**
Pagi ini sama saja Diandra masih menggunakan tangga untuk menuju kelasnya. Saat ia menaiki tangga banyak siswa dan siswi yang justru menuruni tangga.
"Ada apa sih?" Tanyanya bermonolog.
"Jadi berita itu beneran?"
"Gue kita itu cuma hoax."
"Gue bilang apa mata gue gak salah, yang gue liat di rooftop itu memang Arnold."
Diandra heran mendengar beberapa ucapan siswa yang melaluinya. Arnold? Rooftop? Apalah yang sedang mereka bicarakan?
Lalu segerombolan siswi datang dan hampir menabrak Diandra jika ia tidak menghindar.
Diandra akhirnya sampai di kelasnya dan di kelas hanya ada 3 siswi dan 6 siswa.
"Ada apa sih kok anak anak pada ke lantai bawah?" Tanya Diandra pada Silla salah satu teman sekelasnya.
"Ada Arnold." Jawab Silla yang terlihat tidak tertarik seperti siswa dan siswi lainnya.
"Arnold siapa ya?" Tanya Diandra sedikit penasaran.
"Murid pindahan." Jawab seseorang dari belakang Diandra.
Kathryn.
"Gue kira lo juga di bawah." Kata Diandra.
"Engga lah ngapain juga?"
Lalu Kathryn duduk di bangkunya yang berada di sebelah Diandra.
"Lo kenapa kok keliatan kesel gitu?" Tanya Diandra.
Kathryn hanya mendelik kesal.
Diandra yang sudah mengerti sikap temannya ini, hanya memilih diam karna jika Kathryn sedang kesal lalu diganggu itu hanya akan membuat Kathryn makin kesal.
"DIANDRAAAA!!! KATHRYN!!!!" Teriak seseorang yang langsung mereka yakini bahwa itu adalah suara Alice.
Sontak mereka berdua langsung menutup kedua telinga mereka kemudian tampaklah sosok Alice di ambang pintu dengan nafas yang belum teratur.
"Lo kenapa sih kaya di kejar rentenir aja?" Tanya Diandra.
Bukannya menjawab Alice malah berjalan ke meja Diandra. "Serius Arnold pindah kesini?" Tanyanya serius.
"Hmm." jawab Kathryn.
Ekspresi Alice langsung berubah ia nampak frustasi. Begitu pula dengan Kathryn ekspresinya hanya tambah kesal saja. Dan Diandra, ia melongo karna bahkan ia tidak mengenal siapa itu Arnold.
"Gue gak percaya kalo gue gak liat pake mata kepala gue sendiri." Ucap Alice sambil menarik tangan Diandra dan Kathryn ke luar kelas.
"Mau kemana sih?" Tanya Diandra.
"Gue gak mau ketemu dia." Ucap Kathryn.
Alice hanya tak peduli akan ucapan kedua temannya karna yang ia pedulikan saat ini ada kebenaran berita kepindahan Arnold.
Kini Alice benar-benar yakin yang ia lihat di lantai bawah adalah laki laki tampan pas dengan seragam yang membalut tubuhnya, hidungnya mancung, tatapannya tajam dan siapa yang akan menghiraukan rambut blonde miliknya?
Laki laki itu benar benar Arnold.
Kathryn, ia tidak peduli dengan sosok laki-laki yang tengah dikerumuni siswa siswi itu.
Diandra, dengan rasa penasarannya melirik sana sini untuk mencari celah agar dapat melihat laki laki bernama Arnold itu.
Dan ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Bullying [END]
Novela JuvenilWARNING: Cerita ini belum direvisi jadi maafkan kalo banyak typo ataupun tanda baca yang kurang/salah. Itu pasti mengganggu 'kan ya? Tapi semoga dibawa enjoy bacanya. hehe. ••• Menurut Diandra, apapun yang Arnold inginkan adalah sebuah keharusan yan...