18. Come Back Again

457 26 0
                                        

"Hanaaa!! Aku merindukanmu, Sayang!!" seru Lisa dengan hebohnya ketika memasuki kelas XI IPA 2 bersama Miccele dan Tari.

Monic yang satu kelas dengan Hana meski tempat duduk mereka sedikit berjauhan menatap Lisa dengan tatapan bosan. Sedangankan Hana dengan senang hati merentangkan tangannya, menyambut hangat sahabatnya yang satu itu.

"Aduh, makin cantik aja sih lo, Na?!" goda Lisa seraya mencolek dagu Hana dengan gaya centilnya.

Hana mengerutkan dahi. "Lo?" tanya Hana bingung. Pasalnya, dulu Lisa tidak pernah menggunakan panggilan lo-gue. Sama seperti Tari.

Lisa bersedekap, menatap Hana dengan tatapan meremehkan. "Heh, emangnya gue ini cewek cupu kayak Tari apa? Cukup sudah! Di sini tidak ada lagi Lisa yang tertindas! Di sini hanya ada Lisa si Ratu sekolah," kata Lisa menegaskan, lalu tersenyum cengengesan..

Hana menahan tawanya seraya mengangguk mengerti.

"Apa?" tanya Monic yang tiba-tiba saja sudah berada di samping Hana. "Ratu sekolah?" setelah itu Monic langsung menunjukkan ekspresi mau muntah. "Mimpi!"

Lisa merengut. "Whatever," balasnya dengan angkuh.

Tari tertawa kecil. "Sudah, sudah. Ayo kita ke kantin. Nanti keburu ramai."

Hana mengalihkan pandangannya ke arah Tari. "Tari?! Ya ampun, kamu tambah manis ya, sekarang." puji Hana kemudian langsung memeluk Tari.

"Hana, kamu lama banget sih, pulangnya. Kan aku kangen..." ujar Tari setelah mereka saling berpelukan.

Hana hanya tersenyum.

Miccele berdeham.

"Eh?" Hana memutar sedikit tubuhnya untuk melihat orang yang sedang berdiri di samping Lisa dengan gaya cueknya. Hana menutup mulutnya lalu bergegas memeluk Miccele yang sudah terlihat kesal karena terabaikan. "Hai, Miccele. Kamu tambah keren. Aku saja pangling liat kamu." Hana tertawa kecil.

"Hmm,"

"Aku nggak bohong loh," kata Hana lagi.

"Hmm,"

Hana menghela napas pasrah. Sedangkan yang lainnya malah tertawa. Dasar! Teman laknat.

"Yaudah, yuk," ajak Tari sambil tertawa kecil.

"Tari, udah dong. Jangan ketawa terus," bisik Hana.

"Iya, iya, maaf."

Hana mendengus. Walaupun sudah di-iyakan tetap saja si Tari itu tertawa.

"Hai, para ladies."

Sebuah sapaan itu sukses membuat mereka berlima menoleh ke sumber suara. Hmm, tampangnya sih boleh juga.

"Hai, Ganteng. Mau jemput aku, ya?" tanya Lisa dengan PD-nya.

Cowok itu tersenyum manis. "Nggak kok. Gue kesini cuma mau kenalan sama temen lo doang," jawab cowok itu santai. Dan bisa dipastikan sekarang wajah Lisa pasti sudah memerah karena marah plus malu.

Hana dkk langsung tertawa setelah mendengar jawaban cowok tersebut. Bahkan beberapa siswi yang ada di kelas juga ikut tertawa.

"Heh, Vandi. Tumben sendiri lo, mana temen lo?" tanya Monic.

Vandi mengangkat bahunya tidak peduli. "Udah ke kantin duluan mungkin." kemudian Vandi menatap Hana dan berjalan mendekat. "Hai, gue Vandi Pratama Putra. Cowok terganteng dan anak basket paling keren di sekolah ini." cowok itu mengulurkan tangannya dengan percaya diri.

Hana menyambut uluran tangan dari cowok berambut kemerah-kemerahan itu dan menampilkan sebuah senyuman termanis yang ia punya. "Rihana. Panggil aja Hana."

Hope [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang