ENAMPULUHSEMBILAN

173K 5.1K 222
                                    

Devano dan Albert tengah berdiri memilih ibu-ibu mana yang akan mereka recoki untuk bertanya bahan makanan

"Yang itu" tunjuk Albert pada seorang wanita yang membawa satu anak perempuam.

"Jangan.." sergah Devano

"Kenapa?" Tanya Albert

"Terlalu muda, nanti kalau Alena lihat bisa gawat bakal ada perang" balas Devano

Albert mengengguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Kalau itu gimana" tunjuk Albert lagi, pada seorang wanita yang tidak terlalu muda tidak terlalu tua juga, mungkin sekitar 30 tahun.

"Yuk" Devano mengangguk setuju

Kemdian Devano dan Albert menghampiri wanita yang sedang memilih buah tersebut.

"Permisi" ucap Devano sopan

Wanita tersebut celingukan
"Saya?" Ucap wanita tersebut dengan menyentuh dadanya memastikan bahwa dirinya yang di panggil Devano.

"Iya, ada apa ya mas? Saya sudah punya suami" ketus wanita tersebut

Devano dan Albert bertatapan, saling melakukan kontak batin
"Ya pastilah udah nikah,keliatan udah berumur gitu, Geer amat, Jelas Alena lebih cantik" batin Devano

"Iya geer, Shila lebih cantik juga" batin Albert

"Bu-bukan gitu bu-" ucap Devano

"Emang nya saya ibu-ibu?" Sergah wanita tadi

"Kenapa sayang? Kau di ganggu?" Ucap seorang lelaki berbadan kekar yang tiba-tiba datang, sepertinya suami dari wanita itu.

Devano dan Albert menelan saliva nya.
"sumo" gerutu Albert

"Mau apa kalian?" Sentak lelaki itu pada Devano dan Albert dengan bola mata hampir keluar.

"Ka-kami cuma mau tanya, kalau tempat hmmm ----" Devano mencoba mencari Alasan

"Pembalut" sergah Albert

"Nah iyah tempat pembalut dimana, dari tadi kita nyari gak ketemu" Devano membuang nafasnya lega

"Tiga lorong dari sini" ucap wanita itu

"Oh iya terimakasih" balas Albert

Albert menggandeng tangan Devano dan membawanya pergi dari tempat itu.

"Gay" celetuk lelaki itu.

Devano menghentikan langkahnya dan berniat memberikan pelajaran pada lelaki itu karena telah berani menyebutnya gay.

"Udah jangan di denger" ucap Albert
"Bisa-bisa Alena jadi Janda kalau kau melawannya" jelas Albert

"Sialan kau" sergah Albert
"Tapi bener juga" sambung Devano, Devano dan Albert melirik lelaki tadi yang besar tubuhnya 2 kali lebih besar dari Devano.

"APA? BERANI?" Teriak lelaki itu

Devano dan Albert menggeleng kemudian berlalri terbirit-birit meninggalkan.

Dengan dada yang turun naik, Albert dan Devano kembali memilih wanita yang tepat untuk di recoki.

"Itu?" Tunjuk Devano

"Ada suaminya gak?" Tanya Albert

Setelah beberapa saat memperhatikan "kayaknya gak ada, gak terlalu muda juga" ucap Devano

"Yasudah yuk" balas Albert

Kemudian Devano dan Albert menghampiri wanita yang sedang berada di tempat diapers.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang