LIMAPULUH

195K 5.7K 262
                                    

"Ha-haloo" Dengan ragu Devano mengangkat telfon dari Daddy nya.

"Halo Devan kamu dimana? Keluarga Alena jadi datang hari ini? Kalau jadi daddy akan pulang sekarang" Tanya Charles,ia memang sedang berada di California.

"-ummm- Anu daddy sepertinya tidak hari ini, mungkin besok atau lusa" jawab Devano,tidak pernah ia segugup ini kertika berbicara dengan Charles.

"Baiklah kalau begitu.. ingat waktumu tinggal 9 hari lagi" balas Charles

"Baik daddy" Devano menghela nafasnya.

Telfon nya sudah terputus.

"Kenapa?" Tanya Shila yang sedari tadi memperhatikan Devano, tapi Albert sudah mengerti dengan apa yang terjadi.

"Bukan apa-apa" balas Devano
"Aku pamit dulu,aku harus menemukan Alena" timpalnya seraya beranjak dan berlalu pergi

"Kalau ada kabar tentang Alena,hubungi aku" teriak Shila karena Devano sudah menjauh,Devano hanya membulatkan jari nya tanda setuju.

"Sayang kau benar tidak tau dimana Alena?" Tanya Albert pada Shila

"Tidak Alberttttttt" Shila memutar matanya karena kesal.

"Aku tidak akan memberi tahu Devano,kau bilang saja padaku. Aku juga penasaran, kau tau kan aku bisa jaga rahasia" Albert terus mendesak Shila

Shila menarik nafasnya dalam kemudian tersenyum
"sepertinya Shila akan memberi tahuku,biar nanti ku beri tahu Devano" batin Albert girang

"KALAU AKU BILANG TIDAK TAU YA TIDAK! APA KAU TIDAK PERCAYA PADAKU? HAH?" Teriak Shila tepat di hadapan Albert,ia sudah emosi sekarang.

"Aku hanya bertanya sayang" ucap Albert seraya merayu Shila

"ITU NAMANYA NUDUH BUKAN NANYA" Teriak Shila

"Maafkan aku sayang aku tidak bermaksud begitu"
"Apa kau lapar? Gimana kalau kita makan pizza?" Albert mencoba merayu Shila

"KAU MAU AKU GENDUT HAH?"

"bukan begitu sayang, atau kita beli salad saja?" Ucap Albert dengan wajah Antusias berharap Shila tidak akan marah lagi

"BODO AMAT" Balas Shila

"Yahh salah lagi, apa wanita PMS selalu begini?" Batin Albert

--------------------------------------

Langit New York sudah gelap, dan Alena hanya berdiam diri memandang ke luar jendela.

"Sebaiknya ku telfon Ana sekarang" gumam Alena

"Halo siapa ini?" Tanya Ana

"Halo--" ..

"Lenaaaa" teriak Ana tiba-tiba

"Kau mengenal suaraku? Padahal aku belum memperkenalkan diri" ucap Alena seraya tertawa lirih

"Jelas aku tau lah, kau sedang apa?" Tanya Ana

"Tidak apa-apa, hanya diam saja" balas Alena

"Kalau begitu tunguu aku, aku akan main ke Apartemen mu.. Byeee" jelas Ana dan langsung menutup telfon nya tanpa mendengar jawaban Alena.

"Dasar" Alena tertawa parau seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian,bel Apartemen Alena berbunyi dan Alena langsung beranjak untuk membukanya.

"Haloooooo" teriak Ana seraya menunjukan 2 kantong keresek yang ia tenteng di kedua tangan nya, Ana tidak hanya datang sendiri ia juga membawa Richard kesana.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang