Chapter One

403 16 5
                                    

   Priiiiiiiittt!!!
  
Suara peluit nyaring terdengar diiringi suara sorak sorai disekeliling lapangan basket. Seorang cowok dengan rambut berkibar karena berlari menyambut suara sorak sorai di tepi lapangan.

   "Ojan!"

Sebuah nama yang dapat membuat cowok itu tersenyum dan melambaikan tangan ke arah suara yg memanggilnya. "Reve!"

Cowok yang bernama Lorenzan itu berseru. Ia berlari mendekat, "Gimana penampilan aku tadi?" Tanyanya sambil menerima satu botol air dingin yang diberikan seorang cewek dihadapannya.


Reve mengangguk sambil mengacungkan ibu jarinya. "Keren!"

Aurel yang berada disebelah Reve turut mengikuti gerakan temannya, mengacungkan ibu jarinya. "Keren!"
 
Renzan tersenyum, "siapa dulu dong? Renzan!" Ia menyerukan namanya dengan nada bangga sambil menepuk dadanya.
 
Aurel berdecak, "bukan buat lo! Alvin kan juga main.." tandasnya sambil menunjuk ke arah Alvin~pacarnya~ yang tengah berjalan menghampiri mereka.

Aurel menjulurkan lidahnya ke arah Renzan karena merasa menang.

Reve tertawa pelan melihat Renzan mati gaya, "kepedean banget.." cetusnya mengomentari Renzan.

"Minum dong!" Seru Alvin sambil menghapus peluh dikeningnya.

Begitu melihat Aurel hanya menggendikkan bahu, akhirnya ia merebut minuman Renzan dan meneguknya sampai habis. "Kamu kebiasaan nih.. Masa nggak bawa minum??" protesnya.

Aurel hanya menyengir tanpa dosa.
 
"Rev, ayo pulang.." ajak Renzan sambil menyampirkan ransel hitam di pundaknya. "Besok tanding lagi sama kelas dua belas, vin!" Serunya pada Alvin yang langsung mengangkat ibu jarinya tanda menyetujui seruan Renzan.
 
  "Ayo.."

                                         * * * 

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang