TIGAPULUHSEMBILAN

229K 6.7K 138
                                    

"Apa kita akan tidur bersama?" Batin Alena

Devano dan Alena berjalan menyusri lorong untuk keluar dari hotel yang telah di kosongkan Devano itu.

Tak lama kemudian mereka sampai di lobby hotel dan segera masuk kedalam sebuah mobil jenis SUV dengan Jay sebagai pengemudinya.

Mobil yang Alena dan Devano tumpangi mulai melaju, menyusri jalan kota Paris yang begitu romantis,ini sudah tengah malam tapi kota ini masih begitu ramai,terlihat banyak pasangan yang berjalan di trotoar dengan menikmati sajian yang di jual di jalanan.

Alena membuka kaca mobilnya,mengitarkan pandangan ke semua yang dilaluinya.
Paris begitu indah nan megah,banyak orang yang mendambakan kota ini sebagai kota impiannya,termasuk Alena.

Menara Eiffel yang menjulang megah menjadi identitas bahwa kota ini sangat kaya,saat malam Menara Eiffel lebih terlihat seperti emas yang berkilauan.

Menara Eiffel merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de mars di tepi sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Prancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.

Struktur besi Menara Eiffel berbobot 7.300 ton sementara keseluruhan struktur termasuk komponen non-besi berbobot 10.000 ton. 

"Alena?.." panggil Devano

"Iya?" Jawab Alena dengan tatapan masih ke luar Jendela

"Kau bisa masuk angin sayang" ucap Devano lirih

"Tidak akan,aku suka Paris" balas Alena

"Aku bisa melihat itu" Devano tersenyum

Setelah beberapa lama,akhirnya mereka berhenti di sebuah hotel mewah.

"Apa ini milikmu Jay?" Tanya Alena sebelum turun karena melihat nama hotel yang terpampang besar 'Jay Paris'

"Tentu tidak nona" ucap Jay dengan sedikit terkekeh dan baru kali ini Alena melihat Jay tertawa seperti tadi,meski sedikit.

Jay Paris terletak di segitiga emas Paris, dekat ke boulevard des Champs Elysees, dan arc Triomphe, Menara Eiffel dan Trocadero. Hotel indah dan mewah ini didirikan pada abad ke-19, dan menjalani dua rekonstruksi pada tahun 1999-2006. Hotel ini menawarkan layanan perhotelan otentik untuk para tamu, dengan luar biasa amalgamates dan arsitektur modernisasi.

"Yu" ajak Devano

Alena dan Devano berjalan menaiki beberapa tangga kecil untuk sampai ke dalam hotel tersebut.

Terdengar Devano berbicara kepada salasatu pelayan hotel tersebut dengan bahasa Prancis Alena tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

"Kau bicara apa?" Tanya Alena berbisik

"Katanya kau cantik" balas Devano dengan berbisik juga

"Ih kau ini" pekik Alena dengan sedikit memukul lengan Devano

Devano tak menjawab dia hanya terkekeh dan muali berjalan mengikuti seorang pelayan lelaki untuk menunjukan kamar mereka.

"Ceci est votre maître de chambre" ucap pelayan lelaki tadi seraya membukakan pintu kamar Alena dan Devano

Kamar Alena dan Devano berada di lantai 10 nomor 106

"Merci" balas Devano

Pelayan itu mengangguk kemudian berlalu meninggalkan Alena dan Devano,sedikitpum Alena tak mengerti apa yang mereka ucapkan.

Alena dan Devano masuk ke kamar tadi, sebuah kamar mewah nan luas terdapat sebuah mini bar di dalamnya.

"Apa aku akan tidur menggunakan gaun?" batin Alena seraya duduk di sebuah sofa berwarna silver di sisi ruangan.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang