"Alena.. kau tidak apa-apa?" Tanya Devano hati-hati.
"Aku baik-baik saja Vano.. aku hanya butuh istirahat" balas Alena lirih
Devano mengelus kepala Alena yang tengah bersandar di bahu nya, kali ini mereka sedang dalam perjalanan, Alena pulang dari kantor begitupun Devano.
"Ale.. kita ke Dokter ya" ucap Devano
"Tidak usah Vano, aku baik-baik saja" keukeuh Alena
Devano menarik nafasnya panjang, ia membalikan kepala Alena agar mereka bertatapan.
"Alena dengar, aku tau kau kuat, aku tau kau tidak apa-apa. Tapi kita harus memastikan bahwa kau memang tidak apa-apa" Devano menjeda kalimatnya
Alena masih diam memperhatikan
"Alena please.. aku tidak ingin kau kenapa-napa" suara Devano melemah
Alena tersenyum, ia mencium Devano sekilas kemudian mengangguk.
"Ya, kita ke Dokter" balas Alena
Devano tersenyum, kemudian ia membalas mencium Alena. Devano memberi intruksi pada Jay kemudian mereka berlalu ke rumah sakit.
***
Alena dan Devano telah sampai di rumah sakit.
"Ale.. biar ku gendong" ucap Devano saat Alena hendak turun dari mobil, ia mengulurkan tangannya pada Alena.Alena menepis tangan Devano.
"Jangan berlebihan, aku baik-baik saja" ucap Alena seraya tertawa lirih.
Alena turun dari mobil, kemudian berjalan memasuki rumahsakit dengan langkah tertatih, Devano dengan senang hati memopong Alena meskipun beberapa kali Alena menyangkal bahwa dia bisa sendiri.
"Sudah kubilang, biar ku gendong" ucap Devano seraya memegang tubuh Alena yang hampir tersungkurk.
Alena tak menjawab, ia merasakan kepalanya yang semakin nyeri.
"Meskipun kau membantah, aku akan memaksamu" ucap Devano seraya mengangkat tubuh Alena.
Devano memasuki ruangan Dokter yang akan memeriksanya.
"Hallo.. Silahkan Mr. Devano dan Mrs. Alena" sapa seorang wanita paruh baya dengan mengenakan jas putih dan tengah duduk di meja kerjanya.
"Periksa istriku dok.. dia nakal" ucap Devano saat memasuki rungan tersebut.
"Engga dok, dia maksa saya buat di periksa" bantah Alena
Dokter itu tersenyum, kemudian beranjak dari mejanya dan menghampiri Alena yang sudah berbaring di ranjang.
"Apa yang Mrs. Alena rasakan?" Tanya dokter tersebut seraya menempelkan stetoskop di tubuh Alena untuk memeriksanya.
"Kepala saya pusing dok" ucap Alena
"Tadi pagi dia mual dok" timpal Devano yang sedari tadi memperhatikan, sebenarnya Devano tengah berharap.
Dokter mengangguk-anggukan kepalanya.
"Mrs. Alena Harus di rawat selama beberapa hari" ucap Dokter itu
"HAH kenapa?" Tanya Devano kaget
"Saya baik-baik saja dok" timpal Alena
"Biar saya jelaskan, Mrs. Alena kekurangan Nutrisi atau malnutrisi, itu yang membuatnya Mual,pusing dan gejala-gejala yang tadi disebutkan" jelas Dokter tersebut
"Sebelumnya apa Mrs. Alena sedang diet?" Tanya DokterDevano langsung menatap Alena dengan tatapan setajam pisau bedah.
"Engga dok, engga Vano" balas Alena cepat, sebenarnya ia takut akan Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Romansa"Wanita angkuh itu sungguh menarik perhatianku dibalut dengan busana yang menampilkan lekuk tubuhnya membuatku semakin ingin menjadikannya milikku" - Devano Bill Dejon "Dia pikir dirinya siapa?" Berani-beraninya menciumku tanpa permisi - Alena Hill...