LIMAPULUHENAM

216K 6.6K 391
                                    

"Kalian kenapa kemari?" Tanya Alena kepada dua lelaki bertubuh kekar yang tengah berdiri di hadapannya dengan menggunakan piyama dan tersenuyum ceria.

"Aku mau menginap disini" balas Devano dengan tidak menghilangkan senyumnya.

"Kenapa tiba-tiba menginap?" Tanya Alena bingung karena Devano dan Albert tiba-tiba ingin menginap.

"Jadi aku tidak boleh menginap disini?" Devano balik bertanya dengan raut wajah yang dibuat cemberut.

"Bukan begitu,tapi--"

"Tapi apa? Lelaki itu boleh menginap tapi aku tidak boleh" potong Devano

"Yasudah cepat masuk" Ucap Alena menyerah,

"Makasih sayang" balas Devano girang seraya mencium bibir Alena kemudian berlalu masuk mengikuti Albert.

"Ohhhh jadi kalau aku gak ada gitu?" Sergah Albert saat melihat Shila tengah menggoda Richard.

"Albert.." Shila tertegun

"Lupa kalau punya aku?" Tanya Albert

"Bukan begitu Albert,kita cuma becanda aja"
"Iya kan?" Shila mencoba meminta pertolongan pada Richard dan Yoana

Yoana hanya terkekeh,seraya mengacungkan kedua tangannya di udara tanda tidak mau ikut campur. Yoana merasa geli melihat seorang lelaki bertubuh kekar dan mengenakan piyama berwarna biru langit bergambar teddy bear dan tengah cemberut sekarang karena melihat kekasihnya menggoda pria lain.

"Aku marah" ucap Albert kemudian dia berlalu ke lantai atas dengan langkah yang di hentakan seperti anak kecil yang ngambek karena tidak belikan balon

"Albert tunggu" teriak Shila seraya membuntuti Albert.

"Albert jangan marah" teriak Shila lagi seraya mengejar Albert dengan sedikit berlari karena Albert cukup cepat berjala

"Alberttt" teriak Shila dan masih terdengar menggema samapai ke ruang televisi.

"Ada apa lagi?" Albert Berbalik menatap Shila,

"Tapi itu kamar Alena bukan kamar ku" ucap Shila,karena melihat Albert salah masuk kamar.

Albert melepaskan tangan nya dari pegangan pintu kamar Alena kemudian ia masuk ke kamar di sebelahnya.

--

"Lucu sekali mereka" gumam Yoana dengan sisa tawanya.

"Ya begitulah.." balas Alena kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa diikuti Devano.

"Jadi kita mau ngapain sekarang?" Tanya Devano tiba-tiba.

"Ngapain apa?" Tanya Alena yang bingung dengan pertanyaan Devano.

"Tadi kalian berdua ngapain sebelum aku datang?" Tanya Devano

"-ehem- disini juga manusia kalii" sergah Richard yang merasa tidak di anggap karena hanya Alena dan Yoana yang Devano ajak ngobrol.

"Oh kirain patung" balas Devano, kemudian beralih lagi pada Alena.

"Alena .. aku lapar" ucap Devano manja

"Yaampun.. baru saja pulang dari restoran, sudah lapar ckckckc" sergah Richard

"Diam" balas Devano dan menatap Richard sinis, Yoana dan Alena hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Richard dan Devano yang seperti anak kecil.

"Ale.. aku ngantuk" ucap Devano lagi mencari perhatian Alena.

"Kalau ngantuk tidur jangan curhat" gumam Richard pelan tapi masih bisa terdengar oleh Devano karena jarak mereka cukup dekat.

"Apa kau bilang?" Sergah Devano

"Devano apaan sih,orang Richard dari tadi diam" sergah Alena

"Kau tidak dengar? Dia mengejeku dari tadi" Devano mencoba memberikan penjelasan, tapi Alena dan Yoana memang tak mendengar apa yang Richard katakan karena mereka fokus dengan tayangan televisi.

"Sudah jangan di buat-buat" Yoana menimpali

Devano menatap sinis Richard dan Richard hanya pura-pura tidak tau apa-apa.

"Awas saja kau"  batin Devano

---

"Alena aku tidur duluan ya" ucap Yoana yang sedari tadi sudah menguap

"Iya aku juga sudah ngantuk Ana" balas Alena seraya beranjak diikuti Richard dan Devano.

Richard berjalan melewati Devano dan Devano memanjangkan kakinya sehingga Richard tersandung dan jatuh cukup keras dengan posisi tengkurep.

"Ups sorry" ucap Devano lirih seraya menutup mulutnya.

"Kau tidak apa-apa Richard?" Tanya Alena seraya mencoba membantu membangunkan Richard.

"Alena.. dia bisa bangun sendiri" ucap Devano seraya membawa tubuh Alena untuk berdiri.

"Kening mu memar" ucap Alena dan mengabaikan perkataan Devano.

"Kepalaku pusing tapi tidak apa-apa" ucap Richard dengan memegang kepalanya yang sepertinya sakit karena terkena ujung meja, dan Yoana sudah sedari tadi berlalu ke kamar.

"Cari perhatian,jatuh segitu aja!" gumam Devano

"Devano ih" sergah Alena dengan menyikut perut Devano membuat Devano merintih kesakitan.

"Aku ke kamar dulu" ucap Richard

"Kau benar tidak apa-apa?" Tanya Alena dan lagi-lagi ia mengabaikan Devano.

Richard menggeleng,kemudian dia berjalan gontai ke kamar tamu yang ada di lantai bawah.

Alena berlalu ke lantai atas meninggalkan Devano
"Alena tunggu" ucap Devano seraya mengikuti Alena ke lantai atas

"Aku marah" ucap Alena ketika mereka telah sampai di kamar Alena

"Kenapa?" Tanya Devano seraya duduk di kasur dan menghadap Alena yang tengah cemberut

"Devano.. kau seperti anak kecil kau tau?" Ucap Alena prustasi

"Tap--

"Gak usah tapi-tapi, sikapmu terlalu berlebihan Vano, terutama pada Richard. Aku tidak ada apa-apa dengan Richard,apa kau tidak percaya padaku? kau pun tau kalau dia yang menyelamatkan kita di depan daddy"  jelas Alena dengan suara cukup keras

"Alena apa aku salah jika aku khawatir kehilanganmu lagi? Aku mencintaimu aku tidak ingin kau pergi, kemarin aku gagal menjagamu dan sekarang aku tidak ingin mengulanginya" balas Devano lembut.

Alena diam tak besuara

"Sebaiknya kau tidur,ini sudah larut" ucap Devano, ia mengecup kening Alena sekilas kemudian Devano beranjak dan berlalu ke balkon.



--------------------
Ini part super pendek buat ngobatin rasa kangen kalian pada mereka, sebelumnya aku minta maaf belum bisa update karena aku lagi UTS jadi harap di mengerti 😊

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang