"Alenaaaaa" teriak Devano ketika melihat Alena tengah berjalan menuruni tangga
"Gak usah teriak-teriak, aku masih bisa denger" balas Alena seraya terus mencoba berjalan dengan kaki yang sedikit gemetar.
Devano sedikit berlari menghampiri Alena dan Shila hanya memasang tampang bingung dengan apa yang terjadi.
"Kau kenapa gak panggil Aku saja?" Tanya Devano seraya memegang tubuh Alena.
"Vanoo ih malu, aku gak papa, aku bisa jalan" balas Alena lirih seakan takun ucapannya terdengar Shila yang hanya beberapa langkah di depannya.
"Jangan makasain, biar cepet sembuh, kan kalau nanti udah gak sakit lagi kita bisa tambah beberapa ronde" balas Devano seraya menggedong Alena dan membawanya turun.
"Awwww" pekik Devano yang mendapatkan cubitan dari Alena
"Yu Shil" ucap Devano yang di balas cengiran Shila yang seakan mengerti apa yang terjadi antara Devano dan Alena.
Kemudian mereka berempat terhanyut dalam Obrolan yang panjang, mengingat saat-saat Albert dan Devano melamar masing-masing pasangannya, saat-saat Devano pingsan karena masuk rumah hantu dan masih banyak lagi yang mereka bicarakan, hingga tidak terasa waktu sudah menjelang sore.
"Jadi kapan kalian nyusul?" Tanya Devano pada Albert dan Shila yang tengah memakan pizza di hadapannya.
"Tuh Shila nya masih ragu" balas Albert santai dengan melahap pizza nya.
"Kenapa Shil?" Sekarang giliran Alena yang bertanya
Shila nyengir "belum siap,takut" balasnnya
Alena angkat bicara "Kalau di tanya siap atau tidak, aku juga belum siap menghadapi masalah yang mungkin akan datang nantinya tapi..."
"Tapi tiap malem enak, kalau bobo ada yang nemenin" sambung Devano
"Ih Vano" rengek Alena seraya memukul Devano dengan bantal sofa.
Shila dan Albert tertawa.
"Kan emang iya?" Balas Devano
"Ya tapi maksud aku bukan itu" Alena tak mau kalah
"Yasudah lanjutkan apa yang kau maksud" Devano mengalah dan mempersilahkan Alena berbicara
"Bodo, udah gak mood" Alena cemberut
"Uuuuuuhhh sayang..Istriku marah" goda Devano seraya menggoyang-goyangkan pipi Alena ke kiri dan kanan.
"Gak" balas Alena seraya menepis tangan Devano dari pipinya
Shila dan Albert hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah dari pengantin baru ini.
"Kalian udah ada rencana pengen punya anak?" Tanya Shila
Devano dan Alena bertatapan, mereka belum membicarakan hal itu sebelumnya.
"Nanti.." balas Devano
"Aku sudah tidak sabar punya ponakan baru dan pliss jangan nyebelin kayak Devano" jelas Shila excited dengan tangan yang memohon, Alena hanya tertawa lirih.
"Ganteng gini, nyebelin dari mananya coa?" Balas Devano songon
"Gantengan gue kemana-mana" balas Albert tak mau kalah
"Ngimpi" ucap Devano lirig
"Nanti kita bikin yang sering ya sayang" sambung Devano seraya mencium pipi Alena sekilas
"Dasar Mesumm" balas Albert
"Dasar sirik" balas Devano kemudian mereka tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Romance"Wanita angkuh itu sungguh menarik perhatianku dibalut dengan busana yang menampilkan lekuk tubuhnya membuatku semakin ingin menjadikannya milikku" - Devano Bill Dejon "Dia pikir dirinya siapa?" Berani-beraninya menciumku tanpa permisi - Alena Hill...