EMPATPULUHDUA

225K 6.1K 217
                                    

"WOWWWW" Alena berdecak kagum
"Ini sangat indah Devano" ucap Alena atusias

Wajah Alena berseri memandang sekeliling menara Eiffel kemudian Alena memejamkan matanya dan menghirup nafas nya dalam-dalam seraya merentangkan kedua tangangan nya seakan Paris sedang memeluk dirinya.

Devano hanya tersenyun melihat Alena kemudian ia memeluk Alena dari belakang.

"Devano.." panggil Alena

"Iyaa?" Saut Devano,Alena masih merentangkan kedua tangannya dan Devano masih memeluk Alena.

"Apa kau tidak menyiapkan lagu My Heart will goon ?" Tanya Alena

"Kenapa?" Devano malah balik bertanya

"Posisi seperti ini,kita seperti Jack dan Rose di film Titanic" ucap Alena polos

"HAHAHAHAHAHA" Devano tertawa keras namu hanya sesaat dan raut wajahnya berubah jadi cemberut.

"Kenapa?" Tanya Alena bingung dengan perubahan ekspresi wajah Devano,ia memutar badannya untuk bisa berhadapan dengan Devano.

"Aku tidak suka Jack" ucap Devano cemberut

"Kenapa?" Tanya Alena lagi

"Dia boss mu,aku tau dia menyukaimu" jelas Devano

"Oh my god,bukan Jack yang ituuuuuuu!!" Alena kesal,ia sedikit berteriak.

"Sama saja" Devano ngeyel

"Whatever" Alena memutar matanya kesal

"Oouu kau minta di hukum Alena?" Ucap Devano,ia paling tidak suka jika siapapun memutarkan matanya terlebih di hadapannya.

"Kau tidak bisa menghukum ku" ucap Alena seraya melipatkan kedua tangannya di dada

"Apapun bisa ku lakukan,jika aku mau" balas Devano
"Dan sekarang aku mau menghukumu" Devano melangkahkan kakinya sehingga jarak mereka menjadi sangat dekat.

"Dengan sangat keras" timpal Devano tepat di telinga Alena.

Alena menelan saliva nya,ia menurunkan kedua tangannya dan ia merasa gugup.

Alena melirik ke kanan dan ke kiri untuk mencari jalan kabur.

"Kau tidak bisa kabur sayang" ucap Devano seraya memeluk tubuh Alena dengan kedua tangan nya yang kekar.

"Devano lepaskan aku" rengek Alena,ia memasang wajah melasnya tapi hatinya menolak untuk dilepaskan.

"Oh tidak bisa,apa yang berada di tanganku,itu miliku" sergah Devano seraya mengeratkan genggaman tangannya di tubuh Alena.

"Lepaskan aku,aku lapar" Alena mencari Alasan

"Aku yang akan jadi makanan mu sayang" bisik Devano yang sukses membuat Alena merinding.

"Ayolah Devano" Alena memohon

"Kau sangat tidak sabar Ale,bisa kita mulai sekarang?" Ucap Devano seraya memainkan kedua alisnya.

Alena membelalakan matanya "maksudku bukan begitu" sergah Alena

"Tapi aku menganggapnya begitu,terserah aku" ucap Devano tak mau kalah,ia memang sangat keras kepala.

Alena cemberut,kedua bibirnya maju beberapa senti.

"Wah ini kode" ucap Devano karena melihat Alena yang cemberut

"Kenapa kau sangat menyebalkan Devanooooooooo" Alena gemas

"Agar selalu kau pikirkan" Balas Devano dengan tersenyum lebar.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang