"Kau sangat pintar merayu Alena" ucap Devano
Alena tak menjawab ia hanya tersenyum lebar menampakan deretan gigi putihnya.
"Alena besok kita balik ke London ya?" Tanya Devano serius.
"Aku masih ingin disini Vano, kau duluan saja" jawab Alena
Devano menarik nafasnya kasar "Alena jangan becanda"
"Kenapa?" Tanya Alena dengan terus melihat ke arah tangga menunggu kopinya datang
"Alena Look at me!" perintah Devano
"I-iyaa?"
"Aku tidak bisa pergi sendiri,kita harus pulang mengertilah aku tidak bisa jauh darimu" ucap Devano serius
Alena termenung,ia menarik nafasnya panjang
"Permisi" ucap serorang pelayan dan meletakan pesanan mereka di meja.
"Yee kopinya dateng" ucap Alena kegirangan dan menghiraukan perkataan Devano
Alena menghirup aroma kopinya,dan Devano hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Alena mengambil gelas pertamanya, menghirupnya kemudian menyesapnya sedikit demi sedikit dan menghiraukan Devano yang sesadari tadi menatapnya.
Alena menghabiskan gelas pertamanya sedangkan Devano tak menyentuh makanan nya sama sekali.
Alena meliriknya seklias
"Vano rasanya bukan ide yang buruk untuk ke London besok" Ucap Alena yang masih sibuk dengan kopi-kopi nya.Devano tersenyum lebar namun Alena tak menyadarinya.
"Jadi kita pulang besok?" Tanya Devano meyakinkan perkataan AlenaAlena hanya mengangguk,dengan tatapan masih pada kopi.
"Kau sudah janji hanya mencoba kopi-kopinya bukan di habiskan seperti itu" Ucap Devano kali ini kesalnya hilang.
Alena menatap Devano "kalau begitu,aku akan mengingkari janjiku" ucap Alena santai
"Alenaaaa,kau sangat keras kepala" balas Devano
Alena menyengir lebar "cepat kau makan makanan mu" perintah Alena karna melihat Devano tak menyentuh makanan.
"Aku sudah kenyang hanya karna melihatmu" Ucap Devano datar
"Ke-kenapa begitu?" Tanya Alena ragu.
"Baru saja berapa menit kau sudah menghabiskan 3 gelas kopi" jawab Devano meggelengkan kepalanya.
"Kau harus coba kopi-kopi ini sangat nikmat" jawab Alena dengan menyesap gelas kopi ke-4 nya.
"Kau harus makan juga Ale" ucap Devano suaranya melembut.
"Aku akan makan,jika kau juga makan" balas Alena lagi.
"Baiklah" Devano menyerah dan mulai memotong steak nya diikuti Alena yang melahap Spagetinya.
Beberapa saat mereka telah selesai makan,dan Alena telah menghabiskan 7 gelas kopinya.
"Devano,rasanya perutku sakit" Ucap Alena memegang perutnya.
Devano kaget dan segera mengahampiri kursi Alena "kau kenapa? Sudah kubilang jangan kebanyakan minum kopi sekarang kita ke rumahsakit"
"Ih bukan begitu,aku hanya ingin buang air" jawab Alena enteng
"Toilet nya sebelah mana ya?" Timpal Alena lagi"Ishh kau ini bikin kaget aja" sergah Devano
"Tuh disitu" tunjuk Devano"Tunggu yah" ucap Alena dan Devano mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Romance"Wanita angkuh itu sungguh menarik perhatianku dibalut dengan busana yang menampilkan lekuk tubuhnya membuatku semakin ingin menjadikannya milikku" - Devano Bill Dejon "Dia pikir dirinya siapa?" Berani-beraninya menciumku tanpa permisi - Alena Hill...