"ya iyalah kan anak nya" jawab Alena mencoba tenang.
"Bukan begitu,kami mirip sama mama waktu papi ngelamar mama,mama juga pakai baju ini,liat deh ma" lanjut Adam Lagi
"Ehh iya pi" Jesie tersadar
Alena hanya menarik nafasnya berat,dan Devano juga hanya memperhatikan Alena.
"Emm mamah tau pasti kamu cuma bawa jeans dan pake baju mama buat jalan sama Devano" tebak Jesie yang sangat tepat
"Mama ih udah" Alena kesal,pipinya merah karna malu.
Devano tertawa "kamu cantik Alena" ucap Devano di sela tawanya "apapun yang kau kenakan aku menyukinya" timpal Devano
"Udah ayo kita sarapan,nanti masakan mama dingin" Ajak Jesie dan kemudian mereka makan bersama.
Setelah selesai makan,Devano dan Alena pamit untuk pergi.
"Om,tante Aku mau bawa Alena jalan-jalan,apa boleh?" Tanya Devano sangat sopan.
"Iya,hati-hati" jawab Jesie
"Ciee anak papi mau kencan" goda Adam
"Ih papi, godain aja terus" ucap Alena cemberut yang di balas ketawa keras oleh Adam.
"Yaudah kita berangkat dulu" pamit Devano dengan membawa Alena ke dekapanya
"Vano ih malu" rengek Alena,karena Devano medekapnya erat.
"Kau miliku" jawab Devano tegas yang sukses membuat Alena tersenyum bahagia.
-----
Devano dan Alena masuk ke sebuah mobil mewah yang sedari tadi menunggunya.
"Pulau Ujong" ucap Devano kepada Driver, dan kemudian mobil meluncur membelah jalanan yang ramai.
"Vano aku takan hilang" protes Alena karena Devano terus mendekapnya,menggengam pingul milik Alena dengan tangan kekarnya
"Kau miliku,kau miliku" Ucap Devano namun seperti meyakinkan dirinya sendiri.
"Kamu kenapa Vano?" Tanya Alena dengan menggenggam wajah tampan Devano.
"Alena apa kau akan meninggalkanku?" Tanya Devano dengan tatapan ketakutan
"Aku disini bersamamu Vano,terus aku bisa pergi kemana dengan tangamu yang mengunci ku seperti ini" jawab Alena yang membuat Devano tertawa kecil.
"Kau lucu sekali Alena" balas Devano dengan mencium Alena sekilas
"Kau selalu menciumku Devano" jawan Alena dan Devano tertawa "baguslah lebih baik dia menyebalkan seperti ini,aku benci tatapanya tadi" batin Alena.
Beberapa lama kemudian mereka sampai di Pulau Ujong dan Devano masih mendekapnya,posesive.
"Kamu pernah kesini?" tanya Devano
"Hmm aku lupa" Alen nyengir.
Kemudian mereka memasuki sebuah hotel,sepertinya Devano telah merencanakan semuanya.
Mereka menaiki lift dan masuk kesebuah kamar mewah nan luas.
"Apa yang kalu lakukan Devano?jangan macem-macem" Ucap Alena sedikit ketakutan.
Devano terkekeh dan membuka jas yang dikenakannya,Alena mundur karena takut terjadi sesuatu.
"Hey berhentilah ketakutan seperti itu,aku hanya gerah" Ucap Devano seraya meletakan jas nya.
"Apa kau benar?" Tanya Alena meyakinkan dengan alis mengangkat sebelah
"Pergilah ke balkon"Ucap Devano
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Romance"Wanita angkuh itu sungguh menarik perhatianku dibalut dengan busana yang menampilkan lekuk tubuhnya membuatku semakin ingin menjadikannya milikku" - Devano Bill Dejon "Dia pikir dirinya siapa?" Berani-beraninya menciumku tanpa permisi - Alena Hill...