***
Arnold berjalan menuju kelasnya dengan langkah yang dihentakan. Yang baru saja ia lihat di kantin lebih membuatnya kesal, ia sudah tidak peduli pada nilainya yang hampir dikalahkan oleh Diandra. Saat ini ia hanya kesal karna kembali melihat Diandra tersenyum oleh Richard. Richard bahkan sempat menyentuh hidung dan mengacak rambut panjang milik Diandra.
Arnold hanya berharap setelah apa yang ia lakukan pada Diandra mereka tidak akan terlibat pembicaraan yang lebih panjang lagi di kantin.
Saat ini Diandra sedang berada di kamar mandi. Sendirian. Ia membersihkan seragamnya dengan susah payah. Tidak perlu berlama-lama, karna bel masuk pun akan berbunyi sebentar lagi.
Ia mengangkat seragamnya kemudian dilihatnya dengan betul-betul. Seragamnya sudah bersih, namun sangat basah dan karna ia tidak membawa baju ganti pilihannya hanya satu yaitu memakai kembali seragamnya yang basah. "Dari pada gak pake baju." gumamnya.
Diandra lalu keluar dari bilik kamar mandi kemudian menatap pantulan dirinya di cermin. Tidak peduli, meskipun basah setidaknya ia memakai baju.
Diandra keluar dari toilet dan ia di kejutkan oleh seseorang yang melemparkannya ...
Baju ...
"Tuh, pake baju gue!" Arnold kemudian langsung pergi tanpa melihat Diandra.
Diandra menatap kaos seragam milik Arnold, ukurannya sedikit besar dari ukurannya tapi tanpa pikir panjang Diandra langsung menukar bajunya dengan baju Arnold. Anak itu selalu tidak terduga kan? Padahal ia sendiri yang membuat seragam Diandra kotor tapi dia juga yang meminjamkannya baju.
Hari ini adalah hari terakhir free class mulai besok seluruh murid Galaxy akan melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
"Hari senin lo harus dateng lebih awal dari gue! Gak ada toleransi lagi." ucap Arnold lalu ia bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas.
Diandra yang mendengar itu hanya mengangguk mengerti dan mulai menggendong tasnya. "Gue duluan ya Di," pamit Kathryn lalu ia berjalan dengan girang ke luar kelas. Diandra yang melihat ada Kalvin di luar sana langsung melontarkan senyuman.
***
"Arnold!," panggilan itu langsung membuat langkah Arnold terhenti dan berbalik ke arah sumber suara. "Gue mau ngomong." kata Richard setelah ia berada tepat di depan Arnold.
Arnold hanya menatap Richard tak acuh. "Cepet!"
"Kenapa lo lakuin itu sama Diandra?" tanya Richard to the point.
"Ada masalah?" Arnold justru balik bertanya, ia tahu apa yang dimaksud 'itu' oleh Richard.
"Kalo lo emang suka sama dia, gak seharusnya lo kayak gitu."
Arnold tersenyum meremehkan. Apa Richard sedang menunjukan rasa pedulinya pada Diandra? "Memangnya kapan gue bilang kalo gue suka sama Diandra?" Richard dibuat bingung oleh pertanyaan Arnold barusan.
"Gue gak pernah bilang kalo gue suka sama Diandra, baik itu dulu, sekarang ataupun nanti." lanjut Arnold.
"Kalo lo emang gak suka sama Diandra kenapa lo selalu ganggu dia? Gue tau setiap orang punya cara masing-masing buat nunjukin perasaannya. Tapi cara lo itu salah." kata Richard seolah-olah dia yakin bahwa Arnold memang menyukai Diandra.
![](https://img.wattpad.com/cover/108818364-288-k165415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Bullying [END]
Ficção AdolescenteWARNING: Cerita ini belum direvisi jadi maafkan kalo banyak typo ataupun tanda baca yang kurang/salah. Itu pasti mengganggu 'kan ya? Tapi semoga dibawa enjoy bacanya. hehe. ••• Menurut Diandra, apapun yang Arnold inginkan adalah sebuah keharusan yan...