"Kenapa Alena?" Tanya Shila
"Ini Devano" jawab Alena,matanya masih terpaku di layar handphone
"Devano mau ke Amsterdam?" Tanya Shila lagi
"Apa dia menerimanya?" Batin Albert
"Ah masa iya dia mau meninggalkan Alena?, harus ku tanyakan ini" Albert memikirkan segala kemungkinan yang terjadi"Albert?" Panggil Alena
"Albert?" Shila menepuk bahu Albert
"Eh iya?" Albert kembali tersadar dari lamunan nya
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Shila
"Enggak.. aku hanya pikirkan di taruhan nanti, aku harus pilih Club mana" Albert memberi Alasan
Shila mengangguk-anggukan kepalanya
"Albert apa masalahnya seserius itu sampe Devano harus ke Amsterdam?" Tanya Alena khawatir dan masih belum membalas pesan Devano
"kalau dia bilang baik-baik aja pasti semuanya akan baik" ucap Albert seraya tersenyum
"Mungkin masalahnya dengan perusahaan di Amsterdam,jadi Devano harus kesana" timpalnya"Kok perasaan aku jadi gak enak yah?" Ucap Alena seraya memijat tengkuk nya pelan
"Udah Alena jangan di pikirkan" Shila mencoba menenangkan.
"Devano apa semuanya baik-baik saja? Berapa lama kau di Amseterdam?" Alena membalas pesan Devano.
Alena terus memandangi layar Handphone nya tapi tidak ada tanda-tanda Devano membalas pesannya.
"Sudah Alena,kau sebaiknya istirahat" ucap Shila
"Devano pasti baik-baik saja" timpal Shila seraya meletakan piring-piring kotor di wastafel."Sayang aku juga mau pulang,ini sudah malam" pamit Albert seraya mencium Shila sekilas
"Iya,kau hati-hati" ucap Shila
"Jangan mampir ke Club" timpalnya"Hmmm itu ide yang bagus" balas Albert
"Ih kau ini" sergah Shila seraya mencubit perut Albert pelan
Alena masih memandangi layar Handphone nya.
"Becanda sayang" balas Albert seraya mencium Shila lagi.
"Alena aku pulang dulu,Devano jangan terlalu di pikirkan" ucap Albert
"Iya,terimakasih Albert" ucap Alena yang menatap Albert sekilas kemudian tatapannya beralih ke layar Handphone lagi.
"Sebaiknya kita tidur" ajak Shila
"Shila kenapa perasaan aku gak enak yah" ucap Alena
"Maksudnya gak enak gimana?" Tanya Shila
"Ya gak tau juga" jawab Alena mengidikan bahu nya.
"Itu hanya perasaan mu saja Alena,mungkin kau kelelahan" ucap Shila seraya mendekati Alena,Shila mengelus tangan Alena untuk menenangkan Alena
"Kau mau kopi Alena?" Ucap Shila antusias
"Boleh,3 gelas" balas Alena
"Siap bos" ucap Shila seraya memberi tanda Hormat pada Alena kemudian dia beranjak membuatkan kopi untuk Alena.
Mungkin kalau Ada Devano dia akan marah karena Alena terlalu banyak minum kopi
"Sudah jangan diliatin terus" ucap Shila seraya meletakan gelas kopi pertamanya.
Alena tersenyum kecut,dia menyimpan Handphone nya di meja di sampingnya dan menyambar kopi yang di buatkan Shila dengan Asap yang masih mengepul.
Alena menghirup aroma kopinya dalam-dalam kemudian menyesapnya sedikit,setidaknya ini membuat perasaannya sedikit tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Romance"Wanita angkuh itu sungguh menarik perhatianku dibalut dengan busana yang menampilkan lekuk tubuhnya membuatku semakin ingin menjadikannya milikku" - Devano Bill Dejon "Dia pikir dirinya siapa?" Berani-beraninya menciumku tanpa permisi - Alena Hill...