TIGAPULUHTUJUH

222K 6.8K 197
                                    

"Aku mau di bawa kemana?" Tanya Alena lagi.

"Mulutmu hanya diam saat aku cium, sepertinya aku harus melakukannya agar kau tidak banyak bertanya" Ucap Devano

Alena tak berbicara lagi,dia dengan senang hati mengikuti kemanapun Devano karena sejauh ini, Devano tidak pernah mengecewakan.

Alena dan Devano masuk kedalam mobil yang dikemudi Jay dan mulai menyusuri jalanan kota Oxford yang masih padat.

Mereka berhenti di sebuah landasan udara,bukan bandara tapi sepertinya landasan pribadi.

"Kita mau kemana?" Tanya Alena lagi seraya berjalan naik ke pesawat

Devano tak menjawab dia hanya tersnyum dan terus berjalan.

"Ini miliknya juga?" Batin Alena ketika melihat tulisan DEJON'S ASET berwarna biru langit di badan pesawat tadi.

"Kalau gak salah ini pesawat Gulfstream lll sekitar US$ 125 juta" batin Alena lagi
"apa Devano sekaya itu? Aku harus banyak cari tau tentangnya" timpalnya

Devano dan Alena duduk di bagian tengah pesawat, pesawat milik Devano ini sungguh indah terdapat beberapa kamar dan ruangam lainnya.

Tiba-tiba seorang wanita muda menghampiri mereka penampilannya tidak beda jauh dengan pelayan di restoran Devano tadi, dia tersenyum manis pada Alena.

"Apa anda butuh sesuatu Mr.?" Tanya wanita tadi

"Ambilkan satu gelas Macallan Fine & Rare Vintage 1926" ucap Devano kepada wanita tadi

"Alena apa kau mau makan sesuatu?" Tanya Devano pada Alena

"Aku ingin kopi" balas Alena

"Bawakan satu Hot Coffee Lattee" ucap Devano lagi

Wanita tadi tersenyum kemudian berlalu

Devano beranjak,kemudian kembali lagi.

"Pakai ini,kau bisa masuk angin" ucap Devano seraya memakainkan sebuah mantel pada Alena.

"Kita mau kemana Devano?" Tanya Alena lagi
"Ayolah jawab aku sekali saja" rengek Alena

"Pulang" jawab Devano tegas

"Oh" balas Alena
"Kirain mau kemana" batin Alena sedikit kecewa.

Peswat yang mereka tumpangi mulai flight,dan Alena memilih tidur dalam perjalanan pulang nya.

Kira-kira satu jam kemudian Alena terbangun dari tidurnya.

"Kita dimana?" Tanya Alena dengan sedikit menguap.

Alena melirik keluar jendela sekilas tapi di kunci,dia tidak tau mereka dimana sekarang.

"Kopi mu sudah dingin,aku tidak tega tadi jika harus membangunkanmu" ucap Devano

"Sini mana" pinta Alena

"Biar aku ganti" ucap Devano

"Gak usah,aku suka ko" balas Alena
"Kita kapan sampai?" Tanya Alena seraya menyesap kopinya yang sudah mendingin.

"Kita sudah landing sekitar 20 menit yang lalu" ucap Devano santai

"KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKANKU?" Sergah Alena

"sudah kucoba,tapi tidak bisa" balas Devano

Alena tak menjwab karena malu,Alena sadar kalau dia susah di bangukan.

"Yu turun" ajak Devano seraya berjalan menggandeng tangan Alena.

Tepat di depan pintu pesawat,langkah mereka terhenti.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang