Arnold dan Diandra berjalan ke luar gedung sekolah, sebelum berbelok ke parkiran Arnold menghentikan langkah Diandra, "Lo pulang bareng gue!,"
←→
Richard kembali menshot bola basket ke dalam ring dengan jarak yang cukup jauh ... dan ...
"Wooo ... "
"Yeah ... "
"Kak Richard, kereeen!"
Richard melakukan tos dengan pemain satu timnya karena setelah berhasil memasukan bola ke dalam ring tadi adalah pertanda bahwa kelasnya menang. Ini hanyalah pertandingan 'main-main' antar kelas. Lawan kelas XI-3 ini kelas X-2.
"Permainan kalian udah bagus, terus tingkatin lagi." Pesan Richard pada adik kelas yang menjadi lawan mainnya tadi.
"Sipp Kak,"
Setelah bersalaman dengan semua pemain dari kelas X-2 Richard langsung mengalihkan pandanganya pada penonton yang terdiri dari beberapa siswa siswi yang kebetulan sedang free class. Mereka masih sibuk bersorak dan tanpa sadar seulas senyum tercipta pada wajah Richard.
Lalu tatapannya terkunci pada salah satu gadis yang menjadi penonton di sana, tanpa basa basi Arnold langsung berlari kecil menghampiri gadis itu.
"Hei, lo nonton juga ternyata?" Richard tersenyum kecil dan melirik teman Riana yang lamgsung menjauh ketika dirinya datang.
"Iya, kebetulan kelas aku lagi free." jawab Riana dengan senyum malu-malu kudanya.
Masih biasa saja. Keringat dingi tidak sampai keluar. Mungkin karena sudah mulai terbiasa dekat dengan Richard ... tapi ... saat ...
"Pulang sekolah lo ada acara gak? Temenin gue makan di tempat kemaren yuk!," Richard terlihat tersenyum penuh harap.
Hati Riana langsung menciut. Yah, keringet dingin keluar lagi kan. Batin Riana.
"E--em ... gak ada kok."
"Maukan temenin gue makan?"
Riana mengangguk tanpa ragu melihat itu Richard tersenyum senang. Ia hanya merasa senang karena berhasil untuk menjauh dari Diandra dengan berusaha mendekati Riana.
Maaf mungkin niat gue buruk, tapi saat bareng sama lo gue enjoy. Jadi, siapa yang tahu ke depannya bakal gimana meskipun susah, move on dari Diandra yang bahkan belum jadi pacar gue tapi apapun bisa terjadi.
***
Diandra berjalan seorang diri menuju gerbang karena Kathryn sudah pasti dengan Kalvin dan Alice belum keluar kelas.
Ia bisa melihat beberapa motor siswa siswi keluar dari parkiran dan melaju menuju tujuannya masing-masing. Kemudian tatapan Diandra langsung terkunci pada kendaraan yang sangat ia kenali, motor Richard.
Ia bisa melihat bahwa boncengan Richard ditempati oleh seorang siswi. Diandra terkejut saat mengetahui ada orang lain yang menempati boncengan itu selain dirinya. Richard tidak pernah diketahui dekat dengan perempuan selain Diandra. Dekat dalam artian lebih, meskipun Richard sendiri tidak pernah berkata bahwa ia menyukai atau bahkan mencintai Diandra tapi dari perlakuannya dapat dengan mudah diartikan bahwa Richard memag memiliki rasa yang lebih pada Diandra. Setidaknya oleh Alice, Kathryn dan Kalvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Bullying [END]
Novela JuvenilWARNING: Cerita ini belum direvisi jadi maafkan kalo banyak typo ataupun tanda baca yang kurang/salah. Itu pasti mengganggu 'kan ya? Tapi semoga dibawa enjoy bacanya. hehe. ••• Menurut Diandra, apapun yang Arnold inginkan adalah sebuah keharusan yan...