ENAMPULUHSATU

210K 5.9K 727
                                    

"I miss you"

Alena membuka handphone nya karena terdengar bunyi Notifikasi dan ternyata sebuah pesan masuk dari Devano.

Alena tersenyum
"Lebay banget sih dia, baru juga sampai mobil" batin Alena tertawa

"Sayangnya aku gak kangen tuh" balas Alena

----

Devano menatap layar ponsel nya
"Jay apa kalau mau menikah harus seperti ini?" Tanya Devano

Jay tersenyum "sebentar lagi nona Alena akan jadi milik Mr. Sepenuhnya, Mr. hanya perlu bersabar"

"Tapi apa perlu dipisahkan seperti ini?" Rutuk Devano kesal

"Tidak lama Mr., hanya beberapa hari" balas Jay

Devano tak menjawab

"Sekarang kita kemana Mr.?" Tanya Jay

"Hotel" balas Devano

--

Tak lama, Devano sampai di Hotel milik Dejon's grop, ia mempunyai ruangan tersendiri di sana.

Devano menjatuhkan dirinya di kasur king size miliknya, ia buka kancing kemeja teratas nya dan pikirannya melayang membayangkan sesuatu.

"Oh god, i need Alena" gumam Devano

"Aku akan menjadi suaminya" Devano tersenyum

Suara dering ponsel membuyarkan lamunannya, dan ternyata Jay yang menelfon.

"Ada apa Jay?"

"...."

"Jangan biarkan dia masuk, aku segera turun" balas Devano seraya menutup telfonnya dan berlari keluar.

"Hallo Devano" Sapa seprang wanita ketika Devano sampai di lobby.

"Mau apa kau?" Balas Devano sinis

"Apa aku tidak boleh menyapa kekasihku?" Balas Wanita itu seraya mendekati Devano

"Ngimpi" balas Devano seraya menepis tangan wanita itu dari dada nya.

"Aku yakin, kau akan meninggalkan wanita itu dan kembali bersamaku" balasnya Seraya kembali membelai Devano

"Kau pikir aku gila?" Suara Devano naik, ia tepis kembali tangan wanita itu yang terus menggerayaminya.

"Marsha kumohon menjauhlah dari hidupku" sambungnya

"Apa kita akan mengobrol disini?" Balas Marsha seraya memperhatikan orang-orang yang sedang memandang mereka.

"Gila!" Gerutu Devano seraya berlalu meninggalkan Marsha di Lobby. Marsha tak tinggal diam, dia mengikuti Devano.

"Jadi apa yang kau inginkan?" Tanya Devano ketika mereka telah sampai di restaurant hotel tersebut. Sebelumnya Devano telah memastikan bahwa Alena sedang berada di rumah, ia juga memastikan bahwa Shila sedang bersama dengan Albert, bukan apa-apa, Devano hanya tidak ingin terjadi salah paham seperti kemarin.

"Apa kau tidak lapar?" Balas Shila seraya membuka buku menu

Devano membuang muka nya
"Marsha, sebenarnya apa yang kau inginkan?" Tanya Devano, suaranya dibuat lembut karena jika wanita seperti ini ia kasari, dia akan semakin bertingkah.

"Kau" balas Marsha seraya menutup buku menunya dan memandang Devano

Devano tak menjawab, ia kesal rasanya ia ingin tendang wanita ini.

"Ayolah Devano, kita bisa mulai semuanya dari awal, lupakan apa yang telah terjadi" jelas Marsha

"Kau mau uang? Sebutkan saja berapa. Tapi jangan pernah muncul lagi dalam kehidupanku" Devano mulai emosi

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang