah terpasang di telinganya. Riana yang terkejut hanya bisa diam sedangkan jantungnya sedang berusaha sekeras mungkin untuk menstabilkan detaknya.

Arnold mulai memilih lagu di ponselnya dan kemudian memplay lagu yang ia pilih. Setelah lagu tersalur di telinganya juga telinga Riana Arnold menyenderkan kepalanya di bahu Riana. Seketika aliran listrik menjalar ke seluruh tubuh Riana, keringat dingin pun mulai bercucuran, detak jantung Riana semakin tidak karuan.

Apa yang tengah Arnold lakukan? Ia membuat Riana nyaris stres sedangkan dirinya, terlihat rilex karna lagu yang di putar pun amat tenang dan terdengar romantis.

Untuk beberapa menit Riana harus menahan ini, hingga akhirnya Arnold mengangkat kembali kepalanya dari bahu Riana. Arnold mencabut kepala headset dari telinganya lalu Riana.

Arnold menyelipkan sebagian rambut Riana ke belakang telinga, kini kedua telinga Riana tidak tertutupi rambut barang satu helai pun hal ini membuat volume suara sekitar terdengar semakin jelas.

Apa yang akan Arnold lakukan? Kenapa laki-laki ini selalu tidak terduga.

***

Diandra melirik bangku Arnold entah untuk yang ke berapa kalinya. Bangku itu kosong. Arnold tidak ada di sana, namun tasnya sudah terpajang di sana bahkan sebelum Diandra tiba di kelas.

Hari ini kelas memang dalam keadaan Free mungkin karna guru-guru masih sibuk mengola nilai. Sebagian siswa di kelas XI-1 pun memilih diam di kantin. Ada yang bergosip ria dan ada yang sibuk dengan dunia gadgetnya masing-masing. Termasuk Diandra, gadis itu kesepian karna Kathryn sedang bersama pacarnya Kalvin. Ketua OSIS ganteng dan berwibawa.

Behind Bullying [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang