~Zafran Johans~
Pagi ini gue berangkat sekolah bareng Jerry. Bukan bareng satu motor berdua, kita tetep pake motor sendiri. Biasanya dia nggak pernah nge-tag gue berangkat sekolah bareng karena gue selalu nganter adik gue sekolah dulu, tapi hari ini dia nggak mempermasalahkan kalo harus mampir ke sekolah adik gue dulu."Ada apa, nih?" Tanya gue begitu sampe ditempat parkir motor Dariesco International School.
Jerry ngeliat gue, "ada apa gimana?" Dia malah balik nanya.
"Gue tau ada yang mau lo omongin.."
Jerry terdiam sejenak. Gue tau dia lagi mikir buat ngomong darimana, jadi gue biarin aja sambil sok meriksa isi tas gue. "Menurut lo, kalo seandainya gue kepilih jadi coverboy, gue terima apa nggak?"
Oh, jadi ini. "Kenapa lo jadi nanya ke gue? Sebelumnya lo semangat banget buat ikutan audisi.." jawab gue dan dia cuma menghela napasnya. "Gini, liat hati lo terdalam, lo mau atau nggak..?"
"Setelah gue mikir lagi, kayaknya bukan gini caranya gue deketin dia.."
Gue menyampirkan tas ke pundak gue lalu merangkul Jerry yang tidak jauh dari gue dan mengajaknya pergi ke kelas. "Nah, lo tau.. nggak usah ribet-ribet dan ikutin aja kata hati lo.." gue menepuk-nepuk pundaknya.
Jerry tersenyum getir. Ck, gue nggak pernah ngeliat Jerry begini. Lebih baik dia nggak suka sama Reve daripada setiap hari jadi nelangsa mulu mikirin perasaannya. Yang paling gue sayangkan dari Jerry ini, dia sering keliatan ngelamun, mungkin ngelamunin Reve yang duduknya tepat dibelakangnya.
"Jer!"
"Ck. Lo ngagetin aja!" Sahut Jerry jengkel.
Gue duduk di tempat gue, beruntung banget Reve belum dateng ke kelas. "Gimana kalo lo ganti target cewek lo?"
Alis Jerry bertaut, "target cewek?"
"Gini.. jangan suka sama Reve, deh.." cetus gue yang langsung disambut kerjapan mata dari Jerry. "Kita tau Reve kan udah punya pacar, dan pacarnya itu Renzan. Gue nggak suka aja lo suka sama pacarnya Renzan.."
Jerry menghela napas panjang, "apa salahnya gue suka sama cewek orang? Selama gue nggak jadi perusak hubungan.." jawabnya pelan. "Lagian, lo suka banget nyuruh gue nyerah, deh.."
Gue mengusap wajah frustasi, "bukan begitu~" ucapan gue terputus begitu melihat Renzan dan Reve memasuki kelas.
Renzan mendekati tempat duduk Aurel dibelakang gue. "Rel, dipanggil Alvin dikelas.."
Gue menajamkan pendengaran karena gue nggak mungkin ngeliat ke belakang buat ngeliat apa yang terjadi. "Jangan ngerjain gue.." ucap Aurel memberi peringatan.
"Beneran! Cepet sana!" Ucap Renzan diiringi dengan decakan Aurel yang langsung pergi dari kelas."Eh, Jerry!" Tiba-tiba suara Renzan memanggil Jerry yang spontan gue dan Jerry menoleh kebelakang. "Sorry, gue manggil Jerry bukan Zafran.." tukas Renzan dengan nada super menyebalkan yang pernah gue denger.
"Santai aja, gue nggak ada maksud. Cuma, ini urusan temen gue dan itu juga masuk ke urusan gu~"
"Iya.. iya.." sahut Renzan sebelum kalimat gue selesai, "udah ngomongnya, udah?" Lanjutnya.
"Ada apa, zan?" Sela Jerry agar gue nggak adu mulut sama Renzan.
"Pacar gue~" gue tersentak begitu denger Renzan ngomong begitu didepan Jerry. "Pacar gue mau ngasih tau sesuatu.." lanjut Renzan.
Gue menatap Jerry yang sedikit menegang, gue tau jelas dia lagi nahan napas.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Teen FictionSeorang cowo yang sangat populer dikalangan cewe ini memiliki banyak masalah dalam kisah cintanya. Lorenzan Barzelius namanya. Namun saat ia duduk dibangku SMA, seorang cewe berparas cantik nan cuek yang bernama Revendish Avogadro berhasil memikat h...