TUJUHPULUHENAM

161K 5.3K 311
                                    

Alena menggeliat, ia terbangun dari tidurnya.
"Hallo Mrs." Sapa Dokter yang tengah memeriksa  keadaan Devano di sampingnya.

"Vano.. aku tidur?" Tanya Alena

"Gak" jawab Devano ketus

"Terus?" Tanya Alena, ia memegang kepalanya yang pusing.

"Simulasi Mati" balas Devano

"Sembarangan" Sergah Alena, ia melempar bantal ke arah Devano.

"Alena..." teriak Devano, Dokter hanya tersenyum memperhatikan tingkah laku Alena dan Devano.

"Ya lagian.. Tidur dari tadi Siang, di bangunin gak bangun-bangun, kirain pura-pura eh jam segini baru bangun, noh lihat" Protes Devano, ia kesal.

Alena melihat jam yang tertempel di dinding, jam menunjukan pukul 8 malam.

Alena membelalakan matanya, ia mengingat persis kejadian tadi siang, ia bercerita dengan Devano terus pura-pura tidur dan setelah itu Alena tidak mengingat apapun lagi.

"Serius aku tidur? Lama banget" Alena masih tak percaya iya tidur selama itu, tapi percaya-percaya aja si, hanya saja Alena malu untuk mengakuinya.

"Iya, kau tidur siang 10 JAM, lupa makan, lupa mandi" Devano masih kesal.

"Dokter bius aku kali" tanya Alena pada Dokter

Dokter itu tersenyum "enggak, saya gak kasih obat apa-apa" balasnya.

"Udah ngaku ajaa.." ucap Devano

"Iya..iya maaf" balas Alena lirih.

"Dah ah mau tidur" balas Devano, ia membalikan badannya membelakangi Alena.

"Vano.. jangan tidur" pinta Alena

"Ngantuk" ketus Devano

Alena terdiam, kemudian ia juga kembali tertidur.

***

"Selamat pagi.." ucap Alena lirih, ia menggeliat.

"Ini makan, kau belum makan sejak kemarin" ucap Devano seraya memberikan makanan untuk Alena.

"Loh.. kau sudah bisa bangun?" ucap Alena heran.

"Iya.. sudah kubilang aku tidak apa-apa" balas Devano

"Dok..." panggil Alena

Kemudian dokter yang sejak kemarin menangani mereka berdua menghampiri.

"Aku juga mau di buka.." pinta Alena seperti anak kecil, ia menyodorkan tangannya yang masih tertancap selang infus.

"Gak bisa gitu.. kau belum cukup sehat" sergah Devano
"Jangan Dengarkan dia dok" sambungnya.

"Biar saya periksa dulu, saya belum sempat memeriksa Mrs. karena Mrs. terus tertidur" dokter itu tersenyum.

"Buka mulutmu" ucap Devano dengan nada ketus

Alena membuka mulutnya kemudian menerima suapan dari Devano.

Terlihat Jesie memasuki kamar
"Hallo mom" sapa Alena

"Kau sudah puas tidur?" Tanya Jesie

Alena nyengir "masih kurang" balasnya

"Dasar" decak Jesie.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Jesie

"Bagaimana dok?" Tanya Alena, ia masih di periksa dokter.

"Mrs. Alena sudah lebih baik, setelah cairan infus ini habis, bisa di buka" jelas Dokter itu

"Yeeeeaayy" Alena bersorak ria

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang