TUJUHPULUHDUA

176K 5.5K 294
                                    

Alena mengerjapkan matanya dan mencoba mengembalikan kesadarannya.

"Good moring" ucap Devano saat melihat Alena terbangun, ia mencium bibir Alena sekilas.

"Good morning" balas Alena.
Alena menguap "Sejak kapan kau bangun?" Tanyanya lirih

"Belum lama" Devano tersenyum

Alena memegang kepalanya yang terasa berat
"Kau sakit Ale?" Tanya Devano seraya menyentuh kening Alena yang hangat.

"Engga.. cuma pusing sedikit" balas Alena

"Tapi wajahmu pucat.." ucap Devano seraya mengelus pipi Alena.

"Aku tidak apa-apa Vano" ucap Alena

"Benar?" Tanya Devano memastikan

Alena mengangguk seraya tersenyum

"Aku mau mandi" ucap Alena seraya beranjak dari tempat tidur.
"Mau ikut gak?" Tanya Alena

"Dengan senang hati" balas Devano bersemangat, ia beranjak kemudian mengikuti Alena ke kamar mandi.

"Biar ku bantu" ucap Devano seraya membantu Alena membuka lingerie yang Alena kenakan seetelah merka sampai di kamar mandi.

"Nanti saja" Alena tersenyum seraya menahan tangan Devano yang bersiap membuka pakaiannya.

Devano tersenyum mengerti.

Devano memeluk Alena dan mereka tengah berdiri di depan cerimin memperhatikan pantulan diri mereka sendiri.

"Vano.. aku gendut ya" ucap Alena seraya masih memperhatikan pantulan dirinya di cermin.

"Enggak.. kau cantik" ucap Devano

"Aku gendut..Aku harus diet " balas Alena

Devano mengkat lingerie yang Alena kenakan dan menunjukan bagian perut Alena.

"Lihat.. perut rata begini masa diet" sergah Devano seraya mengelus perut Alena yang memang benar-benar rata.

"Ya ini kan baru bangun tidur, aku belum makan apa-apa" bantah Alena

"Jangan diet-diet, kau harus tetap makan enak" sergah Devano

Alena terdiam

"Buka ya.." Devano meminta izin untuk membuka lingerie yang Alena kenakan.

"Aku gak bagus pakai lingerie ini ya?" Tanya Alena

"Kau tetap cantik memakai apapun, atau tanpa menggunakan apapu " bisik Devano, ia ersenyum, kepalanya masih ia sandarkan di tengkuk Alena.

Alena mengangguk

Kemudian Devano membuka lingerie yang Alena kenakan, sehingga Alena hanya menggunkan celana dalam.

"Jangan menatapku seperti itu" ucap Alna seraya mengusap wajah Devano.

Devano tersenyum

"Pertumbuhan yang baik" ucap Devano seraya memperhatikan payudara Alena dari cermin, Dia masih memeluk Alena dari belakang.

"Vanoo ih jangan gitu" Alena merasa malu.

"Hari ini kita di rumah aja yuk" ucap Devano lirih, wajahnya ia benamkan di tengkuk Alena.

"Gak bisa.. aku ada meeting hari ini" ucap Alena

"Sialan Albert" pekik Devano

"Jangan gitu" sergah Alena

Alena membalikan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Devano.

Alena melingkarkan kedua tangannya di leher Devano membuat payudaranya yang bebas menempel dengan dada Devano yang telanjang.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang