Maaf kan kalo feel konfliknya nggak dapet.
***
Mona adalah ibu yang bisa dibilang baik, dia berbeda dengan Alexander yang selalu menuntut dan membuat permintaan.
Keadaan menjadi ibu tiri tidak memberikan Mona keleluasaan untuk membela keinginan Arnold, sejak ibu kandung Arnold meninggal orang tua yang selalu dipatuhinya adalah sang ayah.
Amel selalu mengajarkan Arnold untuk mematuhi nasihat dan perintah orang tua. Dulu, ketika ibu kandungnya masih hidup dia lah yang akan menetralisir permintaan ayahnya untuk lebih sesuai dengan keinginan Arnold. Ketika ayahnya meminta Arnold untuk diantar ke sekolah oleh supir, ibunya lah yang membuat Arnold diperbolehkan memakai sepeda untuk pergi ke sekolah.
Sekarang, setelah ibunya tiada apapun yang diminta ayahnya selalu Arnold turuti meski terkadang ia tidak menginginkan hal itu. Dan Arnorld selalu merasa bahwa dirinya tidak bisa membantah keinginan itu.
"Hari ini kamu udah mulai bisa buat pelatihan management. Nanti akan ada Vanessa disana, jadi kamu temani dia." ucap Alex sambil menepuk bahu Arnold.
Arnold tersenyum "Iya pah."
Kembali ia tancapkan gas untuk mempercepat perjalanan sampai di tempat pelatihan, mengingat ketidakberdayaannya melawan Alexander membuat Arnold semakin marah, pada dirinya sendiri.
Untuk Diandra, ia tidak lagi ingin melampiaskan kekesalannya pada orang lain. Itu sebabnya ia terus berdiam diri untuk meluapkan amarahnya pada dirinya saja.
"Arnold, lo kok malah ninggalin gue si?" Vanessa datang dan langsung mengambil alih kursi di sebelahnya.
"Tadi gue nyamperin lo ke kelas, eh malah ketemu sama si Diandra." lanjut Vanessa dengan raut wajah kesal.
"Dia masih di kelas?"
Vanessa mengangguk malas.
"Sendirian?"
"Sama Richard." Vanessa yang melihat raut wajah Arnold berubah ketika mendengar Diandra bersama Richard kembali bersuara. "Kenapa? Lo takut Diandra nggak jadi sakit hati karena dia masih punya Richard saat lo ninggalin dia?"
"Tenang aja Arn, lo udah berhasil kok. Diandra udah jatuh sejatuh jatuhnya ditangan lo, karena sekeras apapun dia berusaha menghindar dari lo tetep aja keliatan kalo dia itu peduli dan nggak mau jauh dari lo." lanjut Vanessa.
Bahkan Vanessa bisa menyadari itu, Arnold hanya diam menerima penolakan Diandra seharian ini karena ia tahu itu bukan yang dia kehendaki. Arnold hanya masih mencari tahu apa yang terjadi dengan Diandra sehingga sikapnya berubah.
"Dia keliatan baik-baik aja?" tanya Arnold dan langsung mendapat jawaban dari Vanessa.
"Ya enggaklah." Vanessa tersadar jika dari tadi yang membuat ia bercakap dengan Arnold ada topik mengenai Diandra. "Ih kenapa jadi ngomongin Diandra si?"
Satu-satunya alasan yang bisa menyebabkan Diandra berubah adalah ayahnya, tidak mungkin ibunya -Mona- yang meminta Diandra menjauhi Arnold karena Mona tidak pernah ikut campur dalam urusan Arnold kecuali berhubungan dengan ayahnya. Tapi jika ayahnya yang berada dibalik ini semua, bagaimana bisa? Alexander bahkan tidak tahu menahu tentang Diandra dan hubungan apa yang terjalin antara ia dan Diandra.
Pelatihan management sudah dimulai, meski terlihat sedang memerhatikan Arnold sama sekali tidak mendengar apa yang sedang di jelaskan pembimbing kelasnya.
Berbeda dengan Vanessa yang terlihat antusias memerhatikan apa yang tengah diajarkan pembimbing Arnold yakin tidak akan ada satu pun ilmu yang ia mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Bullying [END]
Novela JuvenilWARNING: Cerita ini belum direvisi jadi maafkan kalo banyak typo ataupun tanda baca yang kurang/salah. Itu pasti mengganggu 'kan ya? Tapi semoga dibawa enjoy bacanya. hehe. ••• Menurut Diandra, apapun yang Arnold inginkan adalah sebuah keharusan yan...