ENAMPULUHTIGA

290K 5.4K 147
                                    

Matahari sudah bersinar "Good morning wife" ucap Devano seraya mengelus rambut Alena

"Eummmh" gumam Alena, bibirnya tersenyum tapi matanya masih terpejam

"Eh tumben dia bangun" Batin Devano

"Sayang.." panggil Devano seraya mencium Alena lembut.

Alena menggeliat sehingga selimut yang menutupi tubuhnya yang telanjang terbuka.

Devano memandangnya, tubuh Alena yang putih mulus terkena sinar matahari membuat kulitnya terlihat bersinar dan tidak bisa dipungkiri, hasrat itu kembali datang.

"Vanoo" panggil Alena lirih

"Kau lapar?" tanya Devano dengan terus mengelus rambut Alena

Alena menggelengkan kepalanya "I Love you" ucap Alena lirih

Devano tersenyum "I Love you more" seraya menerkam Alena, Devano mencium Alena dengan penuh emosional, dan Alena membalas ciuman itu sehingga Lidah mereka saling beradu, bibir  Devano turun mengitari leher kemudian Devano menganti posisinya dengan berpindah ke atas tubuh Alena, menindihnya.

Devano tetap mencium Alena, tangan kekarnya iya turunkan dan bermain dengan klirotis milik Alena.

Alena mendesah, tubuhnya menggelenjang. Devano terus menjalankan aksinya, jari tengah dan telunjuknya yang sedari tadi bermain dengan klirotis Alena, ia masukan perlahan-halan dan bibirnya tidak berhenti bekerja membuat bekas-bekas kemerahan.

"Van..oo" panggil Alena di sela desahannya

Devano merangkak mundur sampai kepalanya tepat di atas milik Alena, Devano melebarkan kaki Alena kemudian dibuka dinding vagina Alena dengan jarinya dan Devano memasukan lidahnya disanah.

"Aaaaaaaaahhhhh"

Alena semakin menggelenjang, tubuhnya melengkung menikmati kenikmatan yang Devano suguhkan, Devano terus memainkan lidahnya, membasahi liang Alena dengan airliurnya dan kedua tanggannya iya gunakan meremas payudara Alena, Devano bekerja sangat keras, ia tidak ingin melewatkan sedikitpun bagian dari tubuh Alena.

Dengan nafas yang berderu, Devani mengangkat kepalanya yang sedari tadi ia gunakan untuk mengexplor kepemilikan Alena.

Devano kembali merangkak naik, miliknya sudah berdiri tegak. Tanpa basa-basi, Devano langsung memasukan miliknya hingga tertancap sempurna sehingga Alena sedikit menjerit.

"Va..no" panggil Alena lagi di sela desahan dan rintihannya.

Devano mengeluarkan lagi batangnya, kemudian memasukannya lagi dalam, Devano terus menglanginya, memaju mundurkan tubuhnya, tangan kekarnya iya gunakan untuk menopang tubuhnya.

Alena semakin membuka lebar kakinya, kedua tangannya ia kaitan di leher Devano yang sesekali ia gunakan untuk mengelusnya, sementara desahannya tidak pernah berhenti karena Devano juga tidak berhenti memberinya serangan.

"Sebentar..lagi..aku..selesai..sayang" ucap Devano setelah cukup lama mereka melakukan itu

Alena terus mendesah dan sesekali Devano melenguh.

"Ayo...keluarkan...untukku" sambung Devano pada Alena yang belum mencapai Orgasme.

Devano terus mempercepat gerakannya dan Alena semakin keras mendesah.

"Aaaaaaaaaahhhhh" Desah Alena panjang

"Sebentar..sayang" ucap Devano karena orgasme nya belum keluar.

Devano semakin mempercepat gerakannya

Ah

Ah

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang